Anis - Sandi Ungguli Ahok - Djarot di Pilkada DKI Putaran Kedua

Indonesian Muslim Candidate Wins Jakarta Election-pollsters

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Anis - Sandi Ungguli Ahok - Djarot di Pilkada DKI Putaran Kedua
Foto: istimewa

MANTAN menteri pendidikan Indonesia memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Rabu, setelah melalui masa kampanye yang membuat warga Jakarta terbelah sekaligus membuktikan kemampuan bertoleransi di negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

Anies Baswedan menang dengan 58 persen suara dibandingkan 42 persen untuk Basuki Tjahaja Purnama, dikenal dengan panggilah "Ahok", dari hasil hitung cepat 100 persen dari hasil quick count oleh Indikator Politik. Lembaga survei lainnya menunjukkan hasil yang nyaris sama.

Komisi Pemilihan Umum (KPU)  akan mengumumkan hasil penghitungan resmi pada awal Mei.

Kampanye politik menampilkan aksi massa yang dipimpin oleh gerakan Islam garis keras, yang perannya menguat dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia yang disebut media asing menerapkan Islam moderat. Lebih dari 80 persen penduduk Indonesia beragama Islam.

"Ke depan, politisasi agama akan menjadi kekuatan ampuh," kata Keith Loveard, pengamat dari Concord Consulting dan penulis buku tentang politik Indonesia.

Selisih perolehan suara yang menunjukkan kemenangan Anis - Sandi mengejutkan karena hasil jajak pendapat menunjukkan selisih angka yang ketat. Ahok menang di putaran pertama Pilkada pada pertengahan Februari dengan tiga pasangan calon gubernur.

Pengguna media sosial di Indonesia menyamakan hasil pemilu dengan hasil kejutan dari pemilihan presiden AS dan suara Brexit tahun lalu.

Salah satu pengguna Twitter, @fuadhn, mengatakan Indonesia "dapat merasakan apa yang AS dan warga Inggris rasakan saat ini. Selamat populisme ..."

Pilkada berlangsung menjelang kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence, mewakili pemerintahan Trump menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia sebagai negara keempat terbesar di dunia dan negara mayoritas Muslim terbesar sebagai kekuatan regional baru.

Pence dijadwalkan tiba di Jakarta pada Kamis untuk mengunjungi masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal Jakarta seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

A FORMER Indonesian education minister won the race for Jakarta governor on Wednesday after a polarising campaign that cast a shadow over Indonesia's reputation for practicing a tolerant form of Islam.

Anies Baswedan won with 58 percent of the votes versus 42 percent for Basuki Tjahaja Purnama, known by his Chinese nickname as "Ahok", based on 100 percent of the votes in an unofficial "quick count" by Indikator Politik. Other pollsters showed similar results.

The national elections commission will announce official results in early May.

The turbulent campaign featured mass rallies led by a hardline Islamist movement, which has strengthened in recent years in a country long dominated by a moderate form of Islam. More than 80 percent of Indonesia's population professes Islam.

"Going forward, the politics of religion is going to be a potent force," said Keith Loveard, an analyst at Jakarta-based Concord Consulting and an author of books about Indonesian politics.

Baswedan's huge margin of victory was surprising since opinion polls in the run-up to the election had pointed to a dead-heat. Purnama won the first round of voting for governor in February in a three-way race.

Indonesian social media users likened the election outcome to the shock results of the U.S. presidential vote and the Brexit vote of last year.

One Twitter user, @fuadhn, said Indonesians "can feel what US and British citizens feel now. Welcome populism..."

The election came on the eve of a visit by U.S. Vice President Mike Pence, as the Trump administration seeks to engage the world's fourth-largest nation and largest Muslim-majority country as an emerging regional power.

Pence is scheduled on Thursday to visit the biggest mosque in Southeast Asia, Jakarta's Istiqlal Mosque.