Menteri Pariwisata Mesti Baca Ini, Wisman Berkeluh Kesah di Media Sosial

Tourists Shared Her Negative Experience after Visiting Pura Besakih Temple

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Menteri Pariwisata Mesti Baca Ini, Wisman Berkeluh Kesah di Media Sosial
Keluhan wisatawan asing di laman Facebook (kiri) dan Pura Besakih di Bali (Foto2: MailOnline)

PARA WISATAWAN di salah satu kuil Hindu terbesar di dunia diperingatkan untuk waspada terhadap aksi penipuan

Seorang wisatawan yang mengunjungi mengunjungi Pura Besakih di Bali, bersama keluarganya ketika ia mengaku setelah membayar tiket masuk dan membayar parkir, ia kemudian dipermalukan oleh seseorang di situ yang meminta uangnya dengan paksa.

Kejadian itu kemudian diunggahnya di laman Ubud Community Facebook, oleh wanita, yang berwisata bersama suami dan bayinya, mengaku bahwa warga setempat mengingatkan dia kalau ingin memasuki pura, dia harus membayarnya dan kemudian dia akan bertindak sebagai 'pengawal'.

Setelah menolak menyerahkan lebih banyak uang, keluarga ini berjalan mendekati pura, tapi setelah beberapa langkah mereka mengaku 'dikepung oleh lima orang,' yang menurutnya melarang mereka mendekati pura tanpa dikawal oleh mereka.

Biaya yang mereka kenakan sekitar Rp300.000 hingga Rp500.000.

Namun wisatawan asing ini menolak untuk membayar dan mereka kemudian dipaksa keluar dari destinasi wisata tersebut.

Saat berjalan meninggalkan pura, dia pun menanyakan kepada penjual tiket di pintu masuk tentang uang tambahan yang harus dia keluarkan.

Jawaban yang mereka dapat tidak memuaskan karena penjual tiket mengaku 'tidak faham' dan tidak mengerti apa yang dimaksud dengan 'pengawal.'

Coconuts Bali melaporkan seperti dikutip MailOnline menyatakan bahwa Dinas Pariwisata Provinsi Bali melaporkan pengaduan tersebut kepada polisi, telah dilakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelakunya.

Pemandu wisata telah disediakan untuk memandu wisatawan di sekitar destinasi wisata, namun tidak semua dari 6.000 pemandu wisata yang terdaftar memiliki sertifikat dan tidak dijamin bahwa mereka tidak mengganggu wisatawan.

Setelah fakta memalukan tersebut diunggah di Facebook, pengguna media sosial kemudian membagi (share) pengalaman mereka ketika berkunjung ke Pura Besakih.

Wiwin Thari menulis: 'Terima kasih Tuhan akhirnya ada tindakan dari polisi. Tahun lalu di Bali saya berkunjung dengan pengalaman yang sangat mirip di Pura Besakih.'

'Ketika saya melakukan wisata dengan salah satu teman saya (turis) dan beberapa teman dari warga setempat untuk berdoa, kami membayar tiket dan setelah berjalan mereka distop oleh beberapa orang dan meminta mereka untuk membayar sumbangan dan wajib dipandu oleh pemandu lokal.'

Wot April Salju menulis: 'Saya pernah ke sana beberapa tahun lalu dan bisa berkunjung ke sana tanpa diganggu.'
'Ini kiatnya, saya berpura-pura bahwa saya tidak bisa berbicara dan faham bahasa Inggris (saya dari Thailand), dan berbicara dalam bahasa Thailand dengan mereka, setelah beberapa menit mereka sudah lelah berbicara kepada saya dan meninggalkan saya sendirian."

Dan Angela Annabelle Nanlohy berkomentar: 'Pengalaman tidak menyenangkan itu juga terjadi adik saya. Jadi maaf kalau saya memberi referensi tempat tersebut tidak layak dikunjungi.'

'Sayang sekali bahwa tempat yang indah telah diperlakukan seperti itu oleh warganya sendiri.'

Berada hampir di ketinggian 3.000 kaki dekat Gunung Agung, Pura Besakih adalah kompleks luas dengan 23 bangunan terpisah namun terhubung dengan candi yang terbesar dan paling penting adalah Pura Penataran Agung.

Pura, yang dikenal sebagai 'Pura Utama' dibangun enam tingkat, bentuknya menyerupai lereng, dan dikunjungi hampir 100.000 wisatawan asing setiap tahun.

VISITORS to one of the biggest Hindu Temples in the world are being warned to be on their guard against tourist scams.

One parent visited Pura Besakih Temple in Bali, Indonesia, with her family when she claims that after donating money towards parking and entry, they were harassed by men asking for more cash.

Sharing the incident on the Ubud Community Facebook page, the woman, who visited with her husband and baby, claims that a local told her that if she wanted to get closer to the temple, she would have to pay him and then he would be their 'guardian.'

After refusing to hand over more money, the family continued to move closer to the temple, but after a few steps they claim they were 'surrounded by five guys,' who allegedly said they could not walk further without a 'guardian.'

The price for this was said to between 300,000 Indian Rupees (£15.80) and 500,000 Indian Rupees (£26.30).

The family refused to pay and made their way to the exit.

On their way out, the incident was raised with ticket sellers at the entry as to why more money was asked for inside.

The answer allegedly given was that they 'knew nothing,' and did not know who the 'guardian' was.

Coconuts Bali has reported that after the Bali Provincial Tourism Office reported the complaint to the police, an investigation has been launched and an arrest has been made.

Tour guides are available to guide tourists around the sites, however all 6,000 registered guides have certificates of authenticity and will not harass visitors for money.

Since the post was shared on Facebook, other people have shared their own experiences of visiting the temple.

Wiwin Thari wrote: 'Thanks God finally there is some action from the police. Last year in Bali I went with very similar experience in Besakih Temple.

'When I took a trip with one of my friends (tourists) and another local friends for praying, we paid the tickets and after been walked a bit the local people stopped us told us to pay a donation and take a local guide.'

Wut Aprilsnow posted: 'I was there a few years ago by myself and could walk up to the top without a problem.

'My tip was, I pretend that I could not speak and understand English (I'm from Thailand), and spoke Thai to them, after a few minutes they were tired of talking to me and left me alone.'

And Angela Annabelle Nanlohy commented: 'Happened to my sister too. So sorry to say that place is not a good reference.

'Too bad that such a beautiful place been treated that way by its own people.'

Perched nearly 3,000 feet up the side of Gunung Agung, Pura Besakih Temple is an extensive complex of 23 separate but related temples with the largest and most important being Pura Penataran Agung.

The temple, known as the 'Mother Temple' is built on six levels, terraced up the slope, and almost 100,000 foreign tourists visit each year.