Jokowi Dapat Ucapan Selamat dari PM Australia, Presiden Obama dan PM Singapura

Australia, US and Singapore Leaders Congratulate Indonesia`s President-elect

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Jokowi Dapat Ucapan Selamat dari PM Australia, Presiden Obama dan PM Singapura
Foto: istimewa

PERDANA Menteri Australia Tony Abbott mengharapkan hubungan Australia dengan Indonesia untuk menjadi lebih 'kuat dan hangat' di bawah presiden baru, Joko Widodo.

Abbott menelepon untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi pada Rabu pagi setelah Gubernur DKI Jakarta dinyatakan sebagai presiden berikutnya di Indonesia.

"Kami bercakap-cakap di telepon dengan akrab," kata Abbott kepada pers di Canberra, seperti dilansir MailOnline.

Pemilu Presiden ketiga di Indonesia yang berlangsung ketat sejak 9 Juli menunjukkan kematangan Indonesia menjalani proses transisi sebagai negara demokrasi.

Abbott memuji pengumuman KPU Pusat sebagai tonggak penting bagi Indonesia, dan mengucapkan selamat kepada prestasi bangsa Indonesia yang disebutnya "luar biasa".

PM Australia menyambut baik kesempatan untuk bekerja dengan mitra barunya, menekankan pentingnya hubungan bilateral Indonesia dan Australia.

Belakangan ini hubungan kedua negara merosot setelah terungkapnya penyadapan telepon oleh dinas rahasia Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri.

Kegusaran Presiden SBY berujung pada ditariknya duta besar Indonesia di Australia dan penangguhan kerja sama bilateral, termasuk penghentian pencegahan penyelundupan manusia ke Australia dan kerja sama pertahanan maupun intelijen.

Abbott meyakini hubungan Indonesia - Australia akan lebih baik bersama Jokowi.

"Harapan saya adalah bahwa Australia akan memiliki hubungan yang sangat kuat dan hangat dengan Indonesia, seperti di masa lalu,"katanya.

Partai Buruh Australia mengingatkan sulit memperbaiki hubungan dengan Australia selama pemerintahan Presiden SBY, yang akan lengser pada Oktober mendatang setelah 10 tahun memimpin.

Namun Abbot berharap presiden baru Indonesia akan mendukung proses pemulihan hubungan tersebut.

"Kami berharap presiden terpilih Indonesia akan memberikan angin segar meningkatkan hubungan Australia dan Indonesia," kata Pemimpin Oposisi Bill Shorten.

Jokowi mengakui para pemimpin pertama yang mengucapkan selamat kepadanya adalah Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.

Kemudian perdana menteri Singapura dan Australia, katanya kepada wartawan di Jakarta.

"Presiden Obama menelepon pada pukul 11:00," kata Joko.

"Kami ingin memperkuat hubungan antara Indonesia-Amerika, Indonesia-Singapura dan Indonesia-Australia."

Sementara itu, capres yang kalah dari pemilihan presiden, Prabowo Subianto, bersumpah untuk melawan hasil pilpres melalui Mahkamah Konstitusi.

PRIME Minister Tony Abbott expects Australia's relationship with Indonesia to be "strong and warm" under its new president, Joko Widodo.

Mr Abbott phoned to congratulate Mr Joko on Wednesday morning after Jakarta's popular governor was declared Indonesia's next president.

"We had a very genial conversation," Mr Abbott told reporters in Canberra.

The hard-fought July 9 poll was only the third direct presidential election since Indonesia's transition to democracy.

Mr Abbott hailed the event as a significant milestone for Indonesia, congratulating the nation on an "extraordinary" feat.

The prime minister welcomed the opportunity to work with his new counterpart, emphasising the importance of bilateral relations.

Ties have been slow to repair since revelations in 2013 that Australia spied on Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono, his wife and inner circle.

A furious Dr Yudhoyono recalled Indonesia's ambassador and suspended co-operation on high-level bilateral issues, including people smuggling, defence and intelligence sharing.

Mr Abbott is confident relations are on the mend.

"My expectation is that Australia will have a very strong and warm relationship with Indonesia, as we have had in the past," he said.

Labor had warned it could be difficult for Australia to normalise ties with its neighbour if the opportunity was not seized with Dr Yudhoyono, who will stand down in October after ten years at the helm.

But it's hoping a new leader will aid that process.

"We hope the election of new president will provide a circuit breaker for a better relationship with Indonesia," Opposition Leader Bill Shorten said.

Mr Joko said the first leaders to congratulate him were Dr Yudhoyono and Vice-President Boediono.

Then the prime ministers of Singapore and Australia called, he told reporters in Jakarta.

"President Obama called at 11am," Mr Joko said.

"We want to strengthen the relationship between Indonesia-America, Indonesia-Singapore and Indonesia-Australia."

Meanwhile, the loser of the presidential ballot, Prabowo Subianto, has vowed to challenge the result in the country's constitutional court.

His team on Wednesday reeled back his withdrawal from the race, saying he had done so only from the counting process and remains a candidate.