Bangunan Beralih Fungsi di Kebayoran Baru Dibidik Pemkot Jaksel

Indonesian Capital Face the Problem of Building Misused

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bangunan Beralih Fungsi di Kebayoran Baru Dibidik Pemkot Jaksel
Foto: tribunnews.com

Jakarta (B2B) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengklaim lebih dari 200 bangunan di Kecamatan Kebayoran Baru beralih fungsi dari rumah tinggal menjadi tempat usaha.

Dari sepuluh kelurahan, ada tiga kelurahan yang paling banyak melakukan pelanggaran peruntukan yakni Pulo, Kramat Pela, dan Petogogan.

"Ada lebih dari 200 bangunan yang beralih fungsi, kalau dari pendataan sementara ya di tiga kelurahan itu. Kita sudah koordinasi dengan pihak walikota untuk tindakan selanjutnya," kata Camat Kebayoran Baru, Edy Suherman di Jakarta, belum lama ini.

Kepala Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Selatan, Syukria, mengatakan, sejak Juni hingga Juli 2015 sekitar 50 bangunan telah yang dibongkar, salah satunya di sepanjang Jalan Bakti, Kebayoran Baru.

"Di jalan itu ada sembilan bangunan sudah disegel terkait alih fungsi dan tidak adanya IMB. Bangunan yang disegel adalah showroom mobil, restoran, dan perkantoran," kata Syukria.

Jakarta (B2B) - Indonesia capital's South Jakarta Administration claimed more than 200 buildings located in Kebayoran Baru sub-district are misused as a business place, according to senior official.

Of the 10 urban villages, around three out of them have the most designation violation, ie in Pulo, Kramat Pela, and Petogoan.

"There are more than 200 buildings misused and we have coordinated with South Jakarta Mayor for the next action," said Head of Kebayoran Baru sub-district, Edy Suherman here recently.

Head of South Jakarta Spatial Planning Sub-department, Syukria claimed there have been 50 buildings demolished throughout June-July 2015, one of them is along Bakti Street of Kebayoran Baru.

"On that road, there had been 9 buildings sealed regarding misused and unlicensed. The sealed buildings are car showroom, restaurant, and offices," he said.