Parasut Tidak Mengembang, Dua Penerjun Payung TNI AU Tewas
2 Indonesian Air Force Skydivers Plunge to Their Deaths
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
DUA penerjun payung dari TNI AU tewas seketika setelah gagal mendarat pada Kamis saat latihan terjun payung di Jakarta.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan salah satu korban jatuh dari ketinggian sekitar 12.500 kaki (3.800 meter) di kawasan perumahan dekat Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma setelah parasutnya gagal dibuka.
Penerjun kedua kedua kehilangan kendali atas parasutnya setelah diterjang angin kencang.
Dwi Badarmanto mengatakan penyebab tewasnya kedua prajurit akan diselidiki. Kedua prajurit adalah anggota pasukan elit TNI AU, Paskhas. Kedua korban tewas adalah Kopral Dua (Kopda) Beni dan Prajurit Satu (Pratu) Supranoto.
Keduanya berlatih terjun payung bersama ratusan penerjun lainnya dalam rangka perayaan ulang tahun ke-70 TNI AU pada Sabtu, seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.
TWO Indonesian military skydivers plunged to their deaths Thursday during an airshow rehearsal in the country's capital.
Indonesian air force spokesman Air Marshal Dwi Badarmanto said one of the victims fell from about 12,500 feet (3,800 meters) over a residential area close to an air force base after his parachute failed to open.
The second skydiver lost control when strong winds disrupted his descent.
Badarmanto said the deaths would be investigated. Both men were members of the air force's elite troops. They were identified as first private Supranoto and second corporal Beni.
The two were rehearsing jumps with hundreds of other skydivers for a celebration of the air force's 70th anniversary on Saturday.
