Indonesia dan Rusia Jajaki Kerjasama Intelijen dan Pertahanan

Indonesia Mulling Plans of Intelligence Cooperation with Russia

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Indonesia dan Rusia Jajaki Kerjasama Intelijen dan Pertahanan
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev (Foto: Setkab)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev untuk menjajaki kerja sama di bidang intelejen guna mengatasi isu keamanan dan pertahanan.

"Beberapa bentuk kerjasama intelijen dengan Rusia seperti pertukaran informasi, pelatihan dan dukungan teknologi," kata Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kepresidenan di Jakarta pada Rabu (10/2).

Dia mengakui Indonesia menjajaki peluang kerjasama intelijen dengan Rusia karena selama ini Indonesia lebih banyak menjalin kerjasama dengan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat.

Menurutnya, kerjasama intelijen dengan Rusia akan memberi banyak manfaat bagi Indonesia. Bentuk kerjasama masih dibahas khususnya pada pertukaran informasi, pelatihan SDM, dan teknologi intelijen.

Sementara itu, terkait kerja sama alat utama sistem senjata (alutsista), Indonesia-Rusia telah menjajaki kemungkinan pembelian senjata dengan usulan dari TNI.

"Selain itu, kerja sama alutsista bersama Rusia juga harus mengutamakan transfer teknologi bagi industri alutsista dalam negeri," kata Luhut.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo met with Russian Security Council Secretary, Nikolai Patrushev mulls intelligence cooperation to overcome security and defense issues, according to senior minister.

“There are several forms of cooperation in intelligence sector such as exchange of information and defense,” said Coordinating Minister for Political, Legal and Security Affairs Luhut Panjaitan here on Wednesday (10/2).

Regarding intelligence cooperation, Mr Panjaitan said Indonesia saw the need for cooperation with Russia as Indonesia has mainly focused on working with intelligence from western countries, especially the United States.

According to him, intelligence cooperation with Russia would provide many benefits for Indonesia. The forms of cooperation discussed were exchange of information, training of human resources and equipment.

For defense sector, Russia offered several advanced technologies, such as Sukhoi SU-35 aircraft, helicopters, submarines and fast ships.

“The most important thing is there must be transfer of technology, so we are not merely a market for developed countries,” Minister Panjaitan said.