Barcelona Ditekuk Granada 1-0

Barcelona Slumped to a 1-0 Defeat at the Hands of Granada

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Barcelona Ditekuk Granada 1-0
Hasil ini membuat Barca harus menyerahkan posisi peringkat kedua kepada rival abadi, Real Madrid, yang menang 4-0 atas Almeria di Bernabeu untuk mengoleksi angka yang sama, 79 angka, dengan Atletico (Foto: Mail Online)

Madrid (B2B) - Barcelona melalui pekan yang buruk buruk. Setelah sebelumnya tidak lolos ke semifinal Liga Champions, kini mendapat hantaman baru ketika mereka kalah mengejutkan 0-1 di markas Granada pada Sabtu.

Hasil ini mengancam peluang mereka untuk meraih gelar Liga Spanyol kelima dalam enam tahun.

Setelah Atletico Madrid menyingkirkan mereka dari kompetisi klub elit Eropa (Liga Champions) pada Rabu, Barca memerlukan kemenangan di ajang domestik yang dapat mendongkrak moral sekaligus agar dapat memimpin klasemen sementara Liga Spanyol, seperti dilansir Yahoo Sports.

Jika Barca menang makan mereka akan menggusur Atletico dari puncak klasemen dengan selisih dua poin. Namun hasil  menunjukkan lain sehingga pimpinan klasemen tetap dipegang Atletico yang baru akan bermain di markas Getafe pada Minggu.

Hasil ini juga membuat Barca harus menyerahkan posisi peringkat kedua mereka kepada rival abadi Real Madrid, yang menang 4-0 atas Almeria di Bernabeu untuk mengoleksi angka yang sama, 79 angka, dengan Atletico, namun Madrid kalah head to head.

Atletico dapat memperbesar keunggulan mereka di puncak klasemen jika meraih kemenangan di markas Getafe.

"Liga tidak lagi berada di tangan kami," kata pelatih Barca Gerardo Martino pada konferensi pers.

"Tidak ada alasan untuk mengkritik tim, mereka sudah memberi semua yang mereka miliki," tambah pria Argentina itu, yang sedang menjalani musim pertamanya sebagai pelatih di Camp Nou dan sekarang perlu mengangkat moral para pemainnya untuk pertandingan final Piala Raja melawan Real, pada Rabu.

"Bolanya tidak bergerak sesuai yang diinginkan dan itulah sebabnya. Kami tidak mampu memaksimalkan peluang-peluang kami."

Barca kemasukan gol di kandang Granada Stadion Nuevo Los Carmenes pada menit 16, ketika Alex Song kehilangan penguasaan bola di lapangan tengah dan Yacine Brahimi berlari cepat untuk menembakkan bola melewati kiper Jose Manuel Pinto.

Mereka mendominasi sisa pertandingan namun Granada, yang berjuang menghindari degradasi, mampu bertahan dari gempuran serangan dan raksasa Katalan itu harus menelan kekalahan beruntun kedua yang menegaskan impresi bahwa klub itu sedang mengalami krisis.

Mereka mendominasi hampir 90% penguasaan bola namun peraih penghargaan pemain terbaik dunia sebanyak empat kali Lionel Messi, yang kembali tampil kurang meyakinkan, atau penyerang Brazil Neymar gagal membongkar pertahanan tangguh tuan rumah.

Neymar memiliki beberapa peluang. Messi juga sempat memaksa kiper Granada Orestis Karnezis bekerja keras saay melakukan tendangan bebas pada menit ke-60.

Sergio Busquets nyaris mencetak bol ketika bola jatuh ke penguasaannya dari tendangan sudut, namun upayanya dari jarak dekat mengarah lurus ke kiper.

"Ini merupakan kemunduran," kata pengatur permainan Barca Andres Inista, yang menjadi kapten karena Xavi diistirahatkan, pada wawancara dengan stasiun televisi Spanyol Canal Plus.

Madrid - Barcelona´s nightmare week hit a new low when they followed up their Champions League exit with a shock 1-0 defeat at Granada on Saturday that left their bid for a fifth La Liga title in six years in serious jeopardy.

After Atletico Madrid dumped them out of Europe´s elite club competition on Wednesday, Barca sought a morale-boosting domestic win that would have put them two points clear at the top ahead of Atletico, who play at Getafe on Sunday.

However, the Spanish champions again looked lethargic and short on ideas against a club with a fraction of their resources and surrendered second place to arch rivals Real Madrid, who thumped struggling Almeria 4-0 at the Bernabeu to draw level on 79 points with Atletico.

Atletico can stretch their advantage at the top to three points with a win at Getafe. They play at Barca in their final match of the season and will be assured of their first Spanish league title since 1996, when current coach Diego Simeone was in the side, if they win their next five matches.

"The league is not in our hands anymore," Barca coach Gerardo Martino told a news conference.

"There is no reason to criticise the team. They gave it everything they had," added the Argentine, who is in his first season in charge at the Nou Camp and now needs to lift his players for Wednesday´s King´s Cup final against Real.

"The ball did not want to go in and that´s that. We weren´t up to scratch in taking our chances."

Barca fell behind at Granada´s Nuevo Los Carmenes stadium when Alex Song lost possession in midfield in the 16th minute and Yacine Brahimi raced clear and fired past goalkeeper Jose Manuel Pinto.

They dominated the rest of the match, but Granada, who are fighting to avoid relegation, held firm against waves of attacks and the Catalan giants´ second consecutive defeat will do little to dispel the impression of a club in crisis.

They had almost 90% possession, but not even four-times World Player of the Year Lionel Messi, who turned in another subdued performance, or Brazil forward Neymar could unlock a stubborn home defence.

Neymar had several clear chances, while Messi drew a fine save from Granada goalkeeper Orestis Karnezis with a free kick just after the hour.

Sergio Busquets almost scored when the ball fell to him at the resulting corner, but his close-range effort was straight at the keeper.

"This is a step backwards," Barca playmaker Andres Iniesta, who was captaining the side in place of the rested Xavi, said in an interview with Spanish television broadcaster Canal Plus.