TENTU tidak adil apabila terlalu mengritik klub asal Italia ini. Bagaimana pun, Juventus adalah tim yang baik sekali lagi hari ini - mereka finalis Liga Champions finalis tahun lalu, ingat itu - dan hanya kalah sekali di laga kandang di semua kompetisi.

Namun demikian, jika Manchester City benar-benar akan membuat langkah besar di Eropa yang tampak begitu menjengkelkan di luar mereka, maka entah bagaimana caranya harus mencari lawan tanding yang lebih besar dari ini pada kesempatan yang benar-benar penting.

Di sini, di Stadion Juventus, City memiliki banyak pemain berbakat yang trengginas di lapangan untuk menghentikan lawan mereka. Setelah melampaui tahap berikutnya dan dengan dua kemenangan laga tandang di Grup D menghadapi dua klub pesaing disatu grup, City bermain relatif tanpa tekanan.

Sekali lagi, meskipun, para pemain seperti Yaya Toure, pemain sayap menjengkelkan yang tidak konsisten Jesus Navas dan duo gelandang tengah Brasil yakni Fernando dan Fernandinho membuat City tidak lagi tampil menakutkan. City tidak pantas kalah. Mereka hanya kurang beruntung.

Dengan demikian, playmaker Juventus seperti Paul Pogba yang dibebaskan berkeliaran selama laga berlangsung tidaklah merepotkan City. Permainan Pogba tidak berkembang maksimal menghadapi City.

Para pemain depan Juventus Mario Mandzukic dan Paulo Dybala, sementara itu, ternyata hanya sekadar nama besar. Masuknya pemain pengganti Alvaro Morata, ketika laga tersisa setengah jam, ternyata tidak mengecewakan, seperti dilansir MailOnline.