Diana dan Sang Dokter - Epik Romantis di Layar Kaca

Diana and the Doctor - an Epic Romance in the Movie

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Diana dan Sang Dokter - Epik Romantis di Layar Kaca
Diana dan Hasnat, diperankan oleh Naomi Watts dan Naveen Andrews (Foto: Mail Online)

SAAT-SAAT yang paling menarik dalam film Diana adalah adegan mesra antara sang putri dan dokter bedah jantung, Hasnat Khan.

Ada sesuatu yang mengejutkan ketika menyaksikan ibu dari calon raja Inggris ketika menggeliat bersama kekasihnya, yang ditampilkan dalam adegan dramatis.

Tentunya, adegan tersebut berpotensi memalukan keluarga kerajaan, tapi adegan cinta antara Diana dan Hasnat, diperankan oleh Naomi Watts dan Naveen Andrews dalam adegan kaliber Oscar, artinya berlangsung romantis tanpa menunjukkan kesan vulgar.

Tidak ada adegan seks yang mengundang birahi penonton, kamera merekam adegan sepasang kekasih bergulir ke lantai terbungkus seprai putih setelah bercinta. "Hari inilah saya pertama kali melihat Anda begitu kuat," kata Diana berbisik di telinga kekasihnya.

Dalam adegan lain, sutradara Oliver Hirschbiegel merekam pasangan duduk di tempat tidur di apartemen sempit milik dokter. Hasnat menikmati rokok pasca-coital sambil bertanya pada Diana dengan suara keras: ´Kenapa perokok selalu merokok setelah bercinta?´

"Ini adalah kisah cinta yang besar, jadi tentu saja ada adegan cinta, tanpa harus vulgar," Robert Bernstein, yang menjadi produser bersama Douglas Rae.

Naomi mengatakan kepada saya sebagai produser ´untuk memutar waktu´ tanpa harus melanggar privasi, tetapi mereka tidak ingin mengabaikan adanya perselingkuhan.

"Mereka berasal dari budaya yang berbeda - dan dia siap untuk menikah dengannya, dan pindah ke Pakistan dengan kekasihnya. Kita harus mengeksplorasi semua itu," tambahnya.

Naomi berkata dia menyadari bagaimana orang tetap terpesona pada sang Putri, dan tentang bagaimana mereka cepat untuk menilai apa pun yang melibatkan namanya.

"Beberapa orang mengatakan kepada saya:" Kenapa kau lakukan itu? Kau bukan tampilan yang tepat! Anda tidak memiliki hidung seperti Diana! Cara Anda berjalan berbeda dengan Diana, maupun gaya berbicara. Atau tinggi badan."

Faktanya, muncul banyak alasan mengapa Naomi awalnya menolak untuk memerankan Putri Diana.

"Ini saat-saat menegangkan - dan sekarang saya mencapai ketegangan syaraf kedua, ´katanya kepadaku, saat film Diana mendekati jadwal pemutaran perdana di London pada 5 September mendatang.

Pemutaran perdana itu akan diikuti dengan promosi besar-besaran, melalui Entertainment One, pada 20 September yang akan diputar di 450 bioskop di seluruh Inggris, seperti dilansir Mail Online.

Naomi bertanya-tanya bagaimana Diana mengatasi pengawasan dari kerajaan. "Siapa yang bisa bertahan? Dan siapa yang tidak ingin untuk mencoba mengendalikan itu sebaik yang mereka bisa? Ada saat-saat yang bekerja untuknya, dan saat-saat itu menjadi bumerang."

Naomi mengaku menirukan suara Diana secara tepat adalah hal yang paling sulit. "Semua orang ingat itu begitu baik, karena dia melakukan semacam perubahan suara yang terdengar mewah," katanya.

"Dia membuat suaranya terdengar lebih modern, lebih menarik."

THE most delicate moments in the film Diana are the intimate scenes between the late princess and heart surgeon Hasnat Khan.

There’s something unnerving about seeing the mother of our future King cavorting with her lover, even in a dramatic representation.

Certainly, there is the potential for major embarrassment, but the love scenes between Diana and Hasnat, played by Naomi Watts and Naveen Andrews with Oscar-calibre performances, are done with exquisite taste.

There are no crude sex shots; instead, the camera captures the couple rolling on to the floor wrapped in white bed sheets after making love. ‘That day when I first saw you was so powerful,’ she whispers in his ear.

In another scene, director Oliver Hirschbiegel captures the pair sitting up in bed in the doctor’s cramped apartment. Hasnat enjoys a post-coital cigarette which prompts Diana to wonder aloud: ‘Why do smokers always smoke after sex?’

‘It’s a great love story, so of course there are love scenes, but none are gratuitous,’ insisted Robert Bernstein, who produced the film with Douglas Rae.

Naomi told me the film-makers ‘bent over backwards’ not to cause offence, but they didn’t want to sanitise the affair.

‘They’re from different cultures — and she was prepared to marry him, and move to Pakistan with him. We had to explore all of that,’ she added.

Naomi said she’s well aware of how fascinated people remain with the Princess; and about how quick they are to judge anything involving her name.

‘Some people have said to me: “Why would you do that? You’re not the right look! You don’t have the nose! You don’t have the walk, or talk; or the height.”?’

In fact, those are some of the many reasons why Naomi initially turned the role down.

‘It was nerve-racking going into it — and now I’m reaching the second nervous state,’ she told me, as Diana approaches its world premiere in London on September 5.

That will be followed by a huge release, through Entertainment One, on September 20 which will see Diana shown on 450 screens around the country.

Naomi wondered how Diana coped with the level of scrutiny. ‘Who could survive that? And who wouldn’t want to try to control it as best they could? There were times that worked for her, and times when it backfired.’

Naomi said getting Diana’s voice right was the hardest thing. ‘Everyone remembered it so well, because she did sort of change that posh-sounding voice,’ she said.

‘She made her voice sound more modern; more attractive.’