Insiden `Bendera Albania` Dituding Serbia sebagai `Provokasi`

Politically-charged Match Halted after Stefan Mitrovic Pulls Down Flag

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Insiden `Bendera Albania` Dituding Serbia sebagai `Provokasi`
Spanduk itu diturunkan oleh pemain Serbia Stefan Mitrovic, yang memicu perkelahian antara kedua tim (Foto2: MailOnline)

Beograd (B2B) - Menteri luar negeri Serbia mengatakan pada Rabu, bahwa insiden di mana bendera pro Albania diterbangkan oleh pesawat tanpa awak yang menjadi pemicu kekerasan di dalam dan di luar lapangan pada pertandingan sepak bola Serbia melawan Albania merupakan "provokasi politis."

Pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 antara kedua negara Balkan tersebut dihentikan pada Selasa, setelah pesawat tanpa awak yang membawa bendera "Albania Raya" terbang rendah di atas Stadion Partizan di Beograd.

Spanduk itu diturunkan oleh pemain Serbia Stefan Mitrovic, yang memicu perkelahian antara kedua tim.

Pertandingan itu kemudian berubah menjadi kerusuhan ketika sekitar 20.000 penonton Serbia berlari masuk ke lapangan dan berusaha menyerang para pemain Albania, seperti dilansir Yahoo News.

Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan sepak bola "semestinya tidak pernah digunakan untuk pesan-pesan politis," sedangkan kepada badan sepak bola Eropa Michel Platini, mengatakan insiden itu "tidak dapat dimaafkan."

Komisi Eropa mengatakan pihaknya "kecewa" dengan kekerasan itu dan memuji "profesionalisme" Beograd dalam mengatasi situasi tersebut.

Insiden itu berpeluang mengganggu kunjungan Perdana Menteri Albania Edi Rama ke Serbia yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu mendatang, kunjungan pertama selama 68 tahun.

Menteri luar negeri Serbia Ivica Dadic mengatakan insiden pesawat tanpa awak merupakan "provokasi" yang telah direncanakan sebelumnya, dan menyalahkan saudara kandung Edi Rama, Olsi Rama, yang dianggapnya mengorkestrasi aksi tersebut. Ia membantah klaim-klaim yang ada.

"Apa yang khususnya paling mengganggu adalah ini merupakan pekerjaan saudara kandung perdana menteri Albania, yang akan dijamu di Beograd," kata Dadic.

Rencana kunjungan itu dapat terwujud setelah hubungan antara kedua negara tersebut dinormalisasi oleh kesepakatan yang diatur Uni Eropa pada April 2013.

Para ofisial Albania tidak dapat dimintai komentar apakah sang perdana menteri akan tetap melakukan kunjungan ke Serbia.

Tujuan Rama ke Beograd sangat berbeda dari apa yang terjadi sepanjang pertandingan," kata wakil perdana menteri Niko Peleshi.

Menteri dalam negeri Serbia mengatakan saudara kandung Rama ditahan karena insiden tersebut dan mengklaim bahwa ia mengendalikan pesawat tanpa awak dari kursinya di box eksekutif stadion.

Namun Olsi Rama, yang belakangan kembali ke Tirana dengan tim Albania dan disambut bak pahlawan oleh ribuan penggemar, mengatakan ia tidak terkait dengan pesawat tanpa awak itu.

"Saya tidak mengerti dari mana cerita ini berasal," kata Rama.

"Saya tidak ditahan atau ditangkap," ucapnya, sambil mengatakan bahwa ia hanya diminta oleh polisi Serbia untuk memperlihatkan paspor AS dan kameranya.

Belgrade - Serbia's foreign minister said Wednesday an incident in which a pro-Albanian flag flown by drone sparked violence on and off the pitch at a football match against Albania was a "political provocation".

The Euro 2016 qualifier between the Balkan rivals had to be abandoned on Tuesday after a banner showing claims for a "Greater Albania" was flown low over the Partizan Stadium in Belgrade.

The flag was pulled down by Serbian player Stefan Mitrovic, triggering a brawl between the two teams.

Some of the 20,000 Serbian supporters ran on to the pitch and attempted to kick and punch the Albanian players until the referee ordered the teams to leave the field as smoke flares and other missiles rained down from the stands.

FIFA boss Sepp Blatter said football "should never be used for political messages", while the head of European governing body UEFA, Michel Platini, described the scenes as "inexcusable".

The European Commission said it was "disappointed" by the violence and praised Belgrade's "professionalism" in dealing with the situation.

Next Wednesday's visit to Belgrade would be the first by an Albanian prime minister for 68 years.

Serbian Foreign Minister Ivica Dacic described the incident as a carefully planned "provocation" and blamed Edi Rama's brother Olsi for orchestrating the stunt.

"What is particularly disturbing is that it is the work of the brother of the Albanian prime minister, who is about to be hosted by Belgrade," Dacic said.

It was made possible after relations between the often bitter rivals were normalised by an EU-brokered agreement in April 2013.

Albanian officials could not comment on whether the premier intended to go ahead with the Serbia trip. Albanian officials could not comment on whether the premier intended to go ahead with the Serbia trip. He is currently in the United States.

Serbia's interior ministry said Olsi Rama was arrested over the incident and claimed he had controlled the drone from his seat in the stadium's executive box.

But the brother, who later returned to Tirana with the Albanian team to a hero's welcome from thousands of fans, said he had "nothing to do with the drone."

"I don't understand where this story came from," he said.

"I was neither arrested nor detained," he said.