Percakapan Telepon SBY-Abbot Direkam dan Disiarkan Wartawan

Indonesian and Australian Leaders` Call Recorded

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Percakapan Telepon SBY-Abbot Direkam dan Disiarkan Wartawan
Presiden SBY dan PM Australia Tony Abbot (Foto: smh.com.au)

Canberra (B2B) - Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Selasa, menepis laporan media bahwa percakapan telepon dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bulan lalu diam-diam direkam oleh seorang wartawan.

Percakapan telepon itu menandai upaya perbaikan hubungan kedua negara yang memburuk setelah pada November 2013, media melaporkan aksi penyadapan oleh dinas rahasia AS - National Security Agency (NSA) yang diungkap oleh Edward Snowden. Snowden mengungkap bahwa Australia telah menyadap telepon Presiden SBY dan istrinya, Ibu Ani Yudhoyono serta delapan menteri Indonesia pada 2009.

Australian Broadcasting Corp melaporkan Selasa bahwa wartawan diizinkan berada di ruangan yang sama dengan Presiden SBY di Bali ketika ia menerima telepon dari PM Australia Tony Abbot, bulan lalu, seperti dilansir Mail Online.

Seorang wartawan memuat transkrip percakapan kedua pemimpin yang membahas upaya hubungan baru antara kedua negara setelah aksi penyadapan telepon.

Abbott tidak langsung menjawab ketika ditanya oleh ABC apakah dia tahu bahwa percakapan telepon telah direkam dan disiarkan.

"Saya berbicara melalui telepon secara akrab Presiden SBY dan saya bisa mengatakan Presiden bercakap-cakap secara hangat dengan saya," kata Abbott ABC.

"Yang penting adalah kualitas percakapan," tambahnya.

Abbott dan Yudhoyono akan bertemu di Pulau Batam pada Rabu untuk pertama kalinya sejak Indonesia memutuskan hubungan bilateral dan menarik duta besarnya dari Australia sebagai protes terhadap aksi spionase Australia.

Duta Besar Indonesia Nadjib Riphat Kesoema kembali ke Australia pekan lalu. Tapi hubungan bilateral secara penuh baru akan pulih setelah kedua pemerintah sepakat untuk menyetujui kode etik baru hubungan diplomatik.

Canberra - Australian Prime Minister Tony Abbott on Tuesday brushed off a media report that his telephone conversation with Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono last month was secretly recorded by a journalist.

The telephone conversation marked an improvement in a diplomatic furor sparked in November when media reported phone-tapping allegations from National Security Agency leaker Edward Snowden. The reports said that Australia had listened in on the cell phones of Yudhoyono, his wife and eight Indonesian ministers and officials in 2009.

Australian Broadcasting Corp. reported Tuesday that journalists had been allowed in the same room as Yudhoyono on the Indonesian resort island of Bali when he took Abbott's call from Australia last month. 

A journalist published a transcript of the conversation in which the two leaders discussed demonstrating a new relationship between their countries following the phone-tapping spat.

Abbott did not directly reply when asked by the ABC whether he had known that the telephone conversation had been recorded.

"I was having a very genial conversation with the president and I could tell the president was very keen to have a warm conversation with me," Abbott told ABC.

"The important thing is the quality of the conversation," he added.

Abbott and Yudhoyono will meet on the Indonesian island of Batam on Wednesday for the first time since Indonesia downgraded the bilateral relationship and withdrew its ambassador from Australia in protest against Australian espionage.

Indonesian ambassador Nadjib Riphat Kesoema returned to Australia last week. But full bilateral relations will not be restored until the governments agree on terms of a new code of conduct.