Mantan Pastor Italia yang Disandera Abu Sayyaf Tinggalkan Filipina

Freed Italian Hostage Leaves Philippines Hospital

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Mantan Pastor Italia yang Disandera Abu Sayyaf Tinggalkan Filipina
Pemerintah Italia mencarter pesawat pribadi untuk mantan misionaris Katolik, Rolando Del Torchio, namun para pejabat Filipina tidak mengungkap kemana dia akan dibawa (Foto2: MailOnline)

SEORANG mantan pastur asal Italia yang disandera selama enam bulan oleh kelompok militan Islam Filipina meninggalkan rumah sakit pada Sabtu, sehari setelah penderitaannya berakhir, meskipun tampak lemah otoritas setempat menyatakan kondisinya sehat.

Sebagian wajahnya ditutupi topi bisbol merah, Rolando Del Torchio nama sang pastur tampak mengelus janggut kelabunya dan melambaikan tangan sebelum masuk ke mobil ambulans dan pihak militer menyatakan dia akan pulang ke negaranya dengan pesawat carter.

Pihak berwenang menemukan dia pada Jumat di atas kapal feri yang berlabuh di pulau terpencil Jolo, kubu utama kelompok militan Abu Sayyaf, sekitar 950 kilometer di selatan Manila, ibukota Filipina.

"Korban tampak lebih kurus. Dia kehilangan banyak berat badan dibandingkan dengan apa yang kita lihat di foto lamanya," kata juru bicara militer regional Mayor Filemon Tan kepada wartawan.

"Dia kelihatan baik-baik saja.."

Pemerintah Italia mencarter pesawat pribadi untuk mantan misionaris Katolik, kata Tan kepada AFP, yang dikutip MailOnline, namun para pejabat Filipina tidak mengungkap kemana dia akan dibawa. Telepon ke kedutaan Italia di Manila untuk meminta keterangan lebih lanjut tidak dijawab.

Abu Sayyaf adalah kelompok kecil militan Islam yang dikenal kerap menculik warga asing dan menuntut uang tebusan besar, serta menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap aksi pemboman di Filipina yang makyoritas penduduknya menganut agama Katolik.

Pemimpin kelompok militan tersebut dalam beberapa tahun terakhir bersumpah setia pada kelompok Negara Islam (ISIS) yang beberapa kawasan di Irak dan Suriah.

Peristiwa penyanderaan pastur asal Italia bermula ketika sejumlah orang bersenjata yang menyamar menjadi pengunjung menangkap pastur berusia 56 tahun di restoran pizza di selatan kota Dipolog pada Oktober tahun lalu.

Tan mengatakan ia tidak tahu apakah uang tebusan telah dibayarkan untuk membebaskan sandera asal Italia tersebut.

Del Torchio bekerja sebagai misionaris untuk PIME sebuahorganisasi internasional di selatan sejak 1998 sebelum pensiun pada 2000 untuk mendirikan restoran, kata seorang koleganya kepada AFP tak lama setelah ia diculik.

Masih ada 18 sandera asing ditahan di negara itu - 10 orang asal Indonesia, empat warga Malaysia, dua dari Kanada, seorang warga Norwegia satu dari Belanda - sebagian besar dari mereka diduga telah disekap oleh kelompok Abu Sayyaf.

Abu Sayyaf bulan lalu mengunggah video tentang dua warga Kanada, Norwegia dan seorang warga Filipina yang diculik pada September tahun lalu dan menetapkan 8 April batas waktu untuk tebusan yang harus dibayar atau mereka akan dibunuh. Batas waktu tersebut berakhir pada Jumat tanpa penjelasan tentang nasib para sandera.
Kelompok ini memenggal seorang sandera asal Malaysia pada tahun lalu.

Abu Sayyaf didirikan pada awal 1990-an dengan dukungan dana dari jaringan Al Qaeda yang dipimpin mendiang Osama bin Laden.

Kelompok ini merupakan perpanjangan tangan dari kelompok pemberontak radikal separatis Muslim di Filipina selatan yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang sejak dekade 70-an.

A RETIRED Italian priest held hostage for six months by suspected Islamic militants left a Philippine hospital Saturday a day after his ordeal ended, looking frail though officials said he was in good health.

His face partly hidden by a red baseball cap, Rolando Del Torchio stroked his grey beard and waved briefly before getting into an ambulance that the military said delivered him to a chartered flight.

The authorities found him late Friday aboard a ferry docked on the remote island of Jolo, the main stronghold of the militant Abu Sayyaf group, some 950 kilometres (590 miles) south of Manila.

"The victim is emaciated. He has lost a lot of weight compared to what we saw in his old pictures," regional military spokesman Major Filemon Tan told reporters.

"He is okay otherwise."

The Italian government chartered the private plane for the former Catholic missionary, Tan told AFP, but Philippine officials would not say where he was taken. Calls to the Italian embassy in Manila went unanswered.

The Abu Sayyaf is a small group of Islamic militants infamous for kidnapping foreigners and demanding huge ransoms, as well as for being behind deadly bombings in the mainly Catholic Asian nation.

Its leaders have in recent years pledged allegiance to the Islamic State group that controls vast swathes of Iraq and Syria.

Armed men posing as diners snatched the then 56-year-old Italian at his pizza restaurant in the southern city of Dipolog in October last year.

Tan said he did not know if any ransom was paid to win the Italian's release.

Del Torchio had worked as a missionary for the international organisation PIME in the south from 1998 before retiring in 2000 to set up his restaurant, colleagues told AFP shortly after he was abducted.

There are still 18 foreign hostages being held in the country -- 10 Indonesians, four Malaysians, two Canadians, a Norwegian and a Dutchman -- most of them thought to be held by the Abu Sayyaf.

The Abu Sayyaf last month posted a video of two Canadians, a Norwegian and a Filipina they kidnapped in September last year and set an April 8 deadline for ransom to be paid or the foreigners would be killed. The deadline passed Friday with no word on their fates.

The group beheaded a Malaysian hostage last year.

The Abu Sayyaf was established in the early 1990s with seed money from Osama bin Laden's Al Qaeda network.

It was a radical offshoot of a Muslim separatist insurgency in the southern Philippines that has claimed more than 100,000 lives since the 1970s.