Polisi Meksiko Dituding Eksekusi 22 Penyelundup Narkoba Tanpa Proses Pengadilan

Mexican Cops `Execute 22 Suspected Drug Dealers Before Trying to Cover Up Crime`

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Polisi Meksiko Dituding Eksekusi 22 Penyelundup Narkoba Tanpa Proses Pengadilan
Jasad penyelundup narkoba dieksekusi mati tanpa proses pengadilan dan senjata (lingkaran merah) dituding rekayasa, foto mesra aktris film Kate Del Castillo dengan Alfredo Guzman, anak bos narkoba Meksiko (inset) Foto: The Sun

POLISI Meksiko dituding mengeksekusi lebih dari 20 penyelundup narkoba dalam serangan mematikan dengan fokus baru pada jaringan pengedar setelah selfie anak seorang aktris dan bos kartel narkoba muncul di media sosial.

Seorang perwira polisi dan 42 tersangka tewas dalam penggerebekan di sebuah peternakan di Tanhuato, di negara bagian Michoacan, pada 15 Mei tahun lalu - tapi komisi hak asasi manusia (HAM) di negara itu menuduh polisi bertindak sewenang-wenang dengan menewaskan sedikitnya setengah dari korban.

Polisi dilaporkan menggunakan helikopter Black Hawk selama operasi, menembakkan lebih dari 4000 peluru ke lokasi peternakan dan komisi HAM mengatakan lima tersangka tewas dalam serangan helikopter dan 22 lainnya tewas dibantai dan 15 tewas tanpa diketahui penyebabnya.

Namun banyaknya jumlah korban tewas menimbulkan kecurigaan bagi Komnas HAM yang menyatakan bahwa polisi berusaha menutupi eksekusi dengan mengevakuasi jasad mereka dan menempatkan senjata di samping mereka.

Presiden Komnas HAM Luis Raul Gonzalez Perez menuduh polisi berbohong tentang insiden tersebut.

Dia mengatakan: "Penyelidikan menegaskan fakta-fakta yang menunjukkan pelanggaran HAM berat akibat ulah pegawai negeri dari polisi federal.

"Pelanggaran terhadap hak hidup seseorang untuk penggunaan kekerasan yang berlebihan menyebabkan kematian sewenang-wenang terhadap 22 warga sipil."

Dua mayat dibakar oleh polisi dan dua tersangka disiksa di tahanan.

Komisaris keamanan nasional Meksiko Renato Sales menyanggah tudingan tersebut.

Kecurigaan datang setelah foto selfie mengejutkan diunggah oleh anak raja obat bius El Chapo bersama aktris film Kate Del Castillo.

Foto itu menunjukkan pipi aktris menempel pada pipi Alfredo Guzman, yang diculik dari sebuah restoran di bawah todongan senjata awal pekan ini.

Aktris Meksiko berusia 43 tahun menjadi terkenal ketika ia mengatur pertemuan dengan El Chapo - nama aslinya Joaquin Guzman - dan bintang Hollywood Sean Penn.

Pada saat bersamaan El Chapo kabur dari penjara setelah lolos dari penjara Meksiko yang dikawal ketat.

Kini sang aktris dilanda skandal baru terkait foto yang ditemukan pada smartphone yang ditinggalkan di restoran tempat Alfredo diculik.

Foto tersebut - diterbitkan oleh media Meksiko - menunjukkan Del Castillo berpelukan dengan Alfredo seraya tersenyum, seperti dilansir The Sun.

Para pejabat meyakini foto itu diambil pada Oktober tahun lalu ketika dia bertemu ayahnya, bos kartel Sinaloa yang terkenal.

Menurut media setempat, polisi menemukan selfie di telepon Alfredo, yang diperoleh ketika sekelompok orang bersenjata menculiknya.

Alfredo dan anggota lain dari kartel ayahnya digiring di bawah todongan senjata dari sebuah restoran.

Polisi yakin penculikan itu dilakukan oleh geng saingan Jalisco New Generation Cartel untuk membangun kekuatan baru.

Sampai saat ini belum ada permintaan tebusan.

Del Castillo adalah salah satu bintang populer Meksiko dan meraih sukses di Hollywood setelah mendukung film Under the Same Moon dan Border Town.

Namun pertemuannya tahun lalu dengan El Chapo - setelah serangkaian Tweet - menyeretnya ke dalam skandal hukum dengan pihak berwenang Meksiko.

Awal bulan ini dia mengajukan gugatan hukum terkait  penyelidikan tuduhan pencucian uang dan menghalangi keadilan.

Pengacaranya mengatakan kepada media: "Kantor Kejaksaan Agung Meksiko terus-menerus melanggar hak-haknya dengan membocorkan informasi dari penyelidikan ke media, dan melanggar asas praduga tak bersalah."

Perintah yang memaksanya untuk menyerahkan diri kepada Jaksa Agung, menurut laporan, sementara ini dicabut dan kini sang aktris bisa bepergian dengan bebas ke Meksiko.

Teman-temannya mengaku khawatir tentang foto selfie yang bisa menyeretnya dalam kasus ini.

MEXICAN police have been accused of executing more than 20 suspected drug smugglers during a raid with a renewed focus on the rings after a selfie of an actress and drug cartel boss’s son emerged.

One police officer and 42 suspects were killed in the raid on a ranch in Tanhuato, in the Michoacan state, on May 15 last year – but the country’s humans rights commission has since accused police of arbitrarily killing at least half of the victims.

Police reportedly used a Black Hawk helicopter during the operation, firing more than 4000 rounds into the ranch with the commission saying five suspects had been killed in the helicopter attack with 22 arbitrarily executed and 15 dying in unclear circumstances.

But the high body count aroused suspicions with the National Human Rights Commission saying police tried to cover up the executions by moving bodies and placing weapons next to them.

The commission's president Luis Raul Gonzalez Perez accused police of lying about the incident.

He said: "The investigation confirmed facts that show grave human rights violations attributable to public servants of the federal police.

"Violations against life for the excessive use of violence led to the arbitrary death of 22 civilians."

Another two bodies were burnt by police with two suspects tortured in custody.

Mexico's national security commissioner Renato Sales has denied the accusations.

The suspicions come after an astonishing selfie emerged of drug lord El Chapo's son cuddled up with movie star Kate Del Castillo.

The photo shows the actress cheek to cheek with Alfredo Guzman, who was snatched from a restaurant at gunpoint earlier this week.

The 43-year-old Mexican actress became notorious when she set up a meeting with El Chapo - real name Joaquin Guzman - and Hollywood star Sean Penn.

At the time El Chapo was on the run after breaking out of a maximum security Mexican jail.

Now the actress has become engulfed in a new scandal over a picture found on an abandoned smartphone in the restaurant Alfredo was kidnapped from.

The snap - published by Mexican media - shows Del Castillo cuddling up to Alfredo and smiling.

Officials believe it was taken in October last year when she met his father, the boss of the notorious Sinaloa cartel.

According to local media, police found the selfie on Alfredo's phone, dropped when assault rifle toting gunmen kidnapped him.

Alfredo and other members of his father's cartel were led at gunpoint from a restaurant.

Police believe the kidnapping was carried out by rival gang Jalisco New Generation Cartel to establish themselves as top dogs.

There has been no ransom demand.

Del Castillo is one of Mexico's biggest stars and found Hollywood success with movies like Under the Same Moon and Border Town.

But her meeting last year with El Chapo - after a series of flirty Tweets - dragged her into a legal scandal with Mexican authorities.

Earlier this month she filed legal papers demanding they drop an investigation into accusations of money laundering and obstructing justice.

Her lawyer told media: "The Mexican Attorney General's office has constantly violated her rights to due process by leaking information of the investigation to the media, and violating her presumption of innocence."

An order demanding she surrender herself to the Attorney General, according to reports, has been provisionally revoked and the actress can now travel freely into Mexico.

Friends have said they now fear that the selfie could drag her back into the case.