Pameran Anti Islam di Dallas Diserang, Pelaku Ditembak Mati Polisi

Police Kill Two Men after Attack on Anti-Islam `Draw Muhammad´ Art Contest in Dallas

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Pameran Anti Islam di Dallas Diserang, Pelaku Ditembak Mati Polisi
Polisi berjaga-jaga di gedung pameran anti Islam di Garland, dekat Dallas, AS (atas). Bosh Fawstin (kiri) mendapat hadiah uang dari politisi Belanda yang anti Islam, Geert Wilders (tengah) dan Pamela Geller, tokoh anti Islam di AS. (Foto2: MailOnline)

DUA ORANG bersenjata yang diduga membawa bahan peledak ditembak mati setelah melepaskan tembakan di luar gedung pameran seni anti-Islam di Dallas, AS.

Kedua pria datang ke gedung Curtis Culwell Center di Garland, Dallas, tempat berlangsungnya pameran karikatur yang menghujat Nabi Muhammad SAW sebelum mereka ditembak mati lantaran melepaskan tembakan ke arah polisi dan petugas keamanan.

Gedung tersebut kemudian ditutup dan dikunci oleh tim SWAT meskipun di dalamnya terdapat ratusan peserta pameran saat terjadi tembak menembak.

Kegiatan pameran diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative, lembaga yang menyebarkan faham anti Islam, dan dituding bersikap provokatif terhadap Islam.

Serangan berlangsung tak lama setelah anggota parlemen Belanda dan pemimpin Partai sayap kanan untuk Kebebasan, Geert Wilders, menyampaikan kata sambutannya, seperti dilansir MailOnline.

Pada 2009, ia memicu kontroversi untuk menampilkan film kontroversial yang terkait Al-Quran dan terorisme dan sebelumnya mengatakan Belanda sedang diambil alih oleh 'tsunami Islamisasi'.

TWO HEAVILY-ARMED gunmen suspected to have been carrying explosives have been shot dead after opening fire outside an anti-Muslim art exhibition in Dallas.

The pair arrived in a car at the Curtis Culwell Center in Garland, Dallas, where caricatures of the prophet were being displayed before they were gunned down after opening fire at officers and security guards.

The building was placed on lockdown by a SWAT team with hundreds of attendees still inside after multiple gunshots were heard.

The event was organized by the American Freedom Defense Initiative and had been described by opponents as an attack on Islam.

The attack unfolded shortly after Dutch member of parliament and leader of the far-right Party for Freedom, Geert Wilders, had delivered his keynote speech.

In 2009, he sparked controversy for showing a controversial film which linked the Koran to terrorism and has previously said the Netherlands is being taken over by a 'tsunami of Islamisation'.