Malala Sumbangkan Hadiah Nobel US$50 Ribu untuk Perbaiki Sekolah di Gaza

Nobel-Winning Malala Donates Her Latest $50,000 Prize to Help Rebuild Schools in Gaza

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Malala Sumbangkan Hadiah Nobel US$50 Ribu untuk Perbaiki Sekolah di Gaza
Pengeboman Israel menghancurkan banyak sekolah di Gaza, Palestina dan Malala Yousafzai (insert) penerima hadiah Nobel Perdamaian 2014 (Foto2: MailOnline)

MALALA YOUSAFZAI, pelajar putri yang ditembak kepalanya oleh Taliban karena gigih memperjuangkan hak anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, telah menyumbangkan dana hadiah Nobel sebesar US$50.000 (sekitar Rp600 jutaan) untuk membantu membangun kembali sekolah-sekolah di Gaza.

Malala, 17 sebagai penerima hadiah Nobel Perdamaian memanfaatkan dana sebagai pemenang Penghargaan Anak Dunia untuk membangun kembali sekolah-sekolah milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hancur akibat konflik bersenjata Israel dan Palestina.

Malala, yang ditembak di kepala oleh orang-orang bersenjata Taliban di bus sekolah dua tahun lalu, mengharapkan PBB untuk melanjutkan tugas mulia untuk membantu anak-anak di Gaza, yang kini hidup dalam keadaan serba sulit, seperti dilansir MailOnline.

Dia menambahkan: "Kebutuhan yang luar biasa - lebih dari separuh penduduk Gaza berusia di bawah 18 tahun. Mereka mendambakan dan berhak mendapatkan pendidikan berkualitas, sebgai harapan dan kesempatan nyata untuk membangun masa depan."

'Dana ini akan membantu membangun kembali 83 sekolah yang rusak akibat konflik baru-baru ini. Anak-anak Palestina yang tidak bersalah telah sangat menderita terlalu lama."

"Kita semua harus bekerja untuk memastikan anak-anak Palestina dan perempuan, dan semua anak-anak di seluruh dunia, menerima pendidikan berkualitas di lingkungan yang aman."

"Karena tanpa pendidikan, tidak akan pernah ada perdamaian. Mari kita berdiri bersama-sama untuk perdamaian dan pendidikan karena bersama-sama kita lebih kuat. "

Puluhan sekolah Gaza rusak atau hancur selama perang 50-hari, di mana Israel menuduh Hamas menyembunyikan senjata di dekat pemukiman penduduk untuk memaksimalkan korban sipil demi kepentingan politik.

Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl mengatakan: "Kami berbagi dengan Anda tentang keyakinan yang mendalam akan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mengangkat harkat gadis-gadis muda dan anak laki-laki keluar dari isolasi dan penindasan.

"Anda telah menjadi simbol dari potensi tak terbatas yang ada pada setiap anak di planet ini."

"Anda adalah sosok aspiratif kepada generasi berikutnya di Palestina dan di negara lain. Anda adalah inspirasi bagi kita semua. Terima kasih."

UNRWA didirikan pada 1949, dan misinya adalah untuk membantu jutaan pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Jalur Gaza.

MALALA YOUSAFZAI, the schoolgirl shot in the head by the Taliban for championing girls' right to education, is donating $50,000 to help rebuild schools in Gaza.

Nobel Peace Prize laureate Malala, 17, is using cash she was given for winning the World Children's Prize to rebuild U.N. schools destroyed by fighting between Israel and Palestine.

Malala, who was shot in the head by Taliban gunmen on a school bus two years ago, praised the U.N. agency for 'performing heroic work to serve children in Gaza, in very difficult circumstances.'

She added: 'The needs are overwhelming – more than half of Gaza’s population is under 18 years of age. They want and deserve quality education, hope and real opportunities to build a future.

'This funding will help rebuild the 83 schools damaged during the recent conflict. Innocent Palestinian children have suffered terribly and for too long.

'We must all work to ensure Palestinian boys and girls, and all children everywhere, receive a quality education in a safe environment.

'Because without education, there will never be peace. Let us stand together for peace and education because together we are more powerful.'

Dozens of Gaza's schools were damaged or destroyed during the 50-day war, in which Israel accused Hamas of hiding weapons near the buildings to maximise civilian casualties for political ends.

UNRWA commissioner-general Pierre Krähenbühl said: 'We share with you the profound belief in the importance of education as a means to lift young girls and boys out of isolation and oppression.

'You have become a symbol of the boundless potential that lies within each and every child on earth.

'You are an aspirational figure to the next generation in Palestine and beyond. You are an inspiration to all of us. Thank you.'

UNRWA was established in 1949, and its mission is to assist 5million Palestine refugees in Jordan, Lebanon, Syria, West Bank and the Gaza Strip.