Kebakaran Hebat Hanguskan 1000 Rumah di Manila

Fires Sweep Philippines Capital Destroying more than 1,000 Homes

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kebakaran Hebat Hanguskan 1000 Rumah di Manila
Kebakaran diduga menyebar dengan sangat cepat karena banyak rumah di Manila terbuat dari kayu, dan dibangun berdekatan tanpa halaman, sehingga rentan terhadap kebakaran (Foto2: Mail Online)

INILAH bukti kehancuran akibat kebakaran yang melanda lebih dari seribu rumah di Manila, Filipina mengakibatkan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal dalam satu malam.

Keluarga yang menjadi korban tampak duduk terpaku dilihat di antara puing-puing rumah, mereka seakan tidak percaya pada harta benda milik yang kini teronggok menjadi puing-puing.

Kebakaran besar itu berawal dari lilin di rumah Tisay Mohammad di Isla Verde di desa Boulevard, sementara kobaran api lain berawal dari pemukiman Punta, Sta. Ana, menghancurkan sedikitnya 1000 rumah dan ratusan keluarga kehilangan rumah, seperti dilansir Mail Online.

Kebakaran diduga menyebar dengan sangat cepat karena banyak rumah di Manila terbuat dari kayu, dan dibangun berdekatan tanpa halaman, sehingga rentan terhadap kebakaran.

Ajaibnya, tidak ada korban yang dilaporkan adalah kabupaten yang terkena dampak kebakaran, karena ratusan orang yang terkena dampak dievakuasi ke Quezon Sekolah Dasar.

Salah satu kebakaran yang mengurangi sebuah komunitas abu berlangsung selama lima jam sebelum pemadam kebakaran berhasil memadamkan dengan gugus tugas yang dirancang khusus.

Kebakaran menyebar dengan cepat karena bahan tipis dan ringan, seperti kayu, yang digunakan untuk membangun rumah di daerah miskin.

THIS is the scene of devastation caused by fires which ravaged more than a thousand homes as they swept across slums in Manila in the Philippines leaving hundreds of families homeless in a single night.

Families caught in the blazes can be seen sitting inside the rubble of their gutted homes with nothing left but scraps of metal and charred possessions.

One fire was started by a lit candle in the house of Tisay Mohammad at Isla Verde in his house in Boulevard village, while another started in a shantytown in Punta, Sta. Ana, destroying at least 1000 homes and displacing hundreds of families.

The fires were thought to have spread very quickly because many houses in Manila are made of wood, and are built very close together, making them an incredibly flammable fire risk.

Miraculously, there have been no reported casualties among the districts affected by the fires, as hundreds of people who were affected were evacuated to Quezon Elementary School.

One of the fires that reduced a community to ash lasted for five hours before the fire department managed to extinguish it with a specially designed task force.