Tragedi Mina Tewaskan 2.177 Jemaah Haji, dari Data Negara Pengirim Haji

Death Toll from the Hajj Pilgrimage Stampede Rises to 2,177: Foreign Data

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Tragedi Mina Tewaskan 2.177 Jemaah Haji, dari Data Negara Pengirim Haji
Jemaah haji asal Iran merupakan korban tewas terbanyak, dengan klaim 465 jemaah hajinya tewas. Sebagian besar korban tewas juga berasal dari Afrika (Foto: MailOnline)

JUMLAH korban tewas dari Tragedi Mina yang melanda jemaah haji di Arab Saudi bulan lalu meningkat menjadi sekitar 2.177 jamaah, yang terungkap dari data terbaru.

Jumlahnya terus meningkat sejak tragedi terjadi pada 24 September di dekat kota suci Mekkah setelah otoritas Arab Saudi mengidentifikasi mayat dan bekerja keras untuk menemukan ratusan jemaah haji masih hilang.

Pejabat Saudi menyatakan 769 orang tewas dan 934 luka-luka belum berubah sejak 26 September dan otoritas setempat belum mengurai data baru.

Penghitungan terbaru telah disusun oleh kantor berita Associated Press dari laporan media pemerintah dan komentar pejabat 30 pejabat haji di lebih dari 180 negara yang warga negaranya menunaikan ibadah haji.

Putra Mahkota Mohammed bin Naif bin Abdul Aziz, yang juga menteri dalam negeri kerajaan, mengawasi pertemuan hari Minggu tentang bencana di Mina, menurut kantor berita pemerintah, Saudi Press Agency.

Namun laporan kantor berita tersebut tidak menanggapi secara resmi terhadap korban tewas yang meningkat.

'Putra mahkota itu meyakinkan pada kemajuan penyelidikan," seperti dilaporkan SPA yang dilansir MailOnline.

"Dia mengarahkan anggota komite untuk melanjutkan upaya mereka untuk menemukan penyebab kecelakaan, berdoa kepada Allah SWT untuk menerima para martir dan berharap yang terluka cepat sembuh."

Raja Salman memerintahkan penyelidikan atas tragedi tersebut, yang paling mematikan dalam sejarah ibadah haji.

Hal ini terjadi setelah rubuhnya derek di Mekkah awal bulan lalu yang menewaskan 111 jamaah dan kedua tragedi merusak citra pelaksanaan ibadah haji yang pertama kali diawasi oleh raja setelah ia naik tahta pada awal tahun ini.

Raja Saudi mendapat gelar 'Penjaga Dua Masjid Suci' dan pengawasan monarki tentang haji merupakan sumber prestise besar di dunia Muslim.

Riyadh menolak saran dari penganut Syiah Iran, yang paling keras mengecam Arab Saudi, agar membentuk badan independen untuk mengambil alih perencanaan dan administrasi lima hari berhaji, yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu dan berbadan sehat, hanya sekali seumur hidup.

Iran berulang kali menuding tragedi tersebut akibat ulah keluarga kerajaan Saudi, menuduhnya salah urus dan menutupi korban tewas sebenarnya, yang menurut Teheran mencapai 4.700, tapi tidak punya bukti atas klaim angka tersebut.

Iran dan Arab Saudi kini dilanda konflik terkait sejumlah isu-isu regional dan perbedaan kepentingan pada perang di Suriah dan Yaman, di mana Arab Saudi memimpin koalisi yang berperang dengan pemberontak Syiah yang didukung Iran, yang dikenal sebagai Houthi, sejak Maret .

Arab Saudi sendiri, sementara itu, menjadi target kekerasan bersenjata dan serangan bom oleh afiliasi dari ekstrimis ISIS, yang menguasai sepertiga dari wilayah Irak dan Suriah dengan mendeklarasikan 'khalifah.'

Seperti Al Qaeda sebelumnya, ISIS memandang keluarga kerajaan Saudi tidak sah karena dugaan korupsi dan aliansi dengan Amerika Serikat.

Perhitungan AP terhadap jumlah korban Tragedi Mina merujuk pada dari laporan di media-media dari negara dan komentar 30 pejabat di antara lebih dari 180 negara yang warga negaranya menunaikan ibadah haji.

Jemaah haji asal Iran merupakan korban tewas terbanyak, dengan klaim 465 jemaah hajinya tewas. Sebagian besar korban tewas juga berasal dari Afrika.

Mali mengatakan 254 warganya tewas, sementara Nigeria 199, Kamerun 76, Niger 72, Senegal 61, dan Pantai Gading dan Benin masing-masing kehilangan 52 jemaah haji.

Dari negara lainnya termasuk Mesir dengan 182 korban tewas, Bangladesh 137, Indonesia 126, India 116, Pakistan 102, Ethiopia 47, Chad 43, Maroko 36, Aljazair 33, Sudan 30, Burkina Faso 22, Tanzania 20, Somalia 10, Kenya delapan, Ghana dan Turki masing-masing tujuh, Myanmar dan Libya masing-masing enam, Cina empat, Afghanistan dua dan Yordania dan Malaysia masing-masing satu.

Insiden mematikan yang pernah terjadi sebelumnya akibat terinjak-injak di Terowongan Mina pada 1990 menewaskan 1.426 orang.

THE DEATH toll from the stampede that struck the Hajj pilgrimage in Saudi Arabia last month has risen to at least 2,177 pilgrims, latest figures show.

The toll keeps rising from the September 24 disaster outside Mecca as individual countries identify bodies and work to determine the whereabouts of hundreds of pilgrims still missing.

The official Saudi toll of 769 people killed and 934 injured has not changed since September 26 and officials have yet to address the discrepancy.

The latest tally has been compiled by the Associated Press news agency from state media reports and officials' comments from 30 of the over 180 countries that sent citizens to the Hajj.

Crown Prince Mohammed bin Naif bin Abdul Aziz, who is also the kingdom's interior minister, oversaw a meeting late Sunday about the disaster in Mina, according to the official Saudi Press Agency.

But the agency's report did not mention any official response to the rising death toll.

'The crown prince was reassured on the progress of the investigations,' the SPA report said.

'He directed the committee's members to continue their efforts to find the causes of the accident, praying to Allah Almighty to accept the martyrs and wishing the injured a speedy recovery.'

King Salman ordered the investigation into the disaster, the deadliest in the history of the annual pilgrimage.

It came after a crane collapse in Mecca earlier that month killed 111 worshippers and the twin disasters marred the first Hajj to be overseen by the king since he ascended to the throne at the start of this year.

The Saudi king holds the title of 'Custodian of the Two Holy Mosques' and the monarchy's supervision of the Hajj is a source of great prestige in the Muslim world.

Riyadh has rejected a suggestion by Shi'ite power Iran, its main regional rival, to have an independent body take over planning and administering the five-day Hajj pilgrimage, which is required of all able-bodied Muslims once in their lifetimes.

Iran has repeatedly blamed the disaster on the Saudi royal family, accusing it of mismanagement and of covering up the real death toll, which Tehran says exceeds 4,700, without providing evidence.

Iran and Saudi Arabia are deeply divided on a host of regional issues and back opposite sides in the wars in Syria and Yemen, where a Saudi-led coalition has been at war with Iran-backed Shi'ite rebels, known as Houthis, since March.

Saudi Arabia has, meanwhile, been targeted in gun and bomb attacks by an affiliate of the extremist Islamic State group, which holds a third of Iraq and Syria in its self-declared 'caliphate.'

Like Al Qaeda before it, ISIS views the Saudi royal family as illegitimate because of alleged corruption and its alliance with the United States.

The AP count of the dead from the Mina crush and stampede comes from state media reports and officials' comments from 30 of the over 180 countries that sent citizens to the Hajj.

Iran leads all the affected countries, saying it had 465 pilgrims killed. Many of the dead also came from Africa.

Mali said it lost 254 people, while Nigeria lost 199, Cameroon lost 76, Niger lost 72, Senegal lost 61, and Ivory Coast and Benin both lost 52.

Others include Egypt with 182, Bangladesh with 137, Indonesia with 126, India with 116, Pakistan with 102, Ethiopia with 47, Chad with 43, Morocco with 36, Algeria with 33, Sudan with 30, Burkina Faso with 22, Tanzania with 20, Somalia with 10, Kenya with eight, Ghana and Turkey with seven, Myanmar and Libya with six, China with four, Afghanistan with two and Jordan and Malaysia with one.

The previous deadliest-ever incident at Hajj was a 1990 stampede that killed 1,426 people.