Drone Tenaga Surya jadi Andalan Pasukan Elit Inggris Lacak Teroris

Solar Powered Drone Will be Used by the SAS to Track Terrorists

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Drone Tenaga Surya jadi Andalan Pasukan Elit Inggris Lacak Teroris
Jika tidak tersedia satelit, personel pasukan khusus akan menggunakan stasiun kontrol untuk mengontrol hingga sejauh 400 km (Foto & Data: MailOnline)

DRONE mata-mata tanpa awak bertenaga surya mampu berada di langit selama 45 hari bakal menjadi perangkat futuristik terbaru yang akan mendukung kekuatan pasukan khusus Inggris.

Disebut sebagai 'satelit mini', drone canggih ini mampu berada di ketinggian 70.000 kaki - dua kali ketinggian pesawat komersial - berada sangat tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh cuaca.

Drone yang bentuknya menyerupai Zephyr S dari Star Trek bernilai US$5,6 juta akan digunakan oleh pasukan elit untuk melacak target teror di seluruh dunia.

Terbang di siang hari mengandalkan tenaga surya yang juga mengisi kembali baterai lithium-belerang sebagai tenaga di malam hari.

Dengan bentangan sayap 22,5 meter, dapat diluncurkan oleh empat personel militer di bahu mereka.

Kemudahan itu membuat drone ini ini dapat dioperasikan dari mana saja di dunia, menggunakan satelit komunikasi untuk menyampaikan perintah ke pesawat.

Jika tidak tersedia satelit, personel pasukan khusus akan menggunakan stasiun kontrol untuk mengontrol hingga sejauh 400 km.

Unit dari pasukan elit kemudian akan menggunakan kamera di pesawat untuk memantau gerakan di permukaan bumi.

Antenanya menyediakan platform komunikasi untuk mencapai lokasi terjauh di dunia.

Canggih dan ringan, dan disebut menyerupai Klingon Bird of Prey yakni pesawat ruang angkasa dari Star Trek.

Para insinyur Inggris di EADS di Farnborough, yang mengusulkan desain radikal ini.

Namun rincian lengkap dari pesawat tak berawak ini tidak dapat diungkapkan karena alasan keamanan.

Namanya dihapus dari dokumen Departemen Pertahanan - dengan uraian yang menggambarkannya sebagai 'investasi di pesawat pengintai canggih'.

Namun Menteri Pertahanan Michael Fallon kemarin mengatakan kepada Daily Mail bahwa drone tersebut 'memecahkan rekor' yang akan membantu pasukan khusus mengatasi meningkatnya ancaman ke Inggris, seperti dilansir MailOnline.

A SOLAR-POWERED spy drone that can sit in the sky for 45 days at a time is to become the latest futuristic kit to be given to Britain’s special forces.

Described as a ‘psuedo-satellite’, the cutting-edge drone can fly at more than 70,000ft – twice the altitude of a commercial airliner – so high that it is not affected by the weather.

The £4.3 million ($5.6m) Star Trek-style Zephyr S will be used by the elite forces to track terror targets worldwide.

It flies by day on solar power which also recharges its lithium-sulphur batteries to power it by night.

With a wingspan of 22.5m (74 feet), it can be launched by four military personnel on their shoulders.

It can then be operated from anywhere in the world, using communication satellites to relay commands to the aircraft.

If satellites are not available, special forces soldiers will use a control station to fly it over a range of up to 400km (250 miles).

Elite units will then use the camera on the aircraft to monitor ground movement.

Its antennae provides a communications platform for the furthest reaches of the globe.

Sophisticated and lightweight, it has been said to resemble a Klingon Bird of Prey spaceship out of Star Trek.

British engineers at Airbus Group in Farnborough, came up with the radical design.

Full details of the unmanned aircraft cannot be revealed for security reasons.

Its name has been removed from Ministry of Defence documents – with a review describing it as an ‘investment in advanced high-altitude surveillance aircraft’.

But Defence Secretary Michael Fallon yesterday told the Daily Mail it was a ‘record-breaking kit’ that would help special forces deal with increased threats to Britain.