Rusia Siapkan Tank Canggih Terbaru Hadapi Sekutu Barat

Putin Unveils First New Russian Tank Since the End of the Cold War

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Rusia Siapkan Tank Canggih Terbaru Hadapi Sekutu Barat
Di bawah program modernisasi persenjataan secara besar-besaran, militer Rusia dikabarkan akan menerima 2.300 unit Armata pada 2020 (Foto2: MailOnline)

RUSIA MELUNCURKAN armada tank paling kuat dan canggih sejak akhir Perang Dingin pada latihan perang terakhir oleh Presiden Vladimir Putin.

Tank T-14 Armata muncul di depan publik untuk pertama kalinya kemarin, membuat gemuruh jalan Moskow saat menuju Red Square sebagai crescendo semangat patriotik ke seluruh negeri.

Armada tank mengambil bagian dalam latihan akhir untuk parade Hari Kemenangan pada Sabtu, yang menjadi puncak perayaan menandai peringatan 70 tahun kemenangan atas Nazi Jerman. Sekitar 200 unit peralatan militer dan 16.500 personel militer akan ambil bagian dalam parade militer tersebut.

Persenjataan canggih yang dapat dikendalikan dari jarak jauh dan sistem pengisian amunisi otomatis, tank ini adalah produk program persenjataan Rusia selama 10 tahun yang diperkirakan menghabiskan anggaran negara.

Berbekal menara remote control dan sistem loading, tangki adalah produk program persenjataan Rusia sepuluh tahun di mana US$384,7 miliar sedang dihabiskan untuk membangun persenjataan baru, seperti dilansir MailOnline.

Tank ini juga yang pertama memiliki kapsul internal berlapis baja untuk memberikan perlindungan tambahan untuk tiga prajurit di dalamnya.

Rusia dan beberapa pakar militer Barat mengatakan Armata akan melampaui semua tank buatan Amerika dan sekutunya.

Kementerian Pertahanan Rusia bulan lalu merilis foto-foto tank, namun saat itu masih ditutupi dengan kain dan hanya platform-nya yang terlihat.

Hal ini akan memotong biaya produksi dan merampingkan dukungan teknis dan pemeliharaan.

Desain perintis berpotensi menempatkan Armata berhadapan dengan tank buatan Barat, tetapi belum jelas apakah industri senjata Rusia akan dapat memenuhi rencana produksi ambisius untuk tank-tank baru tersebut.

Di bawah program modernisasi persenjataan secara besar-besaran, militer Rusia dikabarkan akan menerima 2.300 unit Armata pada 2020, tetapi rencana tersebut mungkin menghadapi revisi terkait perekonomian Rusia sedang terguncang akibat pengaruh kemerosotan harga minyak dan sanksi-sanksi Barat.

Oleg Bochkaryov, wakil ketua Komisi Militer Industri, sebuah panel pemerintah yang berhubungan dengan pengadaan senjata, mengatakan pekan lalu bahwa Armata akan siap bertugas pada tahun depan.

Dia mengatakan tank-tank baru, yang pertama sejak T-90 dimasukkan ke dalam produksi pada 1993, tidak akan dijual ke luar negeri setidaknya selama lima tahun.

RUSSIA HAS has unveiled its most powerful and sophisticated tank since the end of the Cold War in the latest warmongering exercise by Vladimir Putin.

The T-14 Armata appeared in public for the first time yesterday, rumbling down a Moscow avenue on its way to Red Square as a crescendo of patriotic fervour gripped the country.

The tank was taking part in final rehearsals for the Victory Day parade on Saturday, where it be the highlight of celebrations marking the 70th anniversary of the victory over Nazi Germany. Some 200 pieces of military hardware and 16,500 troops will take part in all.

Armed with a remote-controlled turret and an automatic loading system, the tank is the product of Russia's ten-year armament program in which £254billion is being spent on new weaponry.

The tank is also the first to have an internal armoured capsule to give added protection for its three-man crew.

Russian and some Western military experts say the Armata will surpass all Western versions.

The Russian Defense Ministry last month released photographs of the tank, but its turret was covered with fabric and only the platform was visible.

This would cut production costs and streamline technical support and maintenance.

The pioneering design potentially puts the Armata ahead of Western competition, but it is yet unclear whether the Russian weapons industries will be able to meet the ambitious production plan for the new tank.

Under a major weapons modernization program, the military is reportedly set to receive 2,300 Armatas by 2020, but those plans may face revision with the Russian economy reeling under the impact of slumping oil prices and Western sanctions.

Oleg Bochkaryov, a deputy head of the Military Industrial Commission, a government panel dealing with weapons procurement, said last week that the Armata will enter service next year.

He said the new tank, the first since the T-90 was put in production in 1993, will not be sold abroad at least for another five years.