Ebola Dicegah Masuk Amerika, Dua Warga AS Masuk Karantina

Second American Ebola Victim Arrives in Atlanta

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Ebola Dicegah Masuk Amerika, Dua Warga AS Masuk Karantina
Writebol diikat ke tandu dan diselubungi selimut dari kepala hingga ujung kaki dan dibawa masuk ke rumah sakit. (Foto2: MailOnline)

WARGA AS, Nancy Writebol sebagai korban kedua di AS yang diduga terpapar virus Ebola diangkut ambulans pada Selasa, oleh petugas medis yang dilengkapi pakaian medis anti virus di Emory University Hospital di Georgia.

Misionaris usia 59 tahun dari North Carolina dibawa ke rumah sakit Atlanta dengan ambulans khusus pada Selasa siang pukul 13:00 waktu setempat setelah mendarat dengan jet carteran.

Ny Writebol mendapat perawatan medis seperti rekannya sesama misionaris Dr Kent Brantly, 33, di ruang karantina khusus rumah sakit tersebut, seperti dilansir MailOnline.

Writebol diikat ke tandu dan diselubungi selimut dari kepala hingga ujung kaki dan dibawa masuk  ke rumah sakit.

Kedua petugas medis yang mendampinginya memakai pakaian pelindung khusus begitu pula dengan sopir ambulans. 

Tim medis Amerika tak mau mengambil risiko dengan penyakit yang belum ada obatnya dikenal dan 90% risiko kematian pada pasien.

Ambulans datang dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta dalam konvoi dikawal empat SUV polisi, menurut AJC.com.

Ebola menewaskan sedikitnya 887 orang di empat negara Afrika Barat dalam wabah penyakit terbesar dalam sejarah.

THE second U.S. Ebola victim Nancy Writebol was stretchered out of an ambulance today by medics in biohazard suits at Emory University Hospital in Georgia.

The 59-year-old missionary from North Carolina was brought to the Atlanta hospital by a specially converted ambulance at 1pm on Tuesday after landing on a chartered jet.  

Mrs Writebol will be treated along with fellow missionary Dr Kent Brantly, 33, in a special quarantine wing at the hospital. 

Mrs Writebol was strapped into the stretcher today and covered from head-to-toe as she was wheeled to the hospital entrance. 

Both medics who wheeled Mrs Writebol's stretcher into the hospital were wearing protective suits along with the ambulance driver. 

American medical teams were taking no chances with the disease which has no known cure and is fatal in 90 per cent of patients.

The ambulance traveled from Dobbins Air Reserve Base in Marietta in a convoy with four police SUVs, according to AJC.com. 

Ebola has killed at least 887 people in four West African countries in the largest outbreak of the disease in history.