ISIS Manfaatkan Produk AS dan Eropa Kembangkan Bom Rakitan

How Islamic Fanatics Use Everyday Items from the U.S. Smuggled to Their Terror Heartland

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


ISIS Manfaatkan Produk AS dan Eropa Kembangkan Bom Rakitan
Bom rakitan ISIS adalah modifikasi produk buatan 51 perusahaan di 20 negara yang didentifikasi oleh lembaga riset Conflict Armament Research (CAR) yang melacak asal produk hingga sampai ke Irak dan Suriah (Peta & Data: MailOnline)

KABAR mengejutkan tentang ISIS menyebutkan bahwa bom yang mereka gunakan ternyata dibuat di Amerika, seperti terungkap dari sebuah laporan.

Perangkat yang disebut ´mikrokontroler´ yang diproduksi oleh perusahaan di Arizona dinyatakan tidak terkait dengan ISIS tetapi kemudian disalahgunakan oleh kelompok teror ISIS dan mereka mengubahnya menjadi bahan peledak yang mematikan.

Komponen hi-tech satu dari ratusan item yang diproduksi di seluruh dunia yang dimanfaatkan oleh ISIS dan diperdagangkan ke pusat kegiatan teror mereka di Irak dan Suriah. Ini termasuk pemutih rambut dan ponsel Nokia.

Lembaga riset Conflict Armament Research (CAR) memerlukan waktu 20 bulan untuk mengungkap rahasia bagaimana ISIS membuat bom dengan menyisir ´bahan pembuat´ bom yang ditemukan setelah ISIS dipukul mundur oleh pasukan Irak atau Kurdi.

Laporan yang berisi produksi dari puluhan nama perusahaan tanpa disadari menjadi sumber untuk mengembangkan senjata mematikan - termasuk Microsoft, ponsel Nokia yang digunakan sebagai pengatur waktu pemakaian bom.

Banyak perusahaan yang terlibat membantu CAR untuk mengetahui apa yang terjadi pada barang-barang yang mereka produksi atau dipasok kepada pihak ketiga, untuk membantu mengumpulkan gambaran tentang bagaimana ISIS membawa kematian warga sipil dan pasukan musuh di Irak dan Suriah.

IED menjadi salah satu senjata utama perang modern ´asimetris´, setelah kelompok-kelompok teror menggunakannya untuk melukai dan membunuh warga sipil dan pasukan musuh, seperti dilansir MailOnline.

Bom-bom buatan sendiri menjadi momok pasukan Amerika dan Inggris di Irak dan kemudian Afghanistan di mana ribuan prajurit dan wanita tewas atau terluka oleh perangkat mematikan yang dibuat ISIS.

Kemampuan mereka juga semakin canggih, yang memungkinkan mereka mampu meledakkan targetnya dari jarak jauh, atau ditinggalkan dan kemudian akan meledak menjadi semacam ranjau yang dipicu oleh tentara atau warga sipil.

Di antara perangkat yang dipelajari oleh CAR dan beberapa ditemukan di Kobane, kota di perbatasan antara Suriah dan Turki yang menjadi simbol dari pembangkangan ISIS oleh pasukan Kurdi.

Penggunaannya tercermin dari upaya ISIS mencoba untuk menghentikan Kurdi melawan kembali dalam pertempuran yang mengakibatkan kerusakan fatal.

Perangkat dan komponen yang ditemukan di Irak yang menunjukkan serangkaian dampak bentrokan antara ISIS dengan pasukan pemerintah - sekarang didukung oleh serangan udara sekutu dan penasihat militer Amerika dan Inggris - atau milisi Peshmerga Kurdi. Ini termasuk Tikrit, Kirkuk dan Mosul.

A CRUCIAL component ISIS uses to control its roadside bombs is made in America, a new report reveals.

The ´microcontrollers´ are manufactured by an innocent Arizona firm but their normal use is subverted by the terror group´s armourers and they are turned into deadly improvised explosive devices.

The hi-tech components are among hundred of items produced around the world which are sourced by ISIS and trafficked into their terror heartland in Iraq and Syria. These include hair bleach and even Nokia mobile phones.

Conflict Armament Research (CAR) spent 20 months uncovering the secrets of how ISIS makes its bombs by combing through ´ingredients´ found after the group had been beaten back by Iraqi or Kurdish forces.

The report names dozens of companies as the unwitting sources for the deadly weapons - among them Microsoft, whose Nokia mobile phones are used to set off explosions.

Many of the companies involved helped CAR track what had happened to the items they manufactured or supplied to third parties, to help piece together the picture of how ISIS brings death to civilians and enemy forces in Iraq and Syria.

IEDs have become one of the key weapons of modern ´asymmetric´ warfare, with terror groups using them to maim and kill both civilians and enemy forces.

The homemade bombs became the scourge of American and British forces in Iraq and then Afghanistan where thousands of servicemen and women were killed or injured by the devices.

They have also grown in sophistication, allowing their users to detonate them remotely, or leave them to be triggered by passing troops or civilians.

Among the devices studied by CAR were some found in Kobane, the town on the border between Syria and Turkey which became a symbol of the defiance of ISIS by Kurdish forces.

Their use there reflected ISIS trying to stop the Kurdish fightback in a battle which left the town a ruin.

Devices and components were found in parts of Iraq which have seen a series of clashes between ISIS and either government forces - now backed by allied airstrikes and American and British military advisers - or Kurdish Peshmerga militias. These include Tikrit, Kirkuk and Mosul.