50 Tewas di Klub Malam LGBT di Orlando AS yang Dibantai Pelaku Pembenci Gay

The Gunmen Who Shot Dead 50 in Orlando Gay Club after He Saw Two Men Kissing in Miami

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


50 Tewas di Klub Malam LGBT di Orlando AS yang Dibantai Pelaku Pembenci Gay
Petugas keamanan menembak mati pelaku, Omar Mateen (tengah) kepanikan di luar klub gay di Orlando, petugas bersiaga di lokasi pembantaian (Foto2: MailOnline)

PRIA BERSENJATA yang membantai sedikitnya 50 orang setelah menyandera beberapa orang di dalam klub gay di gay di Orlando diduga terkait erat dengan Negara Islam Irak Suriah (ISIS),  menurut anggota Kongres dari California, Adam Schiff.

Schiff, yang merupakan petinggi Partai Demokrat bidang intelijen, mengatakan kepada CNN: "Apa yang saya dengar dari Dinas Keamanan Dalam Negeri pagi ini yang mengatakan, seperti dikatakan polisi setempat, ia membuat janji kesetiaan untuk ISIS.'

Dia mengatakan aksi pembantaian tersebut 'diindikasikan terinspirasi dari serangan ISIS'.

Schiff menambahkan: '[Dia] terdengar berdoa dalam bahasa asing dan saya tidak tahu apakah ini adalah bagian penting dari aksi selama penembakan tapi itulah yang saya dengar, dari keterangan resmi, yang dikeluarkan oleh polisi  setempat.'

Omar Mateen juga menelepon 911 sesaat sebelum penembakan dan bersumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, kata aparat penegak hukum kepada NBC News yang dilansir MailOnline.

Sumber dari aparat penegak hukum mengidentifikasi penembak, yang menyerang dengan menyandang senapan AR-15 dan pistol, sebagai warga negara AS Omar Mateen, usia 29, berasal dari Port St Lucie di Florida.

Pria bersenjata, yang lahir dari orang tua Afghanistan, menembaki lantai dansa di klub malam Pulse pada Minggu dini hari.

Setidaknya 50 orang tewas dan 53 lainnya luka-luka dalam dalam aksi pembantaian massal terburuk dalam sejarah AS. Seorang ahli bedah di Orlando Regional Medical Center mengatakan korban tewas kemungkinan bertambah.

Seorang juru bicara FBI mengatakan penembakan massal sedang diselidiki apakah terkait dengan aksi terorisme, seraya menambahkan bahwa mereka akan menyelidiki lebih jauh apakah sebagai teror domestik atau internasional, dan apakah dia penyerang tunggal.

Schiff mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Serangan ini begitu menyakitkan yang mengingatkan serangan mengerikan di Teater Bataclan di Paris, dan serangan yang terinspirasi aksi teror ISIS dalam beberapa tahun terakhir.

"Fakta bahwa penembakan ini terjadi selama bulan Ramadhan dan bahwa kepemimpinan ISIS di Raqqa telah mendesak serangan selama ini, bahwa target adalah klub malam kaum gay (LGBT), dan - jika akurat - menurut penegak hukum setempat yang menyatakan penembak terkait ISIS, dan ISIS menjadi inspirasi aksi terorisme.
'Apakah serangan ini juga bagian dari ISIS, masih harus ditentukan.'

Namun ayah Mateen ini, Mir Seddique, mengatakan kepada NBC News bahwa anaknya menjadi marah ketika ia melihat dua pria berciuman di Miami beberapa bulan yang lalu.

"Ini tidak ada hubungannya dengan agama," katanya. "Kami katakan kami meminta maaf atas seluruh kejadian ini. Kami tidak menyadari tindakan nekatnya. Kami sangat terkejut seperti halnya seluruh rakyat negara ini."

Menulis di Facebook, Pulse, yang menggambarkan dirinya sebagai klub gay yang paling menonjol di Orlando, meminta para tamu klub malam untuk 'keluar dan menyelamatkan diri' ketika peluru mulai berdesing pada pukul 2 dini hari waktu setempat.

Kepala Kepolisian Orlando John Mina mengatakan tersangka terlibat baku tembak dengan petugas keamanan yang bekerja di klub sekitar pukul 02:00, kemudian masuk kembali ke dalam dan menahan sandera. Ada sekitar 320 orang di dalam klub pada saat penembakan dan sekitar 100 orang disandera.

Pada sekitar pukul 05:00 dikerahkan tim SWAT untuk menyelamatkan para sandera. Sembilan petugas menggunakan 'ledakan terkontrol' untuk mengalihkan perhatian si penembak sebelum melumpuhkan pelaku dan petugas berhasil menyelamatkan sekitar 30 sandera yang bersembunyi di kamar mandi klub.

Selama baku tembak, seorang petugas tertembak, namun ia diselamatkan oleh helmnya. Ia mengetahui bahwa setidaknya satu sandera terkunci dalam kamar mandi dengan luka tembak.

THE GUNMAN who slaughtered at least 50 people after taking party-goers hostage inside a gay club in Orlando had pledged allegiance to Islamic State, according to California congressman Adam Schiff.

Schiff, who serves as top Democrat on the House Select Committee on Intelligence, told CNN: 'What I've heard from the Department of Homeland Security this morning is that, according to local police, he made a pledge of allegiance to ISIL (ISIS).'

He said the shooting was 'highly indicative of an ISIL-inspired attack'.

Schiff added: '[He] was heard praying in a foreign language and I don't know if this was at some point during the course of the shooting but that's what I'm hearing, obviously second hand, coming ultimately from local police.'

Omar Mateen also called 911 shortly before the shooting and swore allegiance to the leader of ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, law enforcement officials told NBC News.

Law enforcement sources have identified the shooter, who was wielding an AR-15 assault rifle and a handgun, as US citizen Omar Mateen, 29, from Port St. Lucie in Florida. 

The gunman, who was born to Afghan parents, opened fire on the dance floor inside Pulse night club in the early hours of this morning.

At least 50 people were killed and 53 others were injured in the shooting in the deadliest mass shooting in US history. A surgeon at Orlando Regional Medical Center said the death toll was likely to climb.

An FBI spokesman said the mass shooting is being investigated as an act of terrorism, adding that they are looking into whether this was an act of domestic or international terror, and if the shooter was a lone wolf. 

Schiff said in a statement: 'This attack is so painfully reminiscent of the terrible attack at the Bataclan Theatre in Paris, and other ISIS-inspired attacks in recent years.

'The fact that this shooting took place during Ramadan and that ISIS leadership in Raqqa has been urging attacks during this time, that the target was an LGBT night club during Pride, and - if accurate - that according to local law enforcement the shooter declared his allegiance to ISIS, indicates an ISIS-inspired act of terrorism.

'Whether this attack was also ISIS-directed, remains to be determined.' 

But Mateen's father, Mir Seddique, told NBC News his son became angry when he saw two men kissing in Miami several months ago.

'This has nothing to do with religion,' he said. 'We are saying we are apologizing for the whole incident. We weren't aware of any action he is taking. We are in shock like the whole country.'

Writing on Facebook, Pulse, which described itself as the most prominent gay club in Orlando, urged party-goers to 'get out and keep running' as bullets started flying at around 2am local time.

Orlando Police Chief John Mina said the suspect exchanged gunfire with an officer working at the club around 2am, then went back inside and took hostages. There were about 320 people inside the club at the time of the shootings and about 100 people were taken hostage.

At around 5am authorities sent in a SWAT team to rescue the hostages. Nine hero officers used a 'controlled explosion' to distract the shooter before fatally shooting him and were able to rescue about 30 hostages who were hiding in the bathroom of the club.

During the gunfire, an officer was shot, but he was saved by his helmet. It was thought that at least one hostage had been locked in a bathroom with gunshot wounds.