Charger Tunggal akan Berlaku di Eropa pada 2017 (Indonesia Kapan?)

All Mobile Phones in EU to Have the Same Charger as 2017

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Charger Tunggal akan Berlaku di Eropa pada 2017 (Indonesia Kapan?)
Para ahli memperkirakan bahwa ada sekitar 30 jenis charger yang saat ini beredar di pasaran Eropa (Foto: Mail Online)

PEMIMPIN yang baik dan pemerintahan yang memperhatikan rakyat adalah keinginan semua orang, bahkan untuk hal sepele seperti mengisi daya baterai ponsel (charger), hal itu pula yang menjadi perhatian parlemen Eropa yang memutuskan satu charging harus kompatibel dengan semua merek ponsel.

Parlemen Eropa ingin melarang kebanyakan pengisi daya baterai yang beredar di pasar Eropa malahan memicu ´kekesalan´ pengguna ponsel.

Kebijakan ini akan mengakhiri kerumitan harus membeli charger yang terpisah ketika mengganti ponsel telepon atau harus mencari charger yang tepat ketika baterai ponsel melemah dan penggunanya berada di luar rumah atau kantor, seperti dilansir Mail Online.

Namun langkah ini juga bisa ´bikin pusing´ para produsen ponsel, karena aturan itu bakal diterapkan pada 2017.

Parlemen Uni Eropa telah melakukan pemungutan suara kemarin sebagai bagian dari kebijakan penerapan peralatan radio, yang didorong oleh anggota parlemen dari Jerman, Barbara Weiler, anggota partai sosialis.

Partai Sosial Demokrat, yang merupakan bagian dari kelompok sosialis di Brussels, mengatakan bahwa hal itu juga akan mencegah interferensi antara perangkat peralatan radio yang berbeda.

Dia menambahkan, "Saya sangat senang bahwa kami sepakat pada pengenalan charger tunggal. Ini selaras dengan kepentingan konsumen dan menjaga lingkungan. Hal ini akan kekacauan charger lantaran limbah elektronik sebanyak 51.000 ton setiap tahun."

Namun pihak oposan memperingatkan aturan charger tunggal akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi produsen dan bisa memicu biaya yang lebih tinggi bagi konsumen.

Paul Nuttall, wakil pemimpin UKIP, mengatakan: "Ini adalah langkah mundur karena memaksakan charger tunggal

sebagai
penghambat inovasi, penelitian, dan mengenakan biaya tambahan pada konsumen. Tindakan alternatif dan lebih baik adalah untuk mendorong keragaman, kompetisi dan pembangunan yang lebih besar.´

"Uni Eropa telah memaksakan ideologi-satu ukuran cocok untuk semua, baik itu kebijakan ekonomi, mata uang, kebijakan perikanan dan sekarang bahkan pengisi baterai telepon."

´Kebijakan alternatif memungkinkan keragaman untuk berkembang dan membiarkan konsumen, bukan legislator atau regulator yang memutuskan."

RUU telah disetujui oleh 550 anggota parlemen Eropa melawan 12 suara penentang, dan delapan abstain.

Namun kebijakan Ini masih harus secara resmi disetujui oleh Dewan Eropa terdiri dari para menteri dari seluruh Uni Eropa.

Negara-negara anggota akan memiliki dua tahun untuk menerapkan aturan dalam hukum nasional mereka dan produsen akan memiliki waktu satu tahun tambahan untuk memenuhi kebijakan baru tersebut.

Setidaknya ada setengah miliar ponsel di Uni Eropa.

Sebagian besar dari mereka menggunakan pengisi daya yang berbeda, bahkan meskipunberasal dari merek yang sama, tetapi seri dan model berbeda maka charger-nya pun bisa beda.

Para ahli memperkirakan bahwa ada sekitar 30 jenis charger yang saat ini beredar di pasaran Eropa.

Namun produsen ponsel seperti Apple, Nokia, Motorola, Samsung, Sony Ericsson dan ALCATEL sepakat menerapkan kebijakan ´satu charger´ di Eropa agar ponsel mereka kompatibel dengan charger tunggal.

A SINGLE charger will have to be compatible with all mobile phones after a vote in the European Parliament.

MEPs want to ban the plethora of chargers for sale to cut down on electronic ‘clutter’.

It would end the hassle of having to buy a separate charger when swapping phones or having to hunt for the right charger when a phone battery goes flat and you are nowhere near home.

But the move could also create headaches for manufacturers, as the rule could be enforced as early as 2017.

The European Union voted for it yesterday as part of a radio equipment directive, which was pushed by German MEP and socialist, Barbara Weiler.

The Social Democrat, who is part of the socialist grouping in Brussels, said that it would also prevent interference between different radio equipment devices.

She added, ‘I am especially pleased that we agreed on the introduction of a common charger. This serves the interests both of consumers and the environment. It will put an end to charger clutter and 51,000 tonnes of electronic waste annually.’

But critics warned the single charger rule would lead to red tape for business and could trigger higher charges for consumers.

Paul Nuttall, Ukip’s deputy leader, said: ‘This is a backwards step because imposing a single charger stifles innovation, curbs research, and may impose extra costs on the consumer. The alternative and better action is to encourage diversity, competition and greater development.

‘The EU is hamstrung by the ideology of one-size-fits-all, be it economic policy, currency, fisheries policy and now even phone chargers.

´The UKIP alternative is to allow diversity to flourish and let the consumer, not the legislator or regulator decide.’

The draft law was approved by 550 votes to 12, with eight abstentions.

It will still have to be formally approved by the Council of Europe made up of ministers from across the EU.

Member states will have two years to put the rules into their national laws and manufacturers will have an additional year to comply.

There are at least half a billion mobile phones in the EU.

Most of them use different chargers, even if they are the same brand but a slightly different model.

Experts estimate that there are some 30 different types of charger currently on the market.

But phone makes such as Apple, Nokia, Motorola, Samsung, Sony Ericsson and ALCATEL have all signed an agreement to make their phones compatible with a single, USB style charger.