Internet Lemot Bebani UKM Hingga US$60 Juta per Tahun

Slow Internet Connections Cost Small Businesses Up to 37 Million Pounds

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Internet Lemot Bebani UKM Hingga US$60 Juta per Tahun
Foto: MailOnline

INTERNET lemot dan minimnya infrastruktur serat optik mengakibatkan peningkatan biaya operasional bisnis hingga sekitar US$60 juta setahun, menurut hasil riset Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) di Inggris. Bagaimana dengan Indonesia?

Data CEBR menemukan bahwa lebih dari 400.000 usaha kecil dan menengah secara teratur berjuang dengan koneksi internet yang buruk dan diperkirakan di bawah rata-rata kecepatan broadband di London sebagai acuan utama.

Menurut laporan, yang menggunakan data dari YouGov, kecepatan broadband rata-rata hanya 11,2 Mbps, dibandingkan dengan rata-rata London rata-rata 20,5 Mbps.

Berdasarkan laporan dari sumber yang mengelola UKM yang mengakses internet melalui jaringan tembaga tetap mengakibatkan tagihan telepon melambung hingga US$45 juta per tahun.

Sebagian besar UKM - sekitar 60 persen - mengatakan mereka bisa mengatasi tanpa melalui jaringan kabel tembaga dan tapi terpaksa harus membayar tagihan telepon untuk dapat mengakses internet.

Colm Sheehy, ekonom senior di CEBR, mengatakan: "Fakta bahwa di pusat kota London banyak perusahaan UKM yang harus memakai broadband kecepatan rendah dan berimplikasi pada produktivitas di kegiatan perekonomian London, seperti dilansir MailOnline.

'Selain itu, persyaratan untuk memiliki jaringan telepon untuk layanan broadband yang buruk meskipun hampir dua pertiga dari UKM mampu beroperasi secara efektif tanpa menggunakannya menunjukkan bahwa bisnis mereka terganggu akibat internet lemot."

Laporan, yang dirilis oleh Relish, juga menyoroti teknologi hub di timur London - dikenal sebagai Silicon Roundabout - sebagai salah satu tempat terburuk di London untuk koneksi internet.

Awal tahun ini Walikota Boris Johnson meluncurkan  Technology Week pertama dalam upaya untuk mendorong London sebagai pemain utama di sektor teknologi.

SLOW BROADBAND and a poor access to fibre-optic technology is costing London businesses up to £37million a year, according to the Centre for Economics and Business Research.

The CEBR data found that more than 400,000 small and medium-sized enterprises regularly struggle with poor internet connection and flagged-up below-average broadband speed in the City of London as a major concern.

According to the report, which used data from YouGov, average broadband speeds in the City were just 11.2 Mbps, compared to the London average of 20.5 Mbps.

Another drain on SMEs resources was found to be unnecessary landlines which cost more than £30million a year in subscriptions.

Most SMEs - around 60 per cent - said they could cope without a landline and resented having to pay for one in order to service their broadband supply.

Colm Sheehy, senior economist at CEBR, said: 'The fact that central London has the highest concentration of SMEs suffering from low broadband speeds has implications for productivity in London’s economy.

'In addition, the requirement to have a landline for most broadband services despite nearly two-thirds of SMEs being able to operate effectively without it indicates that businesses are getting poor
value for money from their landline.'

The report, commissioned by Relish, also highlighted east London's technology hub - known as Silicon Roundabout - as one of the worst spots in the capital for internet connection.

Earlier this year Mayor Boris Johnson launched the capital's first Technology Week in a bid to propel London as a major player in the technology sector.