Gadis Cantik ini Tidak Punya Vagina
The Girl with No Vagina
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
 b.jpg)
SEORANG gadis remaja berwajah rupawan tidak dapat menyembunyikan ´keterkejutan´ setelah berusia 17 tahun diberitahu bahwa dia tidak memiliki alat kelamin (maaf, vagina).
Jacqui Beck, 19, memiliki MRKH, sebuah sindrom langka yang mempengaruhi sistem reproduksi - yang berarti ia tidak memiliki rahim, serviks atau pembukaan vagina.
Dia mengetahui diagnosa tersebut setelah mendatangi seorang dokter umum untuk mengeluhkan rasa nyeri di punggung - dan secara sepintas ia diberitahu tidak akan mengalami menstruasi, seperti dilansir Mail Online.
Hasil tes mengungkapkan kondisi kesehatannya tentang vagina yang dimiliki setiap wanita, ternyata hanyalah sebuah ident, atau ´lesung´ - yang berarti ia tidak mampu melakukan hubungan seks atau hamil dan melahirkan.
Wanita dengan kondisi langka ini tampak normal dari tampilan luar - yang biasanya menyadari hal itu saat mencoba untuk berhubungan secara seksual (bersetubuh), atau tidak pernah mengalami menstruasi.
Nona Beck, dari Isle of Wight, mengakui ketika ia pertama kali didiagnosis, dia merasa ´seperti orang aneh´.
"Saya tidak pernah menganggap diriku berbeda dari perempuan lain dan berita itu begitu mengejutkan, saya tidak bisa percaya apa yang saya dengar."
"Saya yakin dokter telah keliru, tapi ketika dia menjelaskan bahwa itulah sebabnya saya tidak mengalami menstruasi, semuanya mulai masuk akal."
"Dokter kemudian menjelaskan bahwa saya tidak akan pernah bisa mengandung dan melahirkan dan mungkin harus menjalani operasi untuk dapat berhubungan seks."
"Saya meninggalkan dokter dengan menangis - Saya tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya melahirkan, hamil, mengalami menstruasi. Semua hal yang telah saya bayangkan di masa depan tiba-tiba mendadak hilang dari masa depan saya."
"Saya benar-benar marah dan merasa seperti bukan lagi wanita sejati."
Karena dia tidak pernah berusaha untuk memiliki hubungan fisik, nona Beck tidak pernah mendapat masalah serius. Apakah ia mencoba, dan ketika ia menginginkan hal itu maka tidaklah mungkin baginya untuk berhubungan seks.
Dia bilang: "Saya tidak terlalu serius pada keputusan untuk tidak memiliki pacar, saya hanya benar-benar tidak menginginkan ketika ada lelaki yang mendekati saya, yang beruntung, mengingat kondisi saya sekarang.
MRKH mempengaruhi satu dari setiap 5.000 wanita di Inggris. Kebanyakan mereka mendapati atau menyadari kondisi tersebut karena mereka belum mulai mengalami menstruasi, tetapi beberapa gadis lain mengetahuinya ketika mereka mencoba untuk melakukan hubungan intim.
Nona Beck menjelaskan dia memiliki ´lesung´ dimana vaginanya tampak dari luar terlihat normal - itulah sebabnya mengapa kondisi langka itu tidak terdeteksi sebelumnya.
Meskipun berita itu sangat mengejutkan, ia mencoba untuk melihatnya dari sisi positif - dan bahkan menjadi kiat untuk memastikan bertemu pria yang tepat.
Dia mengaku: "Jika ia memiliki masalah dengan itu, maka dia bukan tipe cowok yang cocok yang menjadi pasangan saya."
"Saya berharap mampu bersikap romantis dan saya melihatnya sebagai ujian besar bagi karakter seseorang. Alih-alih fokus pada menunda hubungan dekat dengan seorang pria, saya benar-benar berpikir itu akan membantu saya menemukan, "satu" sosok yang mengerti.
"Saya ingin berhadapan secara normal dengan seorang pria dan memberitahu mereka langsung tentang kondisi saya. Saya tidak ingin mereka merasa ditipu setelah terlanjur dekat."
"Saya akan merasa lebih nyaman jika mereka tahu kebenaran dan selain itu, jika mereka tidak mau paham pada kondisi pengidap sindrom MRKH maka saya tidak ingin dekat-dekat dengan mereka."
Dia mengatakan bahwa sebagai seorang remaja, dia tidak menyadari kondisinya - tidak tahu bahwa pertumbuhan badannya tidak dapat menunda hal itu akan terjadi."
"Ketika berusia 14, teman-teman saya mulai berbicara kepada saya tentang masa menstruasi mereka. Mereka mulai membawa pembalut wanita, mengeluh tentang kram dan berbagi catatan tentang bagaimana rasanya mengalami menstruasi.
"Selama setahun saya menunggu untuk mengalami hal yang sama, sampai usia 15 tahun, semua orang yang saya tahu telah memulai periode kewanitaan tersebut selain saya."
"Aku tidak panik meskipun, saya tinggi dan kurus dan berpikir bahwa mungkin ada hubungannya hal itu sehingga terlambat menstruasi.
Sebaliknya, ia fokus pada masa depannya dan ketika ia berusia 17 tahun, memutuskan untuk mengikuti kuliah di sebuah perguruan tinggi musik di Guildford.
Tapi setelah menderita sakit di leher di musim panas 2012, ia pergi menemui dokter umum.
"Sementara berada di sana, saya sebutkan saya belum mulai periode kewanitaan saya. Saya masih tidak terlalu khawatir, tapi saya pikir itu layak mengatakan hal itu pada dokter."
"Dokter saya sangat terkejut tetapi tampaknya tidak berpikir itu serius. Dia hanya menyarankan bahwa ia akan melakukan beberapa scan untuk melihat apa masalahnya. "
Ketika scan menunjukkan ada sesuatu yang aneh, dia merujuk saya ke dokter kandungan, yang segera melihat sesuatu yang salah."
Nona Beck mengatakan: ´Hasil scan lainnya telah dikirim ke dokter tadi dan hanya dari melihat hasil scan, dia tahu saya mengidap sindrom MRKH."
"Dia menyuruh saya duduk dan menjelaskan secara hati-hati bahwa saya tidak memiliki rahim, atau vagina, bahwa aku lahir tanpa fungsi kewanitaan tersebut dan hanya memiliki organ semacam lesung pipit kecil pada alat kelamin saya."
Dia mengaku sangat malu dengan apa yang didengarnya, dia terlalu malu untuk mengakui kepada keluarga dan teman-teman tentang kondisi langka tersebut - apalagi mengaku tentang kemungkinan tidak memiliki pasangan pria di masa depan.
Dia mengaku: "Saya terlalu malu untuk menelepon ibuku dan berbicara untuk menjelaskan, meskipun begitu, saya mengirim email padanya."
"Dia langsung menelepon dan datang ke Guildford hari berikutnya dari Isle of Wight."
"Meskipun ibu saya marah, dia mencoba untuk fokus pada mencari tahu banyak tentang kondisi saya, sehingga kita berdua bisa memahaminya."
"Dia juga mendorong saya untuk fokus pada sisi positif. Kami tertawa seperti tidak menyadari hal-hal penting bagi seorang wanita ketika mengalami kram saat menstruasi, melahirkan, tes kehamilan -. saya mencoba dan melihat sisi terangnya."
Berfokus pada perawatannya, nona Beck dirawat di Rumah Sakit Queen Charlotte dan RS Chelsea di London, yang mengkhususkan diri dalam kondisi tersebut.
Di sana, ia diberi pengobatan khusus, yang melibatkan penggunaan dilator ukuran yang berbeda untuk mencoba dan meregangkan saluran vagina nya - tetapi diberitahu jika itu tidak berhasil, ia harus dioperasi.
Dia bilang: "Saya menghabiskan dua hari di sana, mendapatkan pengajaran bagaimana menggunakan dilator dan belajar lebih banyak tentang MRKH."
´Pertama kali perawat menunjukkan padaku bagaimana untuk menggunakan dilator saya hampir mati karena malu. Tapi sekarang saya sudah terbiasa untuk itu, saya melihatnya sebagai bentuk lain dari pengobatan."
"Di rumah sakit, mereka merujuk ke jaringan perempuan lain yang memiliki kondisi yang sama. Itu sangat penting untuk berbicara dengan gadis-gadis lain yang mengalami kelainan seperti saya."
"Saya pun tidak kesepian lagi dan juga memberi saya harapan karena saya berbicara dengan wanita yang ternyata mampu menjalani kehidupan seks seperti wanita normal lainnya."
Untungnya, perawatan itu berjalan sukses dan jika dia tidak harus menjalani operasi dan ketika dia memilih untuk hal itu, dia akan mampu untuk melakukan hubungan intim.
Percakapan menjadi lebih sulit ketika membahas keinginannya untuk memiliki anak seperti wanita normal lainnya.
Dia berkata: ´Saya tidak pada usia ketika saya berpikir tentang anak-anak, tapi saya pikir itu akan memukul saya di kemudian hari. Saya akan mencari solusi lain, atau mengadopsi, tapi saya harus memastikan pasangan saya kelak akan menyetujuinya juga."
"Sekali lagi, saya mencoba dan menganggapnya sebagai berkah bahwa, tidak seperti wanita yang menemukan mereka tidak bisa hamil ketika mereka sudah mencoba untuk memiliki bayi, saya punya waktu untuk membiasakan diri dengan gagasan itu."
Untuk nona Beck, muncul harapan bahwa kondisi langka itu diketahui sejak dini, sehingga wanita lain menyadari bahwa mereka memilikinya lebih awal dari dia.
"Saya hanya mengatakan hal itu pada lima dari teman-teman terbaik saya, tetapi kemudian saya menyadari itu bukan sesuatu yang saya harus malu."
´Jika saya menderita kanker, atau, setiap masalah medis lainnya, orang akan mendukung. Jadi, saya mengakui hal itu melalui Facebook, memberitahu mereka tentang kondisi saya."
"Saya terkejut melihat bagaimana orang bersikap positif, mereka bilang saya berani dan indah, sekarang saya berharap saya telah terbuka tentang hal itu dari awal."
A TEENAGER has spoken of her ´total shock´ at being told at the age of 17 she had no vagina.
Jacqui Beck, 19, has MRKH, an rare syndrome which affects the reproductive system - meaning she has no womb, cervix or vaginal opening.
She was only diagnosed after she went to her GP about back pain - and mentioned in passing that she hadn´t started her periods.
Tests revealed her condition and that where her vagina should be, there is simply an ident, or ´dimple´ - meaning she is unable to have sex or carry her own child.
Women with the condition appear completely normal externally - which means it is usually not discovered until a woman tries to have sex, or has not had her first period.
Miss Beck, from the Isle of Wight, admits when she was first diagnosed, she felt ´like a freak´.
´I´d never considered myself different from other women and the news was so shocking, I couldn´t believe what I was hearing.
‘I was sure the doctor had got it wrong, but when she explained that was why I wasn’t having periods, it all started to make sense.
‘She then explained that I would never be able to carry a child and might have to have surgery before I could have sex.
‘I left the doctors in tears - I would never know what it was like to give birth, be pregnant, have a period. All the things I had imagined doing suddenly got erased from my future.
´I was really angry and felt like I wasn’t a real woman any more.´
Because she had never attempted to have a physical relationship, Miss Beck had never noticed the problem herself. Had she tried, she would have discovered it was impossible for her to have sex.
She said: ´It wasn’t really a conscious decision not to have a boyfriend, I just didn’t really fancy any of the boys in my area, which is lucky, considering what I know now’.
MRKH affects one in 5,000 women in the UK. Most discover they have the condition because they haven´t started their periods, but some find out when they struggle to have intercourse.
Miss Beck explained she has a ´dimple´ where her vagina should be so from the outside it looks normal - which explains why the condition wasn´t detected earlier.
Despite the shocking news, she is trying to see her condition in a positive light - and even as a way of making sure she meets the right man.
She said: ´If he has a problem with it, then he’s not the kind of guy I want to go out with.
´I’m a hopeless romantic and I see it as a great test of someone’s character. Instead of focusing on it putting off men, I actually think it will help me find, “the one”.
´I want to be upfront with any men I meet and tell them straight away about my condition. I don’t want them to feel tricked into being with me.
‘I will feel more comfortable if they know the truth and besides, if they run at the mention of MRKH then I don’t want to be intimate with them.´
She says that as a teenager, she was blissfully unaware of her condition - with no idea that the development she was waiting for would never happen.
´When I was 14, my friends started talking to me about their periods. They started carrying tampons around, complaining about cramps and sharing notes on what it was like.
‘For a year I waited to go through the same, until at 15, everyone I knew had started their period apart from me.
‘I didn’t panic though, I’m tall and skinny and thought that might be something to do with me being a late developer.’
Instead, she focused on her future and when she was 17, applied to attend a music college in Guildford.
But after suffering from pain in her neck in summer 2012, she went to see her GP.
´While I was there, I mentioned I hadn’t started my period yet. I still wasn’t overly worried but I thought it was worth saying something
‘My doctor was very surprised but didn’t seem to think it was serious. He just suggested that he would do some scans to see what the problem was.´
When scans showed nothing, she was referred to a gynaecologist, who immediately spotted something was wrong.
Miss Beck said: ‘My other scan results had been sent to her and just from looking at them, she knew I had MRKH.
‘She sat me down and basically explained that I didn’t have a womb, or a vagina, that I was born without them and instead just had a small dimple in it’s place.´
So mortified by what she had heard, she was too embarrassed to admit to family and friends she had the condition - let alone the prospect of telling any future boyfriends.
She said: ‘I was too embarrassed to call my mum and talk it through with her, so instead, I sent her an email.
´She called straight back and came over to Guildford the next day from the Isle of Wight.
‘Although mum was upset for me, she tried to focus on finding out as much about the condition as possible, so we could understand it.
‘She also encouraged me to focus on the bright side. We laughed as we listed all the things I wouldn’t have to go through, period cramps, childbirth, smear tests - to try and look on the bright side.’
Focusing on her treatment, Miss Beck was admitted to the Queen Charlotte and Chelsea Hospital in London, which specialises in the condition.
There, she was given dilation treatment, which involved using different sized dilators to try and stretch her vaginal canal - but was told if it didn’t work, she would have to be operated on.
She said: ‘I spent two days there, getting taught how to use the dilator and learning more about MRKH.
‘The first time the nurse showed me how to use a dilator I nearly died of embarrassment. But now I´ve got used to it, I see it as any other form of treatment.
‘At the hospital, they referred me to a network of other women who have the same condition. It was great to speak to other girls who felt like me.
‘I stopped feeling so lonely and it also gave me hope as I spoke to women who had gone on to have a full sex life.’
Thankfully, her treatment has worked and if she continues she will not need surgery and when she chooses to, will be able to have intercourse.
Further down the line there are more difficult conversations she will have to have to have when she wants to have children.
She said: ‘I’m not at an age when I’m thinking about kids, but I think that will hit me later on. I will use a surrogate, or adopt, but I will have to make sure any guy I meet is ok with that too.
‘Again, I try and take it as a blessing that, unlike woman who discover they can’t conceive when they are already trying for a baby, I have time to get used to the idea.’
For Miss Beck, her one hope is that the condition becomes more well known, so that other women realise they have it earlier than she did.
‘I had only told five of my best friends, but then I realised it’s not something I should be ashamed of.
‘If I had cancer, or, any other medical issue, people would be supportive. So, I recently came out to everyone on Facebook, telling them about my condition.
‘I was surprised at how positive everyone was, they said I was brave and beautiful, now I wish I had been open about it from the beginning.’