Ronaldo `Menjelma` Pelatih setelah Keluar Lantaran Cedera

Ronaldo was in Tears Final Exit but Returned as `Manager` to Inspire Portugal

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ronaldo `Menjelma` Pelatih setelah Keluar Lantaran Cedera
Bisa jadi ini menjadi pertanda di masa depan bagi Ronaldo ketika ia tidak bisa lagi turun ke lapangan karena faktor usia dan fisik? (Foto2: MailOnline)

KETIKA Cristiano Ronaldo menderita cedera dan harus keluar lapangan di Stade de France, Senin dini hari WIB yang dianggap kubu tuan rumah sebagai kabar baik pada awalnya ..... namun tidak demikian halnya di akhir pertandingan final.

Setelah keluar lapangan, awalnya Ronaldo menangis dan harus dirawat dengan perban di ruang ganti, tapi kemudian Ronaldo bertingkah seperti pelatih di pinggir lapangan - dijuluki media asing sebagai Manajer Ron sebagai suatu tindakan yang belum pernah dia lakukan sebelumnya.

'Kapten merasa punya beban moril kepada rekan-rekannya di lapangan," kata pelatih Portugal Fernando Santos. "Dia memiliki semangat tim yang luar biasa. Dua kali ia mencoba masuk kembali ke lapangan meskipun cedera, tapi kami memaksanya masuk ruang ganti dan duduk di bangku cadangan itu sangat penting bagi kami. Dia percaya - seperti diriku - bahwa itu akan menjadi malam milik kami.

Kinerja Santos sendiri tidak bisa diabaikan. Dia adalah manajer dari turnamen yang penuh inspirasi, ekspresi wajah khas seperti orang marah, dan pemilihan pemain yang cerdas - terutama menempatkan William Carvalho sebagai jangkar lini tengah - tapi Ronaldo tampak lebih bertingkah seperti pelatih kedua.

Itu bukan pertama kalinya Ronaldo bertingkah layaknya pelatih bola. Menjelang adu penalti pada perempat final menghadapi Polandia dan dia mendapati rekan setimnya Moutinho tampak ragu bertindak sebagai eksekutor, tanpa ragu dia mengingatkan rekannya bahwa dia telah menjadi penyelamat tim empat tahun sebelumnya saat melawan Spanyol.

Ronaldo mendekati rekan setimnya dan mengatakan kepadanya dengan tegas: "Kau harus mencetak satu gol, kamu harus melakukannya dengan baik - ayolah, lakukan! Kalau kamu gagal, tidak usah khawatir."

Tidak ada yang bersorak lebih kencang kecuali Ronaldo ketika tendangan Moutinho menjebol gawang lawan dan  Portugal berhasil mengalahkan Polandia dan melanjutkan langkah menuju semi final untuk bertemu Wales. Hal serupa dilakukannya di Stade de France ketika Portugal memastikan kemenangan meskipun dia absen di lapangan.

"Itu sangat, momen yang sangat sulit. Ini adalah saat yang benar-benar sulit bagi saya dan bagi tim," kata bek Portugal Cedric Soares menanggapi cederanya Ronaldo. "Saya pikir semua orang sedikit terkejut tapi di babak pertama Cristiano memberi kami semangat untuk memenangkan pertandingan."

"Dia memberi kami keyakinan dan dia bilang, "Dengarkan, saya yakin kita akan menang di final Euro ini jadi tinggal bagaimana kita bersama-sama berjuang untuk meraih juara".

"Itu luar biasa. Semua tim memiliki sikap yang fantastis dan menunjukkan bahwa ketika Anda melawan sebagai satu tim yang kompak maka Anda jauh lebih kuat."

"Dia fantastis. Sikapnya luar biasa. Pada babak pertama ia sangat membantu, seluruh rekan-rekan, ia banyak memberikan kata-kata motivasi. Semua pemain bereaksi positif terhadap hal itu sehingga dampaknya sangat baik bagi tim."

Bisa jadi ini menjadi pertanda di masa depan bagi Ronaldo ketika ia tidak bisa lagi turun ke lapangan karena faktor usia dan fisik?  Mari kita hadapi itu, yang mungkin tidak selama 10 tahun ke depan namun karena ia terus menentang berlalunya waktu dengan produksi 50 gol dari tahun ke tahun, dan ketika ia akhirnya menggantung sepatu dan dia bosan menjual celana dan parfum dan kepala lalu kembali ke lapangan sebagai pelatih?

Pelukan dengan Sir Alex Fergsuon di tengah perayaan kemenangan di Paris adalah pengingat tentang bagaimana jika Ronaldo tidak pernah dilatih pelatih sekaliber Fergie di Manchester United dan menarik pengalaman berharga pernah bekerja sama dengan beberapa pelatih terbaik dalam sejarah permainan. Fergie, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti akan menjadi guru yang sempurna, seperti dilansir MailOnline.

CRISTIANO Ronaldo's first half injury in the Stade de France on Sunday night seemed like good news for the hosts at first... it didn't turn out that way.

While Ronaldo the player, was at first in tears and bandages in the dressing room, Ronaldo the coach was soon unleashed on the touchline – Ron Manager as we had never seen him before.

'Our captain put in an immense effort,' Portugal's first-team coach Fernando Santos said. 'He has amazing team spirit. Twice he tried to get back on the pitch in spite of his injury but him being in the dressing room and on the bench was very important for us. He believed - just like myself - that it was going to be our night.'

Santos' own performance should not be overlooked. He was manager of the tournament with his inspired substitutions, permanent Mr Angry facial expressions, and clever selection calls - most notably making William Carvalho his midfield anchor - but Ronaldo looked like his dynamic No 2 on Sunday.

It was not the first time we had seen such behaviour from him. Ahead the quarter-final penalty shoot-out with Poland he spotted that his team-mate Moutinho was having grave doubts about taking a spot-kick; no doubt remembering the one he had saved four years earlier against Spain.

Ronaldo approached his team-mate and told him in no uncertain terms: 'You're going to take one, you take penalties well – come on, take it! If you miss, then don't worry.'

No one celebrated more than Ronaldo when Moutinho's kick hit the back of the net as Portugal beat Poland and went on to face Wales in the semi-final. Just as no one celebrated more than Ronaldo in the Stade de France as Portugal won the final without him on the pitch.

'It was a very, very tough moment. It was a really tough moment for me and for the team,' Portugal full back Cedric Soares said of Ronaldo's injury. 'I think everybody was a little bit in shock but at half-time Cristiano had fantastic words with us.

'He gave us a lot of confidence and he said, "Listen people, I'm sure we will win this Euro so stay together and fight for it".'

'It was unbelievable. All the team had a fantastic attitude and showed that when you fight as one you are much much stronger.

'He was fantastic. His attitude was unbelievable. At half-time he helped a lot, our colleagues, he had always a lot of motivational words. All the team reacted to them so it was very, very good.'

Could it really be a sign of things to come for Ronaldo when he can no longer do the business as a player? Let's face it, that might not be for another 10 years yet as he continues to defy the passing of time with his 50-goals a season campaigns year-on-year, but when he finally hangs up his personalised boots will he quickly tire of selling pants and perfume and head back to the technical area as a coach?

The embrace with Sir Alex Fergsuon amid the celebrations in Paris were a reminder of how if Ronaldo does go into management he will be able to draw on the experience of having worked with some of the best coaches in the history of the game. Fergie, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti will have been the perfect teachers.