Anak-anak Pertaruhkan Hidup untuk Menuju Sekolah

The Children Risking Their Lives On The Way to School

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Anak-anak Pertaruhkan Hidup untuk Menuju Sekolah
Meskipun berbahaya, tapi mereka lebih suka menggunakan bangunan berbahaya itu ketimbang berjalan memutar sejauh lima kilometer (Foto2: Daily Mail)

ANAK-ANAK di Indonesia mempertaruhkan hidup mereka sehari-hari hanya untuk menuju ke sekolah, seperti dilaporkan Daily Mail.

Mereka menggunakan saluran air, yang terentang ratusan meter di atas tanah sebagai jalan pintas, meskipun sebenarnya tidak dibangun untuk dilintasi sebagai jembatan. Fungsinya untuk saluran air, tapi begitulah adanya di Desa Suro dan Desa Plempungan di Jawa.

Meskipun berbahaya, tapi mereka lebih suka menggunakan bangunan berbahaya itu ketimbang berjalan memutar sejauh lima kilometer.

Anak-anak memakai bentangan papan untuk jembatan menuju sekolah sementara orang dewasa memanfaatkan untuk mengangkut makanan dan barang di antara kedua desa.

Awal tahun ini, sekelompok pelajar Indonesia yang direkam ketika menyeberangi sebuah jembatan gantung yang runtuh di atas sungai sebagai jembatan menuju sekolah, setelah tiga jembatan gantung di Kabupaten Lebak rubuh akibat banjir.

Meskipun jalur transportasi terbatas di pulau berpopulasi 137 juta jiwa, sebagai pulau terpadat di dunia, dan salah satu tempat terpadat di dunia.

CHILDREN Indonesia are risking their lives everyday just to get to school.

They use an aqueduct, suspended hundreds of metres above the ground as a shortcut, even though it was not built for people to walk on.
It is meant to transport water, but the wooden structure links Suro Village and Plempungan Village in Java.

Even though it is dangerous, they would rather use the precarious structure than walk a distance over three miles.

Children cycle along a wooden planks in the middle in their school uniform while local adults use it to transport food and material between the two villages.

Earlier this year a group of Indonesian children were filmed crossing a collapsed suspension bridge over a swollen river to reach their school after three suspension bridges in the district of Lebak collapsed due to flooding.

Despite the poor transport links the Indonesian island has a population of 137 million, meaning it is the world´s most populous island, and one of the most densely-populated places on the globe.