Suswono Turun ke Sawah, Coba Langsung Mesin Penanam Padi

Indonesian Agriculture Minister Didn`t Hesitate to Rice Fields

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Suswono Turun ke Sawah, Coba Langsung Mesin Penanam Padi
Mentan Suswono tidak sungkan-sungkan copot sepatu, lipat celananya untuk mencoba langsung mesin penanam padi, Jarwo Transplanter di Subang, Jabar (Foto2: B2B/Mac & Humas Kementan/Makmur H)

Subang, Jawa Barat (B2B) - Pencanangan musim tanam 2014/2015 menghadapi musim hujan yang diperkirakan berlangsung Oktober 2014 - Maret 2015, yang dilakukan Menteri Pertanian RI, Suswono dengan mencoba langsung menanam padi dengan mengoperasikan mesin Jarwo Transplanter di areal sawah basah milik Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementan di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.

"Pencanangan ini merupakan upaya memanfaatkan benih untuk mengantisipasi perubahan iklim, maupun kondisi tiap daerah di Indonesia yang berbeda beda," katanya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Haryono menambahkan tanam serentak yang dilakukan saat ini termasuk dalam P2BN, hasil panennya baru akan tercatat masuk data statistik BPS pada tahun 2015 nanti.

Haryono mengatakan dari ramalan BMKG musim kemarau tahun ini terbilang normal, sehingga dampak kekeringannya tidak meluas hanya terjadi di beberapa spot, sehingga ada keterlambatan turun hujan.

"Juni lalu El Nino dampaknya normal, kekeringan yang melanda hanya di sejumlah lokasi kecil. Itupun terjadi di sejumlah lokasi yang endemis kekeringan dan setiap tahun rutin, seperti Jawa Barat paling banyak di Indramayu," ujarnya.

Subang, West Java (B2B) - Launching in the growing season 2014/2015 rainy season in October 2014 - March 2015 by Indonesian agriculture minister, Suswono tried Jarwo Transplanter, rice planting machine for wet paddy fields on land owned by Indonesia Agency for Agricultural Research and Development Agriculture Ministry (IAARD) in here on Tuesday.

The planting done by Indonesian agriculture minister, Suswono with four varieties of rice seed Infari 30,31, 32 and 33. Furthermore, Suswono symbolically handed Infari 30, and Jarwo Transplanter, rice-planting machines to farmers.

"The planting to anticipate climate change and the conditions vary throughout Indonesia," he said.

Head of IAARD, Haryono added this simultaneous planting, the rice harvest will go to the Central Bureau of Statistics in 2015.

Haryono said the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency predicted that the 2015 dry season fairly normal, so that the impact of drought only occurs in some areas.

"El Nino affect normal in June, drought occurs only in some daerahm, particularly in locations endemic drought every year, such as Indramayu district, West Java," he said.