Samsung Didenda Rp3,7 M, Bayar Penulis Online Sudutkan Ponsel HTC

Samsung Fined $340,000, after Paid People to Write Negative Online Reviews about HTC Phones

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Samsung Didenda Rp3,7 M, Bayar Penulis Online Sudutkan Ponsel HTC
"Ini adalah kasus pertama di Taiwan bahwa sebuah perusahaan telah menyembunyikan status keaslian tulisan yang dipakai untuk menyerang kompetitornya." (Foto: Mail Online)

SAMSUNG diperintahkan membayar denda US$340 ribu  (Rp3,74 miliar) oleh regulator di Taiwan setelah ketahuan membayar orang untuk menulis review negatif di media online tentang produk ponsel saingannya.

Raksasa teknologi ini kedapatan telah menyewa seseorang untuk menyerang HTC, sementara dalam tulisan tersebut memuji produknya sendiri dalam upaya menarik perhatian pasar, seperti dilansir Mail Online.

Penulis 'resensi teknologi' tersebut tidak mengungkap siapa jati diri mereka, namun memperdaya masyarakat pembaca dan berpikir bahwa mereka sedang membaca resensi teknologi tersebut tanpa pretensi apa pun.

Denda tersebut menunjukkan titik terendah dalam persaingan sengit di bisnis ponsel di antara produsen raksasa seperti Samsung, Apple, Google dan HTC.

Sun Lih-Chyun, juru bicara Taiwan Komisi Perdagangan Federal, menuding Samsung bertindak 'licik' atas tindakan memalukan tersebut.

Dia mengatakan: "Ini adalah kasus pertama di Taiwan bahwa sebuah perusahaan telah menyembunyikan status keaslian tulisan yang dipakai untuk menyerang kompetitornya.

Perilaku tersebut berdampak negatif pada pemasaran produk dan melanggar hukum perdagangan yang adil."

Ulasan palsu terkait dengan sebuah iklan tentang fungsi kamera pada Samsung Galaxy Y Duos GT-S6102, salah satu produk andalannya.

Taiwan FTC mengatakan kegiatan itu dirancang untuk 'menyoroti kekurangan dari produk 'saingan' dan bahwa mereka bertanggung jawab untuk 'tindakan negatif demi kepentingan Samsung'.

HTC digambarkan sebagai 'korban dari kampanye pencemaran nama baik'.

Posting palsu ulasan online dikenal dalam industri mobile sebagai 'astroturfing'.

Selain Samsung, dua perusahaan pemasaran di Taiwan didenda secara gabungan sebesar US$100.000
(Rp1,1 miliar)


Menurut perusahaan riset IDC, tahun lalu Samsung menguasai 30,3% pangsa pasar smartphone global sementara Apple 19,1% dan HTC dengan 4,6%.

Samsung telah mengalami serangkaian masalah hukum, paling tidak dengan Apple yang memenangkan US$1 miliar (Rp11,1 miliar) dalam sengketa paten di pengadilan California ketika seorang hakim memutuskan Samsung telah menjiplak disain Apple.

Kedua belah pihak saling mengecam untuk menuduh pihak lain mencuri disain, Apple menyatakan bahwa Samsung 'terang-terangan' menjiplak disainnya.

Namun pengadilan Inggris, Belanda dan Jerman tidak sepakat terhdap putusan hukum tersebut dan memutuskan bahwa produk Samsung cukup berbeda dari produk Apple.

Menyikapi itu, Samsung menuduh Apple telah mencuri manajemen data dan teknologi komunikasi mobile dari desain tersebut.

Samsung mengatakan: "Kami kecewa bahwa Taiwan FTC memutuskan bahwa kami melanggar UU Perdagangan Adil melalui pemasaran online.

'Samsung Electronics Taiwan hati-hati meninjau keputusan tersebut dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi reputasi kami sebagai perusahaan yang menghargai pelanggannya. "

SAMSUNG has been ordered to pay a $340,000 fine by a regulator in Taiwan for paying people to write negative online reviews about a competitor’s mobile phones.

The tech giant was found to have hired people to attack HTC  whilst praising its own products in a cut-throat attempt to corner the market.

The ‘reviewers’ did not reveal who they actually were, meaning that the public were being fooled into thinking that they were reading honest appraisements.

The fine marks a new low in the bitter battle for the mobile phone market that is being fought by Samsung, Apple, Google and HTC.

Sun Lih-chyun, a spokesman for the Taiwan Federal Trade Commission, branded Samsung ‘deceitful’ for what it did.

He said: ‘This is the first case of its kind in Taiwan that a company has concealed its genuine status while attacking a rival.

‘The behaviour has negative impacts on market order and violated the fair trade law.’

The fake reviews related to an advert about the camera functions on Samsung’s Galaxy Y Duos GT-S6102, one of its flagship products.

The Taiwan FTC said its activities were designed to ‘highlight the shortcomings of competing products’ and that it was responsible for the ‘disinfection of negative news about Samsung products’.

HTC was described as ‘the victim of a campaign of defamation’.

Posting fake reviews online is known in the mobile industry as ‘astroturfing’.

n addition to Samsung, two marketing firms in Taiwan were fined a combined total of $100,000.

According to research firm IDC, last year Samsung held a 30.3 percent share of the global smartphone market whilst Apple had 19.1 percent and HTC had 4.6 percent.

Samsung has run into a series of legal troubles, not least with Apple which won a $1bn patent dispute with it in a California court when a judge ruled it had ripped off its designs.

Both sides have used ripe language to accuse the other of theft with Apple alleging that Samsung ‘flagrantly copied’ its products.

British, Dutch and German courts have disagreed with the verdict and ruled that Samsung products are sufficiently different from those made by Apple.

For its part Samsung has alleged that Apple has stolen data management and mobile communication technology from its designs.

Samsung said: ‘We are disappointed that the Taiwan FTC has decided that we have violated the Fair Trade Act based on online marketing activities.

‘Samsung Electronics Taiwan is carefully reviewing the decision and will take all necessary steps to protect our reputation as a company which values its customers.’