Nabi Muhammad Dilecehkan, Koran Denmark Kapok Cetak Kartun Rasul

Jyllands-Posten, Danish Newspaper Says Won`t Prophet Cartoons

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Nabi Muhammad Dilecehkan, Koran Denmark Kapok Cetak Kartun Rasul
Mereka yang tewas akibat serangan teroris ke majalah Charlie Hebdo, kiri ke kanan atas: Wakil Pemred Bernard Maris, kartunis Georges Wolinski, Jean Cabut alias Cabu, redaktur Stephane `Charb` Charbonier. Bawah: kartunis Bernard `Tignous` Verlhac, Philippe

Kopenhagen (B2B) - Suratkabar Denmark Jyllands-Posten, yang membuat marah umat Islam dengan menerbitkan kartun Nabi Muhammad 10 tahun lalu, tidak akan menerbit-ulangkan kartun "Charlie Hebdo karena masalah keamanan, satu-satunya koran utama Denmark tidak melakukannya.

"Itu menunjukkan bahwa kekerasan berhasil," kata suratkabar tersebut dalam tajuknya pada Jumat.

Suratkabar utama lain di Denmark menerbit-ulangkan kartun dari mingguan satir Prancis itu sebagai bagian dari liputan serangan menewaskan 12 orang di Paris pada Rabu tersebut.

Banyak suratkabar lain di Eropa juga menerbit-ulangkan kartun Charlie Hebdo untuk mengecam pembunuhan tersebut.

Ketika Jyllands-Posten menerbitkan 12 kartun berbagai seniman pada September 2005, sebagian besar menggambarkan Nabi Mohammad, gelombang unjukrasa terjadi di seluruh dunia Muslim, tempat sedikit-dikitnya 50 orang tewas.

"Kami hidup dengan ketakutan akan serangan teroris selama sembilan tahun, dan ya, itu penjelasan mengapa kami tidak mencetak ulang kartun tersebut, apakah buatan kami atau milik Charlie Hebdo," kata Jyllands-Posten, "Kami juga menyadari bahwa oleh karena itu, kami tunduk pada kekerasan dan tekanan."

Surat kabar Jyllands-Posten memutuskan memperketat tingkat keamanan sesudah serangan Paris tersebut.

"Perhatian pada keselamatan karyawan kami adalah yang terpenting," katanya dalam tajuk pada Jumat, seperti dilansir Yahoo Sports.

Copenhagen - Danish newspaper Jyllands-Posten, which angered Muslims by publishing cartoons of the Prophet Mohammad 10 years ago, will not republish Charlie Hebdo´s cartoons due to security concerns, the only major Danish newspaper not to do so.

"It shows that violence works," the newspaper stated in its editorial on Friday.

Denmark´s other major newspapers have all republished cartoons from the French satirical weekly as part of the coverage of the attack which killed 12 people in Paris on Wednesday.

Many other European newspapers also republished Charlie Hebdo cartoons to protest against the killings.

When Jyllands-Posten published 12 cartoons by various artists in September 2005, most of which depict the Prophet Mohammad, it sparked a wave of protests across the Muslim world in which at least 50 people died.

"We have lived with the fear of a terrorist attack for nine years, and yes, that is the explanation why we do not reprint the cartoons, whether it be our own or Charlie Hebdo’s," Jyllands-Posten said. "We are also aware that we therefore bow to violence and intimidation."

Jyllands-Posten decided to tighten its security level in the wake of the Paris attack.

"The concern for our employees’ safety is paramount," it said in Friday´s editorial.