Presiden AS Richard Nixon Berupaya Deportasi John Lennon, Khawatir Kalah Pemilu 1972

Richard Nixon`s Secret Battle to Deport John Lennon

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden AS Richard Nixon Berupaya Deportasi John Lennon, Khawatir Kalah Pemilu 1972
Aktivitas musik dan politik John Lennon - Yoko Ono selama bermukim di AS pada awal dekade 70-an (Foto2: MailOnline)

JOHN LENNON hampir dideportasi oleh pemerintah AS yang mencoba untuk membuat hidup legendaris The Beatles tidak nyaman, seperti diungkap sebuah buku yang dirilis belum lama ini.

Pengacara Leon Wildes, yang menulis buku 'John Lennon vs The U.S.A.' yang dirilis bulan lalu, mengatakan ia belum pernah mengetahui 'pemerintah begitu ngotot mengusirnya dari Amerika Serikat'.

Buku yang ditulis oleh Wildes, yang menjadi pengacara Lennon dalam kasus imigrasi, mengungkap tentang upaya keras pemerintahan Richard Nixon untuk mendeportasi Lennon karena fakta usang tentang musisi Inggris diduga memiliki ganja.

Namun di balik kedok upaya mendeportasi Lennon pada kasus narkoba pada 1968, padahal faktanya adalah pemerintah khawatir musisi mempengaruhi para pemilih muda pada Pemilu 1972.

Lennon diyakini sebagai sosok yang sangat berpengaruh terhadap pemilih muda berusia 18 sampai 20 tahun, sesuai ketentuan Pemilu di AS.

Agen-agen federal FBI khawatir Lennon berniat mengikuti Konvensi Nasional Partai Republik di Miami tahun itu dan memperingatkan dia dan istrinya, Yoko Ono akan ditangkap karena 'melakukan perjalanan lintas negara bagian untuk tujuan konspirasi menghasus kerusuhan' kalau hadir di konvensi.

Sampai saat ini belum diketahui apakah benar Lennon dan Ono pernah berencana untuk menghadiri konvensi partai tapi mereka diketahui aktif secara politik.

Pasangan itu pindah dari London ke Greenwich Village dengan visa sementara setelah Lennon ditangkap lantaran kasus narkoba.

Mereka menghadiri rapat umum untuk manajer MC5 Band John Sinclair, yang menjalani hukuman penjara sepuluh tahun karena menjual ganja.

Lennon membawakan lagu 'John Sinclair' di depan 15.000 orang dan mendesak massa untuk tetap mendukung perlawanan terhadap kebijakan pemerintahan Nixon.

Sinclair, yang menjalani hukuman dua tahun, kemudian dibebabaskan pada akhir pekan setelah unjuk rasa.

Dan kekuatan dari pengaruh Lennon terhadap massa yang membuat pemerintah khawatir.

Sinclair terlibat dalam Partai Panther Putih dan 'mendapat senjata dan dinamit, untuk meledakkan kantor CIA di Ann Arbor untuk merencanakan aksi-aksi gerilya di Michigan utara', menurut Wildes.

Fakta ini, membuat senator Carolina Selatan, Strom Thurmond yang memperingatkan Jaksa Agung AS John Mitchell, yang mengawasi Layanan Imigrasi dan Naturalisasi yang menuding Lennon sebagai warga asing yang berbahaya bagi negara.

Beberapa hari kemudian visa Lennon dicabut dengan merujuk pada kasus kepemilikan narkoba oleh Lennon sebelumnya.

Wildes kemudian menjadi pengacara imigrasi Lennon.

Lennon mengatakan kepada Wildes: 'Segala sesuatu di dunia kami - sebagai seniman, Anda tahu - kini muncul di AS.'

"Ini mirip dengan yang menimpa seniman impresionis, yang berlangsung di Paris, atau di Roma. Semuanya ada di sini sekarang."

"Di sinilah kami berada sekarang dan saya senang di sini. Kami hanya memahami bahwa hal itu tidak bisa direkayasa."

Setelah meneliti undang-undang tentang imigrasi dan ganja maka Wildes menyimpulkan dua hal: Bahwa AS bisa mengecualikan orang-orang yang telah dihukum karena obat bius atau kepemilikan ganja dan penggunaan ganja.

Wildes kemudian meminta perpanjangan enam-bulan untuk visa Lennon dan Ono tetapi hanya dikabulkan satu bulan.

Sol Marks, direktur distrik INS untuk New York, mengatakan kepada Wildes: 'Orang-orang ini tidak akan pernah mendapatkan peluang lain. . . Leon, beritahu mereka keluar dari AS.'

Wildes mengatakan setelah 'pemerintahan Nixon berupaya membatasi kebebasan John Lennon dan Yoko Ono selama berada di AS'.

'Dugaan tentang petugas telepon yang datang untuk "memeriksa" telepon Lennon tapi buru-buru kabur ketika diminta menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

'Dua orang, yang ditempatkan tepat di seberang Bank Street, tampaknya memperbaiki sepeda. Ketika John dan Yoko masuk ke mobil, dua orang yang sama muncul di dalam mobil di belakang mereka, membuat mereka tahu bahwa sedang dikuntit,' tulis Wildes.

Lennon mulai meniru suara seorang wanita ketika dia menelepon Wildes karena khawatir teleponny disadap.

Penyelidikan selama empat tahun mulai mengancam keutuhan rumah tangga Ono dan Lennon.

Lennon menghabiskan waktunya selama 18 bulan untuk mabuk di Los Angeles selama periode tersebut.

Akhirnya, Lennon diberi izin untuk menjadi penduduk tetap dan Ono saat itu telah memenangkan status yang sama, juga.

Nixon terpaksa meninggalkan Gedung Putih karena skandal Watergate dan Lennon bebas untuk hidup di New York City, kota yang dicintainya.

'Sepanjang perjuangannya untuk tinggal di Amerika Serikat, ia merasa paling diterima oleh warga New York.'

'Empat tahun pergulatan Lennon untuk bertahan di negara kita adalah kesaksian atas keyakinannya pada mimpi Amerika ini,' tulis Wildes, seperti dilansir MailOnline.

JOHN LENNON was nearly deported by the U.S. government as it attempted to make the legendary Beatles front-man's life a living hell, a new book has revealed.

Lawyer Leon Wildes, whose book 'John Lennon vs. The U.S.A.' was released last month, said he had never seen 'the government so determined to remove anyone from the United States'. 

The book written by Wildes, who represented Lennon during an immigration case, explains the Nixon administration's battle to deport Lennon purportedly for an old conviction in the UK for possessing hashish.

But behind the facade of wanting to deport Lennon on the 1968 drug conviction, was the reality that the government feared the musicians influence on young voters in the 1972 election.

Lennon had tremendous sway with 18- to 20-year-old voters, just after the election age had been lowered.

Federal agents with the FBI feared Lennon was heading the to Republican National Convention in Miami that year and warned the he and wife Yoko Ono would be arrested for 'interstate travel in the furtherance of conspiracy to incite a riot' if they tried to attend.

It is still unclear to this day if Lennon and Ono ever had plans to attend the RNC but they were politically active.

The couple moved from London to the Greenwich Village on a temporary visa after Lennon's drug arrest.

They attended a rally for MC5 band manager John Sinclair, who was serving ten years in prison for selling two marijuana joints.

Lennon performed the song 'John Sinclair' for a crowd of 15,000 people and urged them to stay involved.

Sinclair, who had served two years, was released by the end of that week. 

And it was this kind of influence that frightened the government. 

Sinclair was involved in the White Panther Party and 'obtain(ed) guns and dynamite, (to) blow up the CIA office in Ann Arbor and la(id) plans for guerrilla actions in northern Michigan', according to Wildes.

In light of this, anxious South Carolina senator Strom Thurmond warned US Attorney General John Mitchell, who oversaw the Immigration and Naturalization Service that Lennon's new ally could be dangerous.

Days later Lennon's visa was revoked citing Lennon's previous drug conviction. 

Wildes then became Lennon's immigration attorney. 

Lennon told Wildes: 'Everything in our world — we’re artists, you know — now comes up in the USA.

'It’s like the time of the Impressionist artists, when everything took place in Paris, or in early Rome. It’s all here now.

'This is where it’s at, and we’d love to be here. We just understand that it can’t be arranged.'

After researching the statute regarding immigration and marijuana Wildes concluded two thing: That the U.S. could exclude people who have been convicted of narcotic drug or marijuana possession and that hashish was not either.

Wildes then requested a six-month extension for the couple's visa but was given only one month.

Sol Marks, the INS district director for New York, told Wildes: 'These people will never get another extension . . . Leon, tell them to get out!'

Wildes said after that point 'the Nixon administration made life intolerable for John Lennon and Yoko Ono'. 

'Alleged phone repairmen came to "check" the Lennons’ telephone but left promptly when ID was requested

'Two men, stationed just across Bank Street, seemed to be fixing a bike interminably. When John and Yoko got into an automobile, the same two men appeared in a car behind them, making certain the Lennons knew they were being followed,' Wildes wrote.

Lennon began mimicking a woman's voice when he called Wildes in fear the phones were tapped. 

The four-year investigation began to tear away at Ono and Lennon's marriage.

Lennon spent 18 drunken months in Los Angeles during this period. 

Finally, Lennon was given permission to be a permanent resident and Ono by that time had already won the same status, too.

Nixon had left office and Lennon was free to live in his beloved New York City. 

'Throughout his fight to stay in the United States, he felt most welcomed by New Yorkers.

'Lennon’s four-year battle to remain in our country is testimony to his faith in this American dream,' Wildes writes.