Bayi Selamat, 41 Tewas dari Pesawat Kargo Rusia yang Jatuh di Sudan

Incredible Moment Miracle Baby is Alive from the Wreckage of Russian Cargo Plane

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Bayi Selamat, 41 Tewas dari Pesawat Kargo Rusia yang  Jatuh di Sudan
Pesawat Antonov-12 buatan Rusia jatuh di tepi Sungai Nil Putih Rabu pagi hampir satu mil dari bandara di ibukota Juba (Foto2: MailOnline)

INILAH peristiwa luar biasa sekaligus menakjubkan ketika seorang bayi laki-laki berhasil selamat dari reruntuhan sebuah pesawat kargo yang jatuh di Sudan Selatan, dan menewaskan 41 orang.

Bayi laki-laki itu dievakuasi dari badan pesawat yang hancur setelah pesawat jatuh di dekat sungai, puing-puing pesawat dan mayat para penumpang terserak di lahan pertanian yang berada di daerah terpencil.

Si bocah adalah salah satu dari hanya dua yang selamat dari kecelakaan tersebut, tapi korban selamat tersebut kemudian meninggal.

Pesawat Antonov-12 buatan Rusia jatuh di tepi Sungai Nil Putih Rabu pagi hampir satu mil dari bandara di ibukota Juba.

Di tengah laporan yang saling bertentangan, korban tewas berkisar 25 - 41 setelah pekerja kemanusiaan dan peneliti menyisir lokasi kecelakaan, seperti dilansir MailOnline.

Pesawat, yang menuju ladang minyak Paloich di negara bagian Upper Nile, terdaftar di Tajikistan dan milik Allied Services Limited, kata Ateny Wek Ateny, juru bicara Presiden Sudan Selatan Salva Kiir.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armenia, Tigran Mkrtchian, mengonfirmasi lima awak Armenia meninggal.

Selain lima warga Armenia, kru pesawat dari Rusia juga meninggal, kata Ateny.

Dia mengatakan 10 warga yang berada di darat tewas. Namun saksi dan responden pertama mengatakan tidak ada yang berada di lahan pertanian ketika pesawat jatuh.

'Ada 12 penumpang dan enam awak, termasuk lima orang Armenia dan satu Rusia, di pesawat AN-12 yang jatuh di Sudan Selatan," kata Mr Atney, menambahkan bahwa semua penumpang asal Sudan.

Seorang diplomat Ukraina di Kenya mengatakan lima orang Rusia berada di pesawat.

"Hal ini diketahui bahwa pesawat milik sebuah perusahaan swasta dan buatan Rusia. Pesawat kargo itu mengangkut penumpang sesuai permintaan jasa penerbangan dari beberapa perusahaan minyak."

THIS IS the astonishing moment a baby was pulled alive from the wreckage of a cargo plane which crashed in South Sudan, killing up to 41 people.

The boy was plucked from the mangled fuselage after the aircraft came down near a river, scattering debris and bodies across remote farmland.

He was one of only two survivors pulled from the crash, but the other one later died.

The Russian-made Antonov-12 aircraft crashed along the banks of the White Nile River this morning barely a mile from the airport in the capital Juba.

Amid conflicting reports, the death toll ranged from 25 to 41 as humanitarian workers and investigators began combing the crash site.

The plane, which had been bound for the Paloich oil fields in Upper Nile state, was registered in Tajikistan and belonged to Allied Services Limited, said Ateny Wek Ateny, a spokesman for South Sudanese President Salva Kiir.

A spokesman for the Armenian Foreign Ministry, Tigran Mkrtchian, confirmed five Armenian crew members died.

Besides the five Armenians, a Russian crew member also died, Ateny said.

He said 10 people on the ground were killed. But witnesses and first responders said no one had been present in the swampy farm plot when the plane came down.

'There were 12 passengers and six crew members, including five Armenians and one Russian, on board the AN-12 plane that crashed in South Sudan,' Mr Atney said, adding that all passengers were Sudanese.

A Ukrainian diplomat in Kenya said five Russians were on the aircraft.

'It is known that the plane belonged to a private company and was Russian-made. The cargo plane was carrying out a transportation request of some oil company.'