Tangan jadi Charger Smartphone

Scientists Manage to Charge a Phone Using a Human Hand

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tangan jadi Charger Smartphone
Pada 1999, Film The Matrix, mengisahkan tubuh manusia yang ditransfer ke mesin dan digunakan sebagai baterai (Foto dan Ilustrasi: Mail Online)

MANUSIA berfungsi sebagai penambah daya baterai (charger) mungkin tampak terlalu mengada-ada ketika film Matrix dirilis pada 1999, namun 15 tahun kemudian, para peneliti bakal segera mewujudkannya.

Profesor Bo Meng dari Universitas Peking telah membangun generator yang mampu mengisi baterai ponsel menggunakan elektron yang diproduksi oleh tubuh kita.

Perangkat, yang disebut single-friction-surface triboelectric generator (STEG), menghasilkan tenaga ketika jari atau permukaan lapisan bahan konduktif ditempelkan pada perangkat, seperti dilansir Mail Online.

Generator ini menggunakan apa yang disebut sebagai efek listrik tribo, atau dikenal pula sebagai pengisian listrik tribo.

Ketika bahan-bahan tertentu digosokkan, gesekan tersebut akan menghasilkan muatan listrik antara dua benda.

Listrik statis adalah contoh pengisian listrik tribo, dan kekuatan muatan berbeda, tergantung pada bahan yang digunakan.

Para peneliti yang berbasis di Beijing, sebelumnya membuat generator yang mampu memanfaatkan muatan listrik tribo ini menggunakan elektroda ground, tapi baru-baru ini diganti dengan versi ´kontak tubuh´.

Selama uji coba terakhir, yang diterbitkan di Applied Physics Letters, Profesor Meng dan timnya memanfaatkan ponsel yang dipasangi dengan lapisan transparan material komposit STEG.

Kontak elektroda kemudian dipasang pada sisi perangkat, dan jari atau telapak tangan pengguna.

Ketika penggunanya mengetukkan lapisan material STEG, elektron berpindah dari kulit tubuh manusia ke ponsel.

Perpindahan berulang membuat pengisi baterai bergerak dari kulit manusia dan elektroda, sehingga menghasilkan energi.
Energi ini kemudian digunakan untuk mengisi baterai ponsel, atau perangkat berdaya listrik rendah lainnya.

Para peneliti juga menemukan bahwa elektroda dari kontak tubuh manusia  berlangsung lebih baik,  dan menghasilkan lebih banyak energi, daripada elektroda  sebelumnya.

Tim ini sekarang bekerja untuk mengembangkan STEG yang berfungsi sebagai sumber listrik cadangan untuk perangkat elektronik, misalnya, serta sensor medis.

Suatu hari model masa depan ini nanti bisa digunakan sebagai sumber daya untuk peralatan yang lebih besar.

Pada 1999, Film The Matrix, mengisahkan tubuh manusia yang ditransfer ke mesin dan digunakan sebagai baterai.

Pada Februari tahun lalu, Fujifilm menunjukkan bahan konversi thermoelectric yang mampu mengubah perubahan suhu tubuh menjadi muatan listrik.

Material tersebut, dikembangkan Fujifilm bekerja sama dengan Institut Sains dan Teknologi Jepang, yang mampu mengubah perbedaan suhu hanya satu derajat di telapak tangan manusia menjadi beberapa ´miliwatt´ listrik.

HUMAN batteries may have seemed a little far-fetched when the Matrix film was released in 1999, but 15 years on, researchers could be about to make it a reality.

Professor Bo Meng from Peking University has built a generator capable of charging a mobile phone using electrons produced by our bodies.

The device, called a single-friction-surface triboelectric generator (STEG), produces a charge when a finger or palm taps a layer of conductive material attached to a device.

This generator uses what’s known as the triboelectric effect, also known as triboelectric charging.
 
When certain materials are rubbed together, the friction causes a build-up of electric charge between the two objects.

Static electricity is an example of triboelectric charging, and the strength of the charge differs depending on the materials being used.

The Beijing-based researchers previously created a generator capable of harnessing this triboelectric charge using a grounded electrode, but recently replaced it with a ‘body contact’ version.

During recent tests, published in the Applied Physics Letters, Professor Meng and his team fitted a mobile phone with a transparent layer of STEG composite material.

The body contact electrode was then fitted to the side of the device, and the user’s finger or palm.

As a user tapped the STEG material layer, electrons were moved between the skin and the phone.

Repeated tapping caused this charge to move between the charged skin and the electrode, which in turn harnessed the energy. This energy could then be used to charge the phone, or other low-power devices.

Researchers also discovered that the body contact electrode performed better, and harnessed more energy, than the previous grounded electrode.

The team is now working on developing the STEG to act as a back-up power source for wearable devices, for example, as well as medical sensors.

Future models could one day be used to power larger appliances and even buildings.

In 1999 film The Matrix, human bodies were wired up to machines and used as batteries.

In February last year, Fujifilm demonstrated a thermoelectric conversion material that turns changes in body temperature into an electrical charge.

The material, developed in collaboration with Japan’s National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST), was able to turn a temperature difference of just one degree on a human hand into ‘several milliwatts’ of electricity.