Inggris Investasi 100 Juta Poundsterling Kembangkan Meriam Laser

Britain to Develop 100million Pounds `Death Ray` that Can Zap Planes Out of the Sky

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Inggris Investasi 100 Juta Poundsterling Kembangkan Meriam Laser
Laksamana Sir George Zambellas (kiri) dan disain kapal perang didukung meriam laser (Foto2: MailOnline)

INGGRIS tengah mengembangkan meriam bersenjata laser yang dapat menghancurkan perahu kecil dan pesawat pada akhir dekade ini, menurut Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Laksamana Sir George Zambellas, Perwira Tinggi Kerajaan mengatakan teknologi baru tersebut akan mengurangi biaya operasi militer.

Senjata ´energi´ telah diuji oleh pasukan AS, dan diputuskan untuk diadopsi oleh Inggris dalam lima tahun ke depan.

Meriam bekerja dengan memancarkan sinar laser berkekuatan 30-kilowatt yang memancarkan panas
ketika menghantam sasaran yang akan langsung terbakar.

Senjata laser ini dapat digunakan pada kapal kecil dan pesawat tak berawak, menonaktifkannya tanpa harus menggunakan rudal konvensional yang harganya mahal.

Senjata laser juga memungkinkan penggunaan kekuatan non-mematikan, misalnya menembakkan tembakan peringatan yang sangat terlihat atau menetralkan pemandangan dari rudal, seperti dilansir MailOnline.

Berbicara pada pekan raya senjata di London kemarin, Sir George mengatakan: ´Dengan dukungan Laboratorium Pertahanan Sains dan Teknologi, Angkatan Laut Kerajaan Inggris berencana untuk mendemonstrasikan senjata energi diarahkan di laut pada akhir dekade ini.

´Senjata Energi tidak memerlukan amunisi konvensional. Dengan biaya lebih murah dalam hitungan penny dan bukan poundsterling, senjata laser itu menawarkan biaya rute untuk mengatasi biaya pengembangan dan produksi rudal."

Kementerian Pertahanan berencana untuk memanfaatkan meriam laser pada 2017, dan mengembangkan versi kapal terpasang pada 2020.

Pada bulan Maret tahun ini, Pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk membuat ´sistem senjata berbasis laser´ dengan biaya hingga 100 juta poundsterling, dengan melibatkan peran serta perusahaan-perusahaan swasta di bidang pertahanan.

Kapal perang Amerika USS Ponce mengerahkan meriam laser tahun lalu, membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan terhadap target jarak pendek secara efektif.

Namun, di bawah ketentuan Konvensi Jenewa saat ini senjata laser tidak dapat digunakan untuk menghantam pasukan musuh, tapi hanya untuk melumpuhkan persenjataan lawan.

Ada juga kekhawatiran bahwa senjata laser tidak mampu bekerja optimal dalam kondisi udara berdebu atau lembab karena balok akan terlempar  oleh partikel di udara.

Seperti halnya meriam laser, AL Inggris berharap dapat mengadopsi senjata api elektromagnetik yang menggunakan daya listrik untuk senjata rudal logam padat berkekuatan 5 ribu mil per jam.

BRITAIN is set to develop a laser ´death ray´ cannon which can damage small boats and planes by the end of the decade, the head of the Royal Navy has said.

Admiral Sir George Zambellas, the First Sea Lord, says the new technology will reduce the cost of firing on military targets to just a few pence.

The ´directed energy weapons´ have already been tested by US forces, and are set to be adopted by Britain within the next five years.

The cannons work by emitting 30-kilowatt laser beams which create so much heat when they hit a target that it catches fire and burns up.

They could be used on small boats and unmanned drones, disabling them without having to use a disproportionately expensive conventional missiles.

The weapons also allow the use of non-lethal force, for example firing a highly visible warning shot or neutralising the sights of a guided missile or done.

Speaking at an arms fair in London yesterday, Sir George said: ´With the Defence Science and Technology Laboratory, the Royal Navy plans to demonstrate a directed energy weapon at sea by the end of the decade.

´Energy weapons don´t require conventional ammunition. With a cost-per-shot potentially measured in pence rather than in pounds, they offer a route to address the spiralling costs of missile development and production.´

The Ministry of Defence is planning to have a laser cannon based on land by 2017, and to develop a ship-mounted version by 2020.

In March this year, the Government announced plans to create ´laser-based weapons systems´ at a cost of up to £100million, in association with private-sector defence firms.

American warship USS Ponce deployed a laser cannon last year, proving that the technology can be used against short-range targets effectively.

However, under the terms of the Geneva Convention lasers cannot currently be used to kill enemy troops, only to disable their arms.

There are also concerns that the laser weapons would not work properly in particularly dusty or humid conditions because the beams would be knocked off course by particles in the air.

As well as laser cannons, the Royal Navy is hoping to adopt electromagnetic rail guns which use electrical power to fire solid metal missiles at 5,000mph.