Seneng Mujiasih Sempat Kirim SMS ke Teman Sebelum Dibunuh Bankir Psikopat

Second Victim of Hong Kong Banker Sent Message to Friend Minutes Before Murder

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Seneng Mujiasih Sempat Kirim SMS ke Teman Sebelum Dibunuh Bankir Psikopat
Mendiang Sumarti Ningsih (kiri) dan Seneng Mujiasih yang menjadi korban pembunuhan `bankir psikopat` asal Inggris, Rurik Jutting di Hong Kong (Foto2: MailOnline)

WANITA yang ditemukan terbunuh di apartemen Hong Kong akibat ulah 'bankir psikopat' asal Inggris Rurik Jutting ternyata sempat mengirim pesan SMS yang berbunyi ingin 'keluar dari apartemen' hanya beberapa menit sebelum dibunuh di kompleks pemukiman mewah.

Seneng Mujiasih, nama si korban yang juga dikenal sebagai Jesse Lorena, diyakini telah mengirim pesan ke temannya yang mengeluhkan 'situasi tidak nyaman' lantaran bau busuk di dalam apartemen pada Sabtu (1/11) pukul 03:25 waktu setempat.

Pukuol 03:45 polisi menemukan Seneng Mujiasih sekarat di apartemen dengan luka tergorok di tenggorokannya digorok dan luka sayatan pisau hingga ke bokongnya. Polisi kemudian menemukan mayat dimutilasi dari pekerja seks Indonesia lainnya, asal Sumarti Ningsih, 25 tahun di balkon apartemen Jutting, yang mayatnya dimasukkan ke koper lima hari sebelumnya oleh pelaku.

Kemarin, Jutting, 29 sebagai tersangka - yang kabarnya berpendapatan 350 ribu poundsterling sebagai bankir, - dalam foto tampak tertawa sendiri di dalam mobil tahanan setelah menjalani tes kejiwaan untuk menentukan apakah dia layak untuk diadili, setelah muncul kabar pada pemeriksaan sebelumnya pada saat disangkakan melakukan pembunuhan ganda.

Mujiasih ditemukan sekarat dengan tenggorokannya tergorok di lantai ruang tamu apartemen milik pada pukul 03:45, seperti dikemukakan polisi Hong Kong.

Hanya 20 menit sebelumnya ia mengirim sms kepada temannya lantaran khawatir pada kunjungan ke ruang apartemen tersebut yang berbunyi: "Ada bau menyengat - Saya ingin keluar dari sini," menurut The Telegraph, seperti dilansir MailOnline, dengan mengutip sumber yang dekat dengan korban yang meminta namanya tidak disebutkan.

Menurut saksi, Mujiasih bertemu Jutting di dekat New Makati Pub & Disco beberapa saat setelah pukul 01:35. Rekaman kamear keamanan CCTV menunjukkan pasangan berjalan ke arah apartemennya tak lama setelah pukul 02:15 tetapi apa yang terjadi antara kedatangan mereka dan kematian Mujiasih tetap misteri.

Meskipun masih belum jelas mengapa Mujiasih ingin meninggalkan flat dan apa yang 'benar-benar buruk' bau itu, warga lain di gedung apartemen dikatakan mengeluhkan semacam bau 'bangkai hewan' di koridor gedung. Mereka kemudian diberitahu bahwa bau itu berasal dari jenazah korban pembunuhan pertama.

A WOMAN found murdered at the Hong Kong apartment of British 'psycho banker' Rurik Jutting sent a message saying she wanted to 'get out of here' just minutes before her death at the luxury complex.

Seneng Mujiasih, who was also known as Jesse Lorena, is understood to have sent a text to a friend complaining of a 'really bad' smell inside the flat at 3.25am on Saturday November 1.

At 3.45am police found Ms Mujiasih dying in the apartment with her throat slashed and knife wounds to her buttocks. They later discovered the mutilated corpse of another Indonesian sex worker, 25-year-old Sumarti Ningsih on Jutting's balcony, having been stuffed into a suitcase five days earlier.

Yesterday Jutting, 29 - who reportedly earned £350,00 a year as a banker - was pictured chuckling to himself in the back of a prison van after being sent for psychiatric tests to determine whether he is fit to stand trial, having appeared at a hearing earlier in the day charged with double murder.

Ms Mujiasih was found dying with her throat slashed on the sitting room floor of Jutting's apartment at 3.45am, Hong Kong police have revealed.

Just 20 minutes earlier she had texted a friend to raise concerns over her visit, saying: 'Something smells really bad – I want to get out of here,' according to The Telegraph, who quoted a source close to the victim who asked not to be named.

According to witnesses, Ms Mujiasih met Jutting at the nearby New Makati Pub & Disco sometime after 1.35am. Security footage shows the pair walking in the direction of his apartment shortly after 2.15am but what happened between their arrival and Ms Mujiasih's death remains a mystery.

Although it remains unclear exactly why Ms Mujiasih wanted to leave the flat and what the 'really bad' smell was, other residents in the building are said to have complained of a 'dead animal' stench in the building's corridors. They were later told the smell was from the first victim's decomposing body.