Maskapai dan Pilot Mesti Baca Grafis Ini Demi Keselamatan Penumpang

Graphic Reveals No Flying a Terrorist Danger Zone

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Maskapai dan Pilot Mesti Baca Grafis Ini Demi Keselamatan Penumpang
Senjata MANPADS adalah ancaman bagi pesawat yang terbang rendah, terutama helikopter, dan mungkin saja digunakan untuk menyerang pesawat komersial ketika lepas landas atau mendarat (Ilustrasi & Data: MailOnline)

PESAWAT jet penumpang meninggalkan Inggris secara rutin melintas di atas wilayah konflik yang berisiko tinggi bagi keselamatan penerbangan.

Kekhawatiran tersebut berbuah petaka pada Juli 2014 ketika pesawat penumpang Malaysia Airlines ditembak jatuh di Ukraina bagian timur oleh sebuah peluncur rudal yang diduga dioperasikan oleh kelompok separatis pro Rusia. Seluruh penumpang, 298 orang yang berada dalam penerbangan MH17 tewas.

Sejak itu, dengan pengecualian penerbangan menuju Kiev, sebagian besar penerbangan menghindari wilayah udara Ukraina.

Namun, MH17 diduga hancur oleh rudal jarak jauh yang canggih - bukan ditembakkan dari peluncur rudal di bahu yang digunakan oleh milisi ISIS dan kelompok pemberontak lainnya. Rudal ini biasanya memiliki jangkauan vertikal maksimum 15.000 hingga 20.000 kaki, jauh di bawah ketinggian jelajah pesawat komersial.

Otoritas penerbangan mengeluarkan 'Pemberitahuan untuk Penerbang' yang mengoperasikan penerbangan komersial untuk menghindari wilayah udara berbahaya. Untuk daerah yang paling berbahaya di dunia - termasuk Suriah dan Libya - seluruh penerbangan komersial dilarang melintasinya, seperti dilansir MailOnline.

Namun pembatasan tersebut hanya berlaku di bawah ketinggian tertentu, biasanya sekitar 26.000 kaki, tergantung pada kisaran jangkauan senjata artileri anti pesawat yang dimiliki oleh milisi bersenjata. Peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) meliputi wilayah rawan konflik termasuk Libya, Irak, Yaman, dan sebagian Semenanjung Sinai di Mesir. Kesemua wilayah tersebut berlaku secara internasional.

Departemen Transportasi mengeluarkan daftar pembatasan terbang di sembilan negara yang dikeluarkan untuk maskapai Inggris tapi dengan tambahan wilayah Pakistan.

Pesawat terbang yang melintasi wilayah tersebut diperingatkan untuk tidak terbang di bawah 26.000 kaki karena risiko serangan dari milisi bersenjata atau pemberontak. Dalam banyak kasus - seperti ibukota Ukraina di Kiev - aturan larangan terbang tidak termasuk penerbangan langsung masuk dan keluar Ukraina.

Banyak kelompok teror di seluruh dunia memiliki peluncur rudal di bahu dari darat ke udara yang dikenal sebagai MANPADS - sistem persenjataan portabel. Senjata artileri tersebut dikembangkan oleh AS dan Rusia di masa Perang Dingin.

Senjata MANPADS adalah ancaman bagi pesawat yang terbang rendah, terutama helikopter, dan mungkin saja digunakan untuk menyerang pesawat komersial ketika lepas landas atau mendarat.

Pada Februari 2003, Perdana Menteri Tony Blair mengirim kendaraan lapis baja ke Heathrow dalam menanggapi peringatan intelijen dari 'sangat mungkin' serangan teroris. Sementara itu tidak terjadi, ada kemungkinan bahwa serangan itu bisa melibatkan penggunaan MANPADS.

PASSENGER jets leaving Britain routinely fly over areas of the world where conflict on the ground could put them at risk.

The risk was brought into tragic focus in July last year when a Malaysia Airlines passenger flight was shot down in eastern Ukraine by a missile launcher allegedly operated by pro-Russian separatists. All 298 people aboard Flight MH17 were killed.

Since then, with the exception of direct flights into Kiev, most airlines have avoided Ukrainian airspace.

However, MH17 is thought to have been destroyed by a sophisticated long-range missile – not the shoulder-launched devices obtained by IS gunmen and other rebel groups. These normally have maximum vertical range of 15,000 to 20,000ft, much less than the cruising height of commercial airliners.

Aviation authorities issue ‘Notices to Airman’ that place restrictions on commercial flights operated by carriers crossing hazardous airspace. For the world’s most dangerous areas – including Syria and Libya – all flights are banned.

But in others restrictions only apply to flights below a certain altitude, usually around 26,000ft, depending on the perceived range of anti-aircraft weapons available to gunmen in those countries. Warnings issued by the US Federal Aviation Administration cover global hotspots including Libya, Iraq, Yemen and parts of the Sinai Peninsular in Egypt. They are regarded as an international standard.

The Department for Transport’s list of flying restrictions for nine countries issued to British carriers is almost the same but also includes Pakistan.

Planes flying over such areas are warned not to go beneath 26,000ft because of the risk from terrorist or rebel fighters. In many cases – such as the Ukrainian capital Kiev – the no-fly rule does not include direct flights in and out.

Many terror groups around the world have access to the shoulder-launched surface-to-air missiles, known as MANPADS – or Man-portable air-defence systems. They were developed by the US and Russia in the Cold War.

They are a threat to low-flying aircraft, especially helicopters, and it is possible they could be used to attack an aircraft taking off or landing.

In February 2003, then Prime Minister Tony Blair sent armoured vehicles to Heathrow in response to intelligence warning of an ‘extremely probable’ terrorist attack. While it did not happen, it is likely that such an attack could have involved the use of MANPADS.