Blatter Dijuluki ´Orang Mati Berjalan` Meski Terpilih Kembali Pimpin FIFA

Sepp Blatter a Dead Man Walking Despite Being Re-elected as FIFA President

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Blatter Dijuluki ´Orang Mati Berjalan` Meski Terpilih Kembali Pimpin FIFA
Surat kabar terkemuka Inggris, Daily Mail edisi Sabtu (30/5) merilis berita utama menentang terpilihnya kembali Sepp Blatter (kiri) dan para eksekutif FIFA yang menjadi tersangka FBI dalam kasus korupsi (Foto2 & Data: MailOnline)

SEPP BLATTER dituding sebagai 'orang mati berjalan' pada Jumat malam meskipun terpilih kembali sebagai Presiden FIFA untuk empat tahun ke depan.

Blatter, yang reputasinya terpuruk setelah terkuak skandal korupsi di organisasi sepak bola dunia tersebut pada pekan ini, mengalahkan pesaingnya, Prince Ali bin Al-Hussein dari Yordania meski sempat dinilai berpeluang mengalahkan Blatter setelah kasus korupsi terungkap.

Setelah perdebatan panjang hampir dua jam terkait prosedur pemilihan melalui voting yang ditolak Amerika Serikat karena keberatan dengan cara pemilihan elektronik, Blatter keluar sebagai pemenang didukung 133 suara dan 73 menolak. Meskipun selisih suara masih memberi peluang pada Prince Ali untuk pemilihan putaran kedua, sang pangeran memilih mundur.

Hebatnya, Blatter yang berusia 79 tahun kembali terpilih meskipun warga dunia 'jijik' terhadapnya, seperti dilansir MailOnline, pak tua ini bilang: 'Saya ingin memperbaiki FIFA bersama-sama dengan Anda, sekarang, besok, lusa, dan dalam pekan-pekan yang akan datang, saya berjanji akan membuat FIFA lebih kuat. Kita akan mulai besok pagi. Kita harus membangun citra yang lebih baik dan saya tahu bagaimana melakukannya. Saya tidak bisa mengatakannya sekarang tapi kita akan melakukannya pada besok pagi.'

"Kita memiliki pertemuan komite eksekutif dan mereka akan mendengarkan saya, mereka akan menerima beberapa informasi atau pesan dan beberapa dari mereka akan terkejut."

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pangeran Ali. Ia telah memperoleh hasil yang sangat baik. Tapi saya kembali dipercaya memimpin FIFA selama empat tahun ke depan. Saya berjanji akan membuat FIFA lebih kuat bagi pengganti saya empat tahun mendatang. Saya menyukai pekerjaan saya, tetapi saya tidak sempurna, tidak ada yang sempurna. Mari kita dukung FIFA."

SEPP BLATTER was a dead man walking on Friday night despite FIFA’s electorate voting to retain him as president for another four years.

Blatter, severely wounded by the corruption scandals that have engulfed FIFA this week, defeated a weak opponent in Prince Ali bin Al-Hussein of Jordan by a much smaller margin than would have been the case before Meltdown Wednesday.

After an excruciating booth-style voting procedure lasting almost two hours because the USA objected to an electronic ballot, Blatter emerged the winner by 133 votes to 73. Although it was seven short of the two-thirds majority needed for a first-round victory, Ali withdrew from the contest.

Remarkably, 79-year-old Blatter still carried the day despite worldwide revulsion over the length of the FIFA crime-sheet on his watch, the old rogue saying: ‘I want to fix FIFA together with you, now, tomorrow, the day after, and in the weeks to come, so I can hand over a strong FIFA. We will start tomorrow morning. We have to build a better image and I know how to do it. I cannot disclose it now but we will do it as of tomorrow morning.

‘We have a meeting of the executive committee and they will listen to me, they will receive some information or some messages and some of them will be surprised.

‘I would like to express my gratitude to Prince Ali. He has obtained a very good result. But I will be in command of the good boat FIFA for the next four years. I promise you I will give a robust FIFA to my successor. I like my job but I’m not perfect, nobody’s perfect. Let’s go FIFA.’