Presiden Instruksikan Mentan Sosialisasi Kambing sebagai Sumber Protein Hewani

Indonesian Govt Socialize Goat Meat as an Alternative of Animal Protein

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Presiden Instruksikan Mentan Sosialisasi Kambing sebagai Sumber Protein Hewani
Presiden RI Joko Widodo didampingi Mentan Andi Amran Sulaiman (kiri) mengamati hewan ternak kambing dan domba di Kebon Raya Bogor (Foto2: Humas Kementan/Fajar R Mutaqien)

Bogor, Jawa Barat (B2B) - Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang daging kambing dan domba sebagai makanan sehat dan aman untuk dikonsumsi, bahkan Presiden mengaku menyantap sate kambing hampir setiap hari tanpa ada keluhan kesehatan khususnya kolesterol dan darah tinggi.

“Daging kambing itu sehat. Saya juga tiap hari makan sate kambing juga engak apa-apa, kolesterol saya juga masih rendah,” kata Presiden Jokowi yang didampingi  Mentan Amran Sulaiman pada temu wicara dengan para peternak yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) pada Sabtu (27/8) di Kebon Raya Bogor, Jawa Barat.

Instruksi Presiden Jokowi tersebut menyikapi keluhan para anggota HPDKI yang kerap kesulitan memperdagangkan hewan ternaknya lantaran stigma tentang daging kambing memicu darah tinggi dan mempengaruhi kadar kolesterol di tubuh manusia.

"Kami keberatan dengan stigma tersebut, karena daging kambing itu sehat seperti halnya daging sapi tapi selama ini masyarakat lebih suka makan torpedo dan jeroannya, mestinya yang dikonsumsi masyarakat adalah dagingnya," kata seorang peternak kambing.

Mentan menambahkan bahwa masyarakat perlu menyadari bahwa sumber protein hewani bukan hanya daging sapi, karena daging kambing dan domba sehat untuk dikonsumsi.

Amran Sulaiman menambahkan, populasi ternak domba dan kambing pada 2011 hingga 2015 rata-rata meningkat 5,8% per tahun, ternak domba mencapai 17 juta ekor dan 19 juta ekor kambing di seluruh Indonesia, dan diharapkan meningkat pada periode lima tahun berikutnya, 2017 - 2022.

"Insya Allah kita akan mendorong ekspor dan ini menjadi perhatian pemerintah ke depan," kata Mentan kepada pers.

Bogor, West Java (B2B) - Indonesian President Joko Widodo instructed Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman to socialize goat meat and lamb as an alternative source of of animal protein, even the President admitted to eat goat satay almost every day without complaint, especially cholesterol and high blood pressure.

"Goat meat is healthy. I am every day eat goat satay was still healthy, my cholesterol is still low," President Widodo said was accompanied by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman on a dialogue with the farmers of the Union of Breeders Sheep and Goat Indonesia (HPDKI) here on Saturday (August 27).

The socialization instruction addressing complaints of sheep and goat farmers, which are often difficult to sell their cattle because the stigma of goat meat trigger high blood pressure and affect the cholesterol levels in the human body.

"We protest to the stigma, because goat meat is healthy as well as beef but because people would rather eat the offal of goats, it should be consumed the meat," said a goat farmer.

Minister Sulaiman added that the public needs to realize that the source of protein not only beef, goat meat and lamb are also healthy and safe to eat.

He added, sheep and goat population in Indonesia in 2011 - 2015 increased by an average of 5.8% per year, 17 million head of sheep and 19 million goats, and is expected to increase in the next five-year period, 2017-2022.

"God willing we will encourage exports and the government´s concern for the future," Minister Sulaiman said.