Kementan: Luas Lahan Tanam 8,04 Juta Hektar, 0,49% Alami Puso

Indonesian Rice Planting Area Reached 8,04 Million Hectares

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan: Luas Lahan Tanam 8,04 Juta Hektar, 0,49% Alami Puso
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menanam padi bersama Gubernur Banten Rano Karno dan anggota Komisi IV DPR (Foto: B2B/Mac)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI menyatakan luas lahan tanam di seluruh Indonesia hingga 23 April 2015 mencapai 8.043.639 hektar, dan sekitar 39.532 hektar atau  0,49% mengalami puso akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), banjir dan kekeringan.

Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Kementan menyatakan pada musim hujan periode Oktober - Maret 2014/2015 luas lahan puso terbesar pada periode tersebut disebabkan banjir seluas 33.325 hektar atau 0,41% dari luas tanam 8.043.639 hektar.

"Luas puso terbesar terjadi pada Desember 2014 khususnya di provinsi Aceh, Jawa Timur dan Banten. Kemudian karena kekeringan mencapai 5.881 hektar atau 0,07% dari luas tanam, dan luas puso terbesar terjadi di provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Tanaman, Pending Dadih Permana melalui pernyataan tertulis kepada B2B pada Rabu (6/5).

Dia menambahkan, sementara lahan puso yang terjadi akibat serangan OPT hanya 318 hektar atau 0,004% dari luas tanam. Kerusakan lahan tanam terbesar terjadi di provinsi Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Barat.

Menurutnya, Kementan telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan dengan melakukan pengendalian OPT utama pada luas tanaman padi seluas 222.509 hektar. Diikuti langkah peningkatan koordinasi dengan instansi terkait, pemantauan dan evaluasi secara rutin terhadap perkembangan luas serangan OPT, banjir dan kekeringan. Langkah penting lain adalah melakukan penyerahan cadangan benih nasional.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Agriculture Ministry declared land area of rice plants across Indonesia until 23 April 2015 reached 8,043,639 hectares, and 39,532 hectares or 0.49% damaged by pests, floods and droughts, according to Indonesian official.

Agency for Crop Protection, and Horticulture in the ministry stated in the rainy season period from October to March 2014/2015, the area damaged by the floods reaches 33,325 hectares or 0.41% of 8,043,639 hectares.

"Land widest damaged in December 2014 occurred in Aceh, East Java and Banten province. Then, because of the drought reached 5,881 hectares, or 0.07% of the planting area, which occurred in Southeast Sulawesi, South Sulawesi and Central Java province," said Acting Director Crop Protection, Pending Dadih through a written statement to B2B on Wednesday (6/5).

He added, land damage due to pests only 318 hectares or 0,004% of the planting area. Widest damage occurred in Central Java, Banten, and West Sumatra province.

According to him, the ministry has made various efforts to control pests, and deal with floods and droughts by the main control on 222 059 hectares of crops. Followed coordination with related institutions, monitoring and evaluation on a regular basis to the development of pest attack wide, flooding and drought. Another important step is to distribute national seed reserve.