Mentan: Kapal Ternak Biaya Angkutnya Maksimal Rp500 Ribu per Ekor Sapi
Indonesia`s Cattle Ships Ready to Operate by December 1, 2015
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Manggarai Barat, NTT (B2B) - Kapal khusus pengangkut ternak yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Selasa pekan lalu (10/11) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur hanya mengenakan biaya angkut sapi maksimal Rp500.000 per ekor, sebelumnya dengan kapal barang dikenakan biaya Rp2 juta per ekor dari Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta.
"Sapi dari Kupang yang diangkut dengan kapal ternak akan berangkat pada 1 Desember 2015 menuju Jakarta, dan mudah-mudahan Presiden RI Joko Widodo ada waktu untuk menerima sapi di Jakarta," kata Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman pada Selasa siang (17/11) saat memantau stok dan kondisi sapi siap potong di Instalasi Penampungan Hewan Karantina Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya di Manggarai Barat, NTT, Mentan Amran Sulaiman menegaskan waktu tempuh dan mahalnya biaya mengangkut sapi dari Kupang ke Jakarta memicu kenaikan harga daging sapi di Jakarta, akibatnya peternak dan pedagang harus menutupi biaya angkut dengan menaikkan harga daging sapi lebih dari Rp100.000 per ekor.
"Nah ini nanti biaya angkutnya maksimal Rp500 ribu per ekor, yang biasanya sampai Rp2 juta per ekor sapi, kami hitung-hitung kemarin sapi yang diangkut kapal barang selama dua minggu di laut yang terjadi bukan penggemukan melainkan pengurusan. Bobot sapi rata-rata turun 20 kg per ekor, dengan kapal ternak bobot sapi terjaga dan harga daging sapi tertinggi hanya Rp80 ribu per ekor," kata Mentan saat dialog dengan petani di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat.
Untuk mendukung pengapalan sapi dari NTT ke DKI Jakarta, Mentan akan membentuk tim khusus untuk menjamin proses administrasi maupun perizinan di Badan Karantina Pertanian (Barantan) menjadi lebih mudah dan cepat serta tidak ada pungutan biaya kecuali biaya angkut kapal.
“Proses administrasi dan perizinan di Karantina selama ini satu minggu, sekarang harus dua hari sudah selesai. Begitu sapinya datang langsung selesai dua hari dan langsung masuk kapal,” kata Mentan.
West Manggarai, Indonesia (B2B) - Cattle ship which was inaugurated by Indonesian President Joko Widodo on last Tuesday (10/11) in Bangkalan, Madura of East Java province only charge transport 500,000 rupiah per cattle, previously two million rupiah per cattle with the freighter from Kupang in East Nusa Tenggara (NTT) to Jakarta.
"Cattle are transported by cattle ship will depart on December 1, 2015 from Kupang to Jakarta, and we hope President Widodo will come to see the the cattle ship arrive in Jakarta," said Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman on Tuesday (11/17) while monitor stock and condition of cattle in quarantine installation at Tenau Port of Kupang, NTT.
Earlier in the West Manggarai of NTT, Minister Sulaiman confirms time of transport, and the high cost of transport to Jakarta trigger an increase in beef prices, which drove up the price of beef in Jakarta more than 100,000 rupiah per kg.
"After we calculate the cost of transport by the freigher,
weight of cattle fell by 20 kg per tail, with cattle ship so that the weight of cattle stable and beef prices only 80 thousand rupiah per tail in Jakarta," he said during a dialogue with farmers in Siru village of Lembor sub-district in West Manggarai.
To support the shipment of cattle from NTT to Jakarta, he admitted that he would form a special team to ensure the administration and licensing process in the Agriculture Quarantine Agency will be easier, faster and free of charge.
"The process of administrative and licensing in quarantine a week, now two days must be completed. Cattle to be transported arrive at the port will be immediately processed for two days, got into the ship and ready to go to Jakarta," Minister Sulaiman said.