Mentan Koordinasi Lintas Eselon Satu Capai Swasembada Pangan

Indonesian Minister Coordination Meeting with the First Echelon Officials for Food Self-sufficiency

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Koordinasi Lintas Eselon Satu Capai Swasembada   Pangan
Mentan Andi Amran Sulaiman pimpin Rapim di Ditjen Hortikultura, sarapan pagi bersama Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono (kanan) dan di Ditjen Tanaman Pangan (Foto2: B2B/Gusmiati Waris & Humas Ditjen Hortikultura)

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran langsung tancap gas setelah perombakan kabinet (reshuffle) dengan memberikan arahan kepada para pejabat eselon satu hingga empat di tiga direktorat jenderal: hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan untuk mendorong semangat dan kinerja jajaran Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan.

"Produksi hortikultura naik adalah target kerja, berat badan turun itu tandanya sehat dan mengabdi kepada petani dan rakyat adalah amal ibadah kita sebagai agen perubahan," kata Mentan Amran Sulaiman pada sambutannya di Direktorat Jenderal Hortikultura pada Kamis pagi (28/7).

Dia juga menyinggung hasil penelitian lembaga riset internasional, the Economist Intelligence Unit (EIU) ternyata turut memantau pembangunan pertanian Indonesia dengan merilis data terbaru tentang Global Food Security Index (GFSI) pada 9 Juni 2016, yang menyatakan bahwa dari peringkat GFSI secara keseluruhan (overall) peringkat Indonesia di 74 naik ke 71 dari 113 negara yag disurvai.

Mentan berharap para pegawai di Ditjen Hortikultura dapat membuat rencana kegiatan untuk peningkatan komoditas bawang merah hingga 29 tahun mendatang, dengan mengutamakan stop impor produk hortikultura.

"Tidak ada lagi impor, kita harus ekspor. Tutup rekomendasi impor, tolong kerjasama dengan Bulog," kata Amran Sulaiman.

Sementara kepada jajaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dia menginstruksikan untuk memprioritaskan integrasi penanaman jagung di lahan perkebunan seluas 720.000 hektar.

Kepada jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan, Mentan mengharapkan konsentrasi penuh pada peningkatan produksi gula, kelapa sawit, karet dan kakao.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman conduct coordination meetings after the cabinet reshuffle by giving directives to high officials in the three directorates-general: horticulture, crops and plantations to encourage the spirit and performance of the Agriculture Ministry in order to achieve food self-sufficiency.

"The production of horticultural rose is the target, weight loss is a sign of a healthy, and serve the people is our duty as an agent of change," Minister Sulaiman in his speech at the Directorate General of Horticulture on Thursday morning (28/7).

He was also mention about the international institutions, the Economist Intelligence Unit (EIU) who was examined the Indonesian agricultural development on the Global Food Security Index (GFSI) on June 9, 2016, which states that overall, Indonesia´s ranking rose from 74 to 71 of 113 countries.

Minister Sulaiman wished the employees in the Directorate General of Horticulture can create a plan of action to increase shallots production to 29 years, with priority to stop imports of horticultural products.

"No more imports, we must export. Close the import recommendations, please cooperate with Bulog," he said.

While to the officials of the Directorate General of Food Crops, he was instructed for the prioritize the integration of corn cultivation in plantations with an area of 720,000 hectares.

In the Directorate General of Plantation, Minister Sulaiman expect full concentration on increased production of sugar, palm oil, rubber and cocoa.