BET Cipelang Didorong Hasilkan 500 Ribu Embrio Unggul per Tahun

Indonesian Targeting Production of Cattle Embryos Much More

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BET Cipelang Didorong Hasilkan 500 Ribu Embrio Unggul per Tahun
Mentan Amran Sulaiman didampingi Kasubbag Humas Hamonangan Pangabean menjawab pertanyaan pers, mengunjungi kandang sapi indukan (insert atas) Direktur Bibit Ditjen PKH, Abu Bakar mendampingi Tri Harsi berdialog dengan Mentan (insert bawah) Foto2: B2B/Mac

Cipelang, Bogor (B2B) - Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menyatakan tidak puas pada kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang (BET Cipelang) di Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat karena hanya menargetkan produksi 800 embrio pada 2015 dari 716 embrio pada tahun lalu.

Amran Sulaiman mengaku gundah pada target yang dicanangkan Kepala BET Cipelang, Tri Harsi, karena apabila mampu menghasilkan embrio lebih banyak lagi dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada daging sapi impor.

"Kalau saya minta seribu embrio tahun ini sanggup? Kalau sanggup, kenapa tidak menargetkan 500 ribu embrio per tahun. Apa yang dibutuhkan? Saya akan sanggupi. Anggaran kita banyak. Saya berhasil mendapat dana kontigensi untuk pertanian, tentu untuk peternakan juga bisa. Kita bisa perluas lahan penelitian dan produksi embrio. Perbanyak sapi indukan. Jangan khawatir pada dananya," kata Amran Sulaiman yang didampingi Direktur Bibit Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

Dalam kunjungan pertamanya ke BET Cipelang sebagai menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, Amran Sulaiman mengutarakan keinginannya untuk meningkatkan target produksi embrio sapi, agar Indonesia tidak lagi tergantung pada impor.

Menanggapi hal itu, Tri Harsi mengatakan untuk peningkatan produksi embrio tentu dibutuhkan persiapan matang mulai dari lahan, sapi indukan hingga sumber daya manusianya. Sementara untuk lahan, idealnya di atas lahan minimal 400 hektar dan saat ini lahan BET Cipelang di lereng Gunung Salak hanya 90 hektar, tidak sanggpu menampung minimal seribu ekor sapi indukan.

"Luas lahan 500 hektar akan memberi keleluasaan pada BET Cipelang untuk melakukan pemeliharaan sapi, penghijauan, laboratorium, kalau kantor sudah cukup, karena yang penting adalah sapi bibit dan pemeliharaannya," jawab Tri Harsi.

Mentan menyanggupi untuk menyediakan dana alokasi awal Rp5 miliar untuk mengembangkan embrio ternak di BET Cipelang.

Cipelang, Bogor, West Java (B2B) - The Indonesian Agriculture Minister, Amran Sulaiman expressed dissatisfaction to the performance of Cipelang Cattle Embryos Center, known as BET Cipelang in Cijeruk, Bogor District, West Java province because only targets of 800 embryos production in 2015 of 716 embryos in the past year.

Amran Sulaiman admitted upset at target set by the BET Cipelang Head, Tri Harsi, because if it is able to produce more embryos can reduce Indonesia´s dependence on imported beef.

"If I want a thousand embryos for 2015 is realistic? If yes, why not target 500 thousand embryos per year. What do you need?  The budget available. I was succeed get a contingency fund for rice farming. Expand to cattle breeding. Do not worry about the funding,"  Amran Sulaiman said who was accompanied by Director of Seed at Agriculture Ministry`s Directorate General of Livestock and Animal Health, Abu Bakar pada Senin.

In his first visit to BET Cipelang as a minister of President´s Joko Widodo, Amran Sulaiman expressed his desire to improve cattle embryos production targets, so that Indonesia is no longer dependent on imports.

Tri Harsi answered to increase embryo production will require more land, add cattle broodstock and human resources. As for the land, ideally at least 400 acres of land, currently BET Cipelang land on the slopes of Mount Salak only 90 hectares, would not be able to accommodate a thousand cattle broodstock.

"Land 500 acres will provide flexibility to the BET Cipelang for raising cattle, reforestation, laboratory, if the office is enough, because what matters is cattle breeds and maintenance," Tri Harsi said.

Amran Sulaiman undertakes to provide initial funding allocation of Rp 5 billion to develop cattle embryos at BET Cipelang.