Balitbangtan Kembangkan 5 Taman Sains Pertanian Dukung Nawa Cita

Indonesian Agency for Agricultural R&D Support President Policies

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Balitbangtan Kembangkan 5 Taman Sains Pertanian Dukung Nawa Cita
Kepala Balitbangtan, Haryono di model KRPL pada peluncuran pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi di Universitas Telkom, Bandung (Foto: B2B/Mya)

Bandung (B2B) - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sejak 2015 berperan aktif membangun dan mengembangkan Taman Sains dan Teknologi Pertanian (TSTP) sebagai sarana akselerasi impact recognition inovasi pertanian, sekaligus terobosan untuk memperderas arus inovasi pertanian kepada masyarakat.

Kepala Balitbangtan, Haryono mengatakan sesuai arah Nawa Cita Presiden RI Joko Widodo Indonesia melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional mengagendakan untuk membangun Taman Sains (TS) di 34 provinsi dan Taman Teknologi (TT) di 100 kabupaten dalam waktu 5 tahun yang dituangkan dalam program quick win. 

"Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015, Balitbangtan mengembangkan Taman Sains Pertanian (TSP) di lima lokasi kebun percobaan Balitbangtan," kata Haryono yang dijumpai sebelum peluncuran program pembangunan dan pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi Nasional di Kampus Telkom University Bandung pada Kamis (7/5).

Kelima lokasi TSP berada di Natar oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, di Jakenan (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian), di Maros (Balai Penelitian Tanaman Serelia), di Banjarbaru (Balai Penelitian Lahan Rawa), dan di Sigi (Kebun Percobaan Sidondo-Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah).

Haryono menambahkan, taman sains menjadi wahana penelitian, pengkajian, pengembangan dan penerapan inovasi pertanian sekaligus show window dan tempat peningkatan kapasitas pelaku pembangunan pertanian termasuk penyuluh dan petani.

"TSP di area kebun percobaan milik Balitbangtan lebih bernuansa sebagai sumber inovasi teknologi yang dapat diakses oleh masyarakat pengguna, yang dilengkapi dengan sarana berlatih bagi masyarakat yang ingin menerapkan inovasi teknologi yang ada," kata Haryono.

Bandung, Indonesia (B2B) - The Indonesian Agriculture Ministry through the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development Ministry of Agriculture (IAARD) started this year to developing Agricultural Science and Technology Park as an acceleration impact recognition agricultural innovation, and improve information about agricultural innovations to the public, according to the head of agency.

Head of IAARD, Haryono said the Planning and Development Agency of Indonesia, known the Bappenas plans to build Science Park in 34 provinces, and the Technology Park in 100 districts within five years as a quick win program.

"In accordance with the National Medium Term Development Plan, IAARD develop Agricultural Science Parks in five experimental garden belongs to the agency," Haryono said before the launch of the 100 development program of the National Science and Technology Park in West Java´s Bandung on Thursday (7/5).

IAARD has developed that parks in Natar by the division of agricultural technology assessment of Lampung, in Jakenan (Environmental Research Center of Agriculture), Maros (serelia Crops Research Center), in Banjarbaru (Wetlands Research Center), and in Sigi (Sidondo Experimental Garden - Agricultural Technology Assessment Division of Central Sulawesi).

Haryono added, science park became a research facility, the assessment, development and application of agricultural innovations at once show window, and increase the capacity of agricultural development by extension workers and farmers.

"Agricultural Science Park in experimental garden owned by IAARD can be a source of technological innovation that can be accessed by the public, which is equipped for practice and application of agricultural technology innovation," he said.