Songsong Pensiun, Pegawai ASDP Ferry Indonesia `Belajar jadi Petani` di BBPP Ketindan

East Java`s BBPP Ketindan Support Training for SOEs`s Indonesia Ferry Who Will Retire

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Songsong Pensiun, Pegawai ASDP Ferry Indonesia `Belajar jadi Petani` di BBPP Ketindan
Pegawai ASDP Ferry Indonesia bersama pimpinan dan widyaiswara BBPP Ketindan, Kepala BBPP Ketindan Djajadi Gunawan (inset kiri) dan penyerahan plakat pada Vice President Tjuk Prayitno (Foto2: Humas BBPP Ketindan)

PENSIUN adalah kata yang terasa jauh ketika Anda berada di puncak karier dengan jabatan penting. Namun kata itu seakan datang terlampau cepat, ketika Anda berada di ujung karier.

Calon pensiunan dihantui bayangan hidup tanpa kegiatan. Pemasukan merosot drastis. Kendati begitu bicara tentang 'pensiun' kerap dihindari lantaran tidaklah mudah mencari pekerjaan di usia lanjut.

Bagi mereka yang optimistis maka masa pensiun 'bukan akhir segalanya' dan hal itu dilakukan oleh 30 pegawai PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry yang memasuki masa persiapan pensiun (MPP) dan memilih menjadi agropreneur atau menjadi wirausaha di bidang pertanian dan perkebunan.

Ke-30 calon pensiunan dari BUMN, ASDP berbondong-bondong datang ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan agribisnis sejak Minggu hingga Jumat mendatang (19-24 Maret). Mayoritas dari mereka adalah pria yang menjadi tulang punggung keluarga dan hanya empat wanita.

Sebagian besar dari mereka datang dari luar Jawa seperti Maluku satu orang, tiga dari Sulawesi Selatan, empat dari Lampung, dua dari Bangka Belitung, dua dari Kalimantan Selatan, empat dari Nusa Tenggara Barat (NTB), tujuh dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara tiga dari  Jawa Timur dan empat dari Jakarta mengikuti Diklat Angkatan ke-10 PT ASDP di BBPP Ketindan.

Mengubah Mental
Kepala BBPP Ketindan, Djajadi Gunawan mengatakan kegiatan pelatihan menjadi penting untuk mengubah mental menjelang MPP, dengan mengalihkan kegiatan yang selama ini di bawah kendali perusahaan menjadi kegiatan mandiri yang menyenangkan, menyehatkan dan menjadi sumber pendapatan bagi keluarga.

"Diklat ini menjadi penting sebagai persiapan psikologi bagi para calon purna bakti untuk siap dan senang memasuki masa pensiun. Pemilihan komoditas pertanian yang menjadi bahan pelatihan juga berdasarkan keinginan para peserta sehingga bekal teknis dan manajemen untuk meningkatkan kemampuan wirausaha," kata Djajadi Gunawan pada pembukaan Diklat pada Senin (20/3).

Menurut Djajadi, metode Diklat dirancang secara cermat untuk mengakomodasi kebutuhan peserta dengan memadukan teori, praktik dan kunjungan lapangan di lingkungan BBPP Ketindan, lahan pertanian dan pengusaha hasil bumi yang berhasil di sekitar Malang Raya.

Vice President ASDP Indonesia Ferry Tjuk Prayitno mengatakan peserta Diklat datang dari berbagai kantor cabang ASDP di seluruh Indonesia untuk menerima materi pelatihan sesuai minat mereka, sehingga mampu mendorong dan menginspirasi para calon purna bakti untuk berwirausaha.

"Kami harapkan peserta mendapat bekal penting terkait teknik dan analisis kelayakan usaha pertanian yang akan digeluti, sehingga dana pensiun yang akan mereka terima dapat bermanfaat," kata Tjuk Prayitno.

Djajadi Gunawan menambahkan para peserta Diklat dari ASDP Ferry Indonesia akan diajak mengunjungi peternakan bebek di Turen, pengusaha hidroponik di Gondanglegi, dan usaha bunga potong milik CV Arjuna Flora di Batu yang semuanya berada di Kabupaten Malang.

"Kegiatan kunjungan lapangan untuk membuka wawasan mereka bahwa wirausaha sebagai kegiatan  menyenangkan untuk menyalurkan bakat dan kemampuan sekaligus menjadi sumber pendapatan baru mereka," kata Djajadi yang memimpin BBPP Ketindan sejak 6 Maret 2017 menggantikan Adang Warya.

RETIREMENT is a word that feels far away when you are still working with an important position. But retirement seemed to be coming very quickly, when it had to stop working because of age limit.

Employees who nearing retirement worry about in old age without activities. No salary.  Just relying on pension fund. Despite that talk about 'retirement' is often avoided because of is not easy to find a job in the elderly.

For those who are optimistic, retirement is not 'the end of the world' and it underlies 30 employees of Indonesia Ferry Corp. who nearing retirement, and they chose agropreneur or self-employment in agriculture and plantations.

30 employees of SOEs of Indonesia Ferry Corp., who will retire came to Indonesia´s Ketindan Agricultural Training Center (BBPP Ketindan) in Malang district of East Java province for agribusiness entrepreneurship training since Sunday until next Friday (March 19 to 24). The majority of them are men and only four women.

Most of them came from outside of Java, such as Maluku one person, three of South Sulawesi, four of Lampung, two of Bangka Belitung, two of South Kalimantan, four of West Nusa Tenggara, and seven of East Nusa Tenggara. While from Java, three of East Java and four of Jakarta  for training in BBPP Ketindan.

Changes Attitudes
Director of BBPP Ketindan, Djajadi Gunawan aid that the training becomes important to change attitudes before the retirement, by changing the attitude of employees to become farmers as the work is fun, healthy, and benefit from the harvest into income for the family.

"the traiing is important as preparation for them to be ready and happy before the retirement. Selection of commodities into the training materials are also based on the interests of participants, so as to improve the ability to be entrepreneurs," Mr Gunawan said while opened the training in Malang on Monday (March 20).

According to him, training methods designed to accommodate the needs of participants with a combination of theory, practice and field trips around BBPP Ketindan, farmland and agricultural entrepreneurs who successfully in Malang.

Vice President of Indonesia Ferry, Tjuk Prayitno said the training participants came of various branches throughout the country, with training materials according to their interests, so as to inspire them to become entrepreneurs.

"We expect the participants have technical knowledge, and feasibility analysis of agriculture so that their pension funds would be beneficial," Mr Prayitno said.

Mr Gunawan added the trainees will be invited to visit duck farm in Turen, hydroponic Gondanglegi, and ornamental flower business in Batu, all located in Malang.

"The field trips  aims to opened their minds that entrepreneurs in the agricultural sector as a fun activity according to their interests and abilities," he said who led BBPP Ketindan since March 6, 2017 replaces Adang Warya.