`Food Estate` 350 Ribu Hektar di Kalimantan, Solusi Cetak Sawah Baru

Indonesian Govt Will Develop the Food Estate

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


`Food Estate` 350 Ribu Hektar di Kalimantan, Solusi Cetak Sawah Baru
Mentan Amran Sulaiman (kiri) didampingi Rektor IPB Bogor Heri Suhardianto (ke-2 kiri) dan Sekjen Kementan Hari Priyono (ke-3 kiri) usai penandatangan kerja sama Kementan dan IPB Bogor (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI menargetkan pencetakan lahan sawah baru sekitar 500 ribu hektar untuk tanaman pangan sebagai upaya pencapaian swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan. Untuk merealisasikan hal itu, Kementerian Pertanian RI akan mengembangkan ´Food Estate´ seluas 350 ribu hektar di Kalimantan mulai 2016, dengan melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk penyiapan lahannya.

"Kami ingin mengembangkan lahan sawah baru, kalau bisa mengembangkan Food Estate di Kalimantan. Menteri Lingkungan Hidup mendukung dan setuju. Targetnya 350 ribu hektar dan dimulai tahun depan," kata Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di kantornya di Jakarta, Jumat.

Terkait hal itu, Amran mengaku belum dapat merinci besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan Food Estate di Kalimantan. Namun dia memastikan akan dimasukkan dalam APBN 2016 sementara lokasinya belum ditetapkan karena masih dikaji di Kementerian Pertanian.

Menyikapi rencana tersebut, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Heri Suhardyanto mengingatkan pemerintah untuk mengetahui kejelasan status lahan agar tidak bermasalah di kemudian hari. Faktor penting lain adalah mengenai kondisi tanah, ketersediaan air dan luasan optimum dari lahan yang akan dikembangkan menjadi Food Estate.

"Lahannya tidak boleh terlalu luas, karena akan menurunkan produktivitas per hektar lahan, sebaiknya menyebar dengan luasan yang sedang. Kalau sangat luas akan mengganggu keseragaman kondisi tanah, benih, bibit dan pemupukan," kata Heri.

Heri Suhardyanto mengatakan pemerintah harus belajar dari pengalaman pemerintahan sebelumnya yang gagal menggarap program serupa. "Lahannya terlalu luas sehingga produktivitasnya berbeda, jadi persiapannya harus matang."

Jakarta (B2B) - The Indonesian Government targeting to develop new paddy fields around 500,000 hectares to crops as efforts to achieve food self-sufficiency within the next three years. The Agriculture Ministry will develop 350,000 hectares of Food Estate in Borneo, begin in 2016, involvement the Ministry of Environment and Forestry to prepare the land.

"We want to develop the new paddy fields, if possible develop the Food Estate in Borneo. Minister of environmental supports and agrees. The target is 350 thousand hectares and starting next year," said Agriculture Minister, Amran Sulaiman in his office on Friday.

Related to that, Mr Sulaiman claimed not to mention the budget requirements to development of the Food Estate in Borneo. But he sure will be included in the state budget in 2016 while the location has not been determined because it is still studied in his ministry.

Rector of Bogor Agricultural Institute, Heri Suhardianto reminding the government to find out the status of the land that is not problematic in the future. Another factor is the condition of the soil, water availability and optimum area of land for the Food Estate.

"The land not too spacious, because it will reduce productivity, regarding the condition of the soil, seed, and fertilizer, and land should be spread in the medium size," Mr Suhardiyanto said.

Mr Suhardyanto said the government should study the experience of the previous government failed develop the similar programs. "The land is too spacious so that productivity is not maximized, and should be well prepared."