Mentan Pantau Dampak Kekeringan di Jawa Barat

Indonesian Minister Monitor Impacts of Drought

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Pantau Dampak Kekeringan di Jawa Barat
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman memberikan arahan usai memberikan bantuan 83 pompa air bagi petani di Kabupaten Bojonegoro, Rabu pekan lalu (24/6) Foto: Humas Kementan/Abiyadun

Cirebon, Jawa Barat (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan anggota DPR dijadwalkan meninjau lokasi sawah rawan kekeringan pada daerah irigasi di Kecamatan Anjatan dan Kecamatan Krangkeng di Kabupaten Indramayu, dan Kecamatan Gegesik di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Senin pagi (30/6) dan lokasi sawah rawan kekeringan pada lahan tadah hujan di Kecamatan Losarang dan Kecamatan Kandang Haur di Kabupaten Indramayu.

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) tentang Mitigasi Kekeringan 2015 pada Rapat Koordinasi Perkembangan Produksi dan Serapan Gabah/Beras 2015 di Jakarta pada Selasa (16/6) menyebutkan luas lahan rawan kekeringan di Kabupaten Indramayu mencapai 7.062 hektar, dan Kabupaten Cirebon sekitar 1.055 hektar.

Menteri Amran Sulaiman juga dijadwalkan akan menyalurkan bantuan pompa air di kedua kabupaten tersebut, sesuai komitmen Pemerintah RI untuk mengatasi kekeringan akibat musim kemarau, dengan menargetkan bantuan pompa air hingga 30 ribu unit ke seluruh Indonesia.

Rabu pekan lalu (24/6) Kementerian Pertanian RI telah menyerahkan bantuan 83 unit pompa air untuk membantu para petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur di sela kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementan, Marihot H Panggabean bahwa Menteri Amran telah melakukan langkah antisipasi kekeringan secara nasional yakni sejak awal 2015, dengan perkiraan lahan pertanian yang dilanda kekeringan secara nasional mencapai 198 ribu hektar.

Menurutnya, Mentan berjanji akan memberikan tambahan bantuan anggaran pada 2016 untuk Kabupaten Bojonegoro, karena produksi padinya melebihi target yang ditetapkan kementerian seraya meminta pemerintah kabupaten agar fokus dan serius melakukan langkah antisipasi kekeringan pada 10.128 hektar lahan.

Cirebon, Indonesia (B2B) - Indonesia´s Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman and member of parliaments (MPs) is scheduled to review the drought-prone rice fields on irrigated area in Anjatan sub-district, and Krangkeng sub-district of Indramayu district, and  Gegesik sub-district of Cirebon district, West Java province on Monday morning (6/30) and rain-fed agricultural land in Losarang sub-district and Kandang Haur sub-district of Indramayu district.

Directorate General for Infrastructure, and Facilities of Agriculture has launched a 2015 Drought Mitigation on 2015 Production Development Coordination Meeting, and Uptake of Rice in Jakarta on Tuesday (16/6) mentions drought-prone land area in Indramayu district reached 7,062 hectares, and approximately 1,055 hectares in Cirebon district.

Minister Sulaiman also scheduled to provide relief water pump on two districts, according the Indonesian Government´s commitment to overcome the drought by providing 30,000 units of water pumps across Indonesia.

Wednesday last week (24/6) Agriculture Ministry has handed over 83 units of water pumps to assist farmers in Bojonegoro district of East Java province on a working visit of Minister Sulaiman.

Head of Public Relations of the ministry, Marihot H Panggabean said thet Minister Sulaiman had to anticipate the national drought since the early 2015, with estimates of agricultural land nationwide drought reached 198,000 hectares.

According to him, the minister promised to provide additional aid budget in 2016 for Bojonegoro district, because the production of rice exceeding the target was set by the central government, and also to ask local governments to focus and anticipate 10,128 drought-stricken rice fields.