Blusukan Tengah Malam ke Tangerang, Mentan dan Mendag Surprise Harga Bahan Pokok Stabil

Indonesian Ministers Monitor Price of Basic Goods in Banten Province

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Blusukan Tengah Malam ke Tangerang, Mentan dan Mendag Surprise Harga Bahan Pokok Stabil
Mentan Andi Amran Sulaiman (kanan) dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah) saat berdialog dengan pedagang di Pasar Tanah Tinggi Tangerang, Senin tengah malam (Foto: B2B/Gusmiati Waris)

Tangerang, Banten (B2B) - Pasar Induk Tanah Tinggi di Kota Tangerang, Provinsi Banten pada Senin malam (22/8) mendadak lebih riuh dari biasanya. Dua menteri, seorang direktur BUMN dan beberapa pejabat eselon satu dari dua kementerian menyambangi pasar yang berlokasi di Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Tangerang.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti melakukan blusukan untuk memantau fluktuasi harga bahan-bahan pokok di pasar seluas tiga hektar dengan daya tampung maksimal 1.000 ton sayur-sayuran dan buah-buahan.

Mentan dan Mendag mengaku surprise mendapati harga bawang merah Rp25.000 per kg, dan Mentan langsung berdialog dengan sang pedagang. "Bukan karena saya datang ke sini, kamu bilang harganya Rp25 ribu?"

"Benar pak, harganya Rp25 ribu per kg sekarang," jawab sang pedagang.

Kedua menteri Jokowi pun mengapresiasi harga bahan pokok khususnya bawang merah, karena dua pekan lalu mereka melakukan panen bawang merah di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah dua pekan lalu, Jumat (12/8).

"Ketika panen bawang merah di Brebes, harga bawang merah di tingkat petani di kisaran Rp15 ribuan, petani sudah untung, dan setelah sampai di sini harganya Rp25 ribu. Kami terima laporan dari Pasar Induk Kramat Jati harganya Rp24 ribuan padahal dua minggu lalu Rp40 ribuan," kata Amran Sulaiman.

Mentan menilai kegiatan sidak pasar tersebut harus berlanjut untuk memastikan harga bahan pokok khususnya beras, bawang merah, cabai dan gula stabil.

Tangerang, Banten (B2B) - Tangerang´s Tanah Tinggi Central Market of Banten province on Monday night (August 22) more crowded than usual. Two ministers, a director of state-owned enterprises, and some of the first echelon officials of two ministries visited the market on  Sudirman street in Tangerang subdistrict.

Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman and Trade Minister Enggartiasto Lukita and Director of National Logistics Agency, Djarot Kusumayakti  conduct unannounced visits to find out the price fluctuations of basic commodities on the market of three hectares and a capacity of 1,000 tons of vegetables and fruits.

Minister Sulaiman and Minister Lukita admitted surprise find out of shallots price of 25,000 rupiah per kg, Mr Sulaiman and directly in dialogue with the merchant. "Not because I was here, you say the price is 25 thousand rupiah per kilo?"

"Yes sir, the price of 25 thousand rupiah per kg," the merchant said.

The ministers of Joko Widodo administration appreciate the price of basic goods, especially the shallots, because two weeks ago they were the shallots harvest in Brebes district of Central Java province on Friday (August 12).

"When the onion harvest in Brebes, farm-gate price of 15 thousand rupiah, farmers have got profits, and once here the price is 25 thousand rupiah. We have reports of Kramat Jati Central Market the price is 24 thousand rupiah, while two weeks ago to 40 thousand rupiah," Minister Sulaiman said.

Mr Sulaiman added that the monitoring activities to the market should continue to ensure price of basic goods, especially rice, shallots, chili and sugar stable.