Dirjen Hortikultura Pimpin Tim ke Brebes Atasi Hama Ulat di Daun Bawang Merah

Indonesian Agriculture Minister Anticipation Shallots Pest in Central Java`s Brebes

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dirjen Hortikultura Pimpin Tim ke Brebes Atasi Hama Ulat di Daun Bawang Merah
Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Iriana berbincang dengan petani bawang merah di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono menjawab pertanyaan Presiden Jokowi (inset kiri) Foto2: Setkab

Jakarta (B2B) - Direktur Jenderal Hortikultura di Kementerian Pertanian RI, Spudnik Sujono dijadwalkan pagi ini, Rabu (13/4) melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah untuk memimpin penanganan hama ulat pada daun bawang merah yang merugikan petani seperti dikeluhkan petani di Desa Luwung Gede kepada Presiden RI Joko Widodo pada Senin (11/4).

"Kegiatan dilanjutkan dengan konferensi pers dalam rangka penangangan ulat pada daun bawang sesuai instruksi dari Presiden Jokowi," kata Kasubbag Humas Ditjen Hortikultura, Ina Ngana melalui pesan singkat pada Selasa malam (12/4).

Sebagaimana diketahui, dalam rangkaian kunjungan kerja ke Brebes, Jawa Tengah, Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Widodo menyambangi para petani yang sedang menggarap kebun bawangnya di Desa Luwung Gede.

Panas terik tak menghalangi Presiden Jokowi untuk duduk dan berbincang bersama para petani, tentang kebun bawang mereka. Seorang petani, Kiswo mengeluhkan hama ulat pada daun bawang di lahan seluas seperempat hektar miliknya yang terancam gagal panen.

“Saya sudah pakai (antihama) 30cc, tapi enggak ampuh. Akibatnya, lahan bawang seluas seperempat hektare terancam gagal panen,” kata Kiswo.

Mendengarkan keluhan tersebut, Presiden Jokowi meminta
mengambil sampel sekarung daun bawang penuh hama ulat untuk dibawa ke Jakarta.

"Coba lihat, di dalam bawang ini ada ulatnya. Ternyata obatnya (pembasmi hama) tidak cukup ampuh. Tadi saya tanya langsung ke para petani apa masalahnya. Ini mau saya bawa semuanya, akan saya periksa,” kata Presiden kepada pers setelah berdialog dengan petani seperti dilansir Setkab.

Jokowi akan menginstruksikan direktorat jenderal terkait di Kementan untuk mengirimkan tim ke lokasi dan segera menanganinya. "Masalah hama ini harus segera diurus, akan berimbas negatif pada ekonomi petani."

Jakarta (B2B) - Director General of Horticulture at the Indonesian Agriculture Ministry, Spudnik Sujono this morning was scheduled on Wednesday (4/13) made a working visit to Larangan subdistrict of Brebes district in Central Java province to lead the handling of caterpillar pests on shallots, which is complained by the farmers in Luwung Gede village to President Joko Widodo on Monday (11/4).

"The visit will be followed by a press conference related to handling pest caterpillars on the leaves of shallots as ordered by President Widodo," said spokesman the directorate general, Ina Ngana via text message on Tuesday night (12/4).

As known, on a working visit in Brebes of Central Java, President Widodo was accompanied by First Lady Iriana  spoke with shallot farmers in Luwung Gede village.

The scorching heat did not stop President Widodo to talk with farmers, on their agricultural products. A farmer named Kiswo complained of pest caterpillars on the leaves shallots that swept quarter of a hectare of his land so that he worried about crop failure.

"I´ve used (disinfectant) 30cc, but not effective, and I was worried about crop failure," Kiswo said.

Listening to it, President Widodo one sack of shallots affected leaf pests as a sample to be taken to Indonesia capital.

"Look, buster pests apparently not effective. I asked directly to farmers what the problem is. I´ll take it leaves affected shallots caterpillar pests to Jakarta to be examined," President Widodo told reporters after dialogue with the farmers.

Widodo said that he will instruct the relevant directorate general at the Ministry of Agriculture to send teams to the scene and immediately overcome. "Pest problem should be taken care of, because it will negatively affect the economy of farmers."