Mentan Naik Mobil Bak Terbuka Demi Swasembada Bawang Putih

Indonesian Minister Riding Pickup Trucks for Garlic Harvest in Central Java

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Naik Mobil Bak Terbuka Demi Swasembada Bawang Putih
Mentan Andi Amran Sulaiman naik mobil bak terbuka didampingi Bupati Bambang Sukarno (inset) Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono dan Anggota DPD Denty Eka Widi dampingi Mentan panen (Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Temanggung, Jateng (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tampak tak sabar untuk segera melakukan panen bawang putih di lahan seluas 304 hektar di di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (12/4), dan hampir 17 tahun negeri ini dibelenggu produk impor setelah petani enggan menanam bawang putih sejak 1998 lantaran harga di tingkat petani kalah bersaing dengan bawang putih impor.

Setelah menempuh dua jam perjalanan dari Semarang ke Temanggung, Mentan harus pindah ke mobil bak terbuka untuk menuju lokasi panen yang berjarak dua kilometer di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung. "Lebih enak berdiri daripada duduk," kata Mentan yang didampingi Bupati Temanggung Bambang Sukarno.

Inilah panen bawang putih pertama yang dilakukan oleh Amran Sulaiman sejak menjabat menteri pertanian di penghujung 2014, dan lahan panen 304 hektar di Temanggung merupakan realisasi janjinya untuk menghidupkan kembali pamor Temanggung sebagai sentra produksi bawang putih nasional, dengan menginstruksikan Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono menyediakan anggaran untuk pengembangan bawang putih.

Mentan tampak bersemangat untuk memulai panen bawang dengan menyingsingkan lengan bajunya seraya menanti aba-aba memulai prosesi panen.

Selain Bupati Bambang Sukarno juga hadir Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Anggota DPD Denty Eka Widi dan pimpinan Kodam IV Diponegoro.

"Saatnya Indonesia bangkit dan pemerintah melindungi petani bawang putih, setelah urusan impor beras, jagung dan bawang merah sudah beres. Meski awalnya ragu, tapi kami coba dengan bantuan pemerintah untuk pengembangan lahan bawang putih di sini 304 hektar, dan hasilnya luar biasa," kata Mentan.

Temanggung, Central Java (B2B) - Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman seemed impatient to garlic harvest in 304 hectares in Temanggung district of Central Java province, and nearly 17 years of Indonesia depends on imports because since 1998 farmers are reluctant to plant of garlic because farmgate prices unable to compete with imported garlic.

After a two-hour drive from Semarang, capital of Central Java province to Temanggung, Minister Sulaiman had to move to pickup trucks to get to the location of harvest within two kilometers in Petarangan village of Kledung subdistrict. "More comfortable standing than sitting," he said who was accompanied by the Temanggung Regent Bambang Sukarno.

This is the first harvest of garlic carried out by Minister Sulaiman since served as agriculture minister in late 2014, and harvest area 304 hectares is the realization of his promise to revive the prestige of Temanggung as production center of national garlic, having instructed Director General of Horticulture Spudnik Sujono provide budget for garlic development.

Minister Sulaiman seemed eager to harvest the garlic with white rolled up their sleeves as they waited on cue start the harvest procession.

Besides the Regent Bambang Sukarno also attended Director General of Horticulture Spudnik Sujono, Central Java Deputy Governor Heru Sudjatmoko, Senator Denty Eka Widi and middle officer of Central Java´s Diponegoro military command.

"It is time for Indonesia to rise and the government to protect farmers, after the import of rice, corn and onions are finished. Although initially hesitant, but we try with the government´s budget for the development of 304 hectares of garlic," he said.