Presiden Jokowi Akan Panen Padi Jarwo Super di Boyolali, Mentan Buka HPS 2016

President Joko Widodo Will Attend in Indonesia`s World Food Day

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Presiden Jokowi Akan Panen Padi Jarwo Super di Boyolali, Mentan Buka HPS 2016
Mentan Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Iriana Widodo pada kunjungan kerja di daerah (Foto: Humas Kementan)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan menghadiri puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 di komplek pemerintahan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu pagi (29/10), sementara Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dijadwalkan membuka pameran HPS 2016 di Boyolali pagi ini, Jumat (28/10).

Puncak peringatan HPS 2016 yang akan dihadiri Presiden Jokowi ditandai dengan pelaksanaan panen padi teknologi Jarwo Super di Kecamatan Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali dan upacara puncak di alun-alun Kabupaten Boyolali. Peringatan HPS ke-36 akan berlangsung hingga Minggu (30/10).

Sementara pameran HPS ke-36 yang akan dilbuka oleh Mentan, diikuti oleh 205 peserta dari kementerian dan instansi pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah daerah, organisasi internasional dan perusahaan swasta.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian RI, Agung Hendriadi mengatakan gelar inovasi teknologi pertanian pada HPS 2016 mengusung tema ´Inovasi Pertanian Lahan Kering Merespon Perubahan Iklim dalam rangka Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Pangan.´

"Gelar inovasi teknologi menampilkan teknologi unggulan tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura, peternakan, teknologi tata kelola air, kemajuan teknologi, saung inovasi sebagai wahana peragaan produk, klinik agribisnis, dan pelatihan," kata Agung melalui pernyataan tertulis kepada B2B pada Kamis malam (27/10).

Diselenggarakan pula aneka lomba dan demo di antaranya lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman disingkat LCM B2SA berbasis pangan lokal, lomba menggambar dan lomba pemanfaatan olahan sayur dan buah. Sementara tur diplomatik akan diadakan hari ini yang diikuti oleh para duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi internasional.

Perubahan Iklim
Peran pertanian khususnya sektor pangan sangat strategis sebagai penyedia pangan dan bahan baku pengolahan harus mendapatkan perhatian khusus, pasalnya hampir semua usaha tani rentan terhadap perubahan iklim, yang merupakan ancaman utama terhadap ketahanan pangan suatu negara sehingga harus disikapi secara bijak.

Agung Hendriadi mengatakan, dalam mendukung HPS 2016 maka Pemerintah RI melalui Kementan sebagai penyelenggara telah mengawali dengan program upaya khusus (Upsus) padi dan jagung yang telah memperoleh hasil menggembirakan dan akan dilanjutkan dengan upaya menuju swasembada daging sapi melalui program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab).

"Pada HPS 2016, masyarakat petani pun diajak dan diperlihatkan hasil atau capaian program pembangunan pertanian, dengan mensyukuri capaian-capaian khususnya selama dua tahun Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, dan fokus Kabinet Kerja pada sektor pertanian adalah mewujudkan kedaulatan pangan dan mensejahterakan petani.

Menurutnya, bagi Indonesia dan dunia, peringatan HPS yang jatuh pada 16 Oktober setiap tahunnya adalah momentum untuk mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan.

"Momen HPS adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat nasional, regional maupun global secara berkelanjutan," kata Agung, mantan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan.

Sejarah HPS
Agung Hendriadi menguraikan sejarah singkat peringatan HPS yang diinisiasi sebagai bentuk perhatian bahwa rawannya krisis pangan di dunia telah diingatkan oleh badan pangan dan pertanian PBB, Food and Agriculture Organization (FAO) di Konferensi Pangan Sedunia di Roma pada 1974.

Kemudian FAO melalui konferensi ke-20 pada November 1979 di Roma mencetuskan Resolusi Nomor 179 yang disepakati semua negara anggota FAO termasuk Indonesia, yang menetapkan kegiatan tahunan memperingati World Food Day atau HPS.

Peringatan HPS mulai 1981 dilaksanakan setiap tanggal 16 Oktober, sesuai dengan hari pendirian FAO pada 16 Oktober 1945 di kota Quebec, Kanada.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo is scheduled to open the 2016 World Food Day (HPS) in Boyolali District of Central Java province on Saturday morning (10.29.16) while Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman was scheduled opening the agriculture exhibition this morning, Friday (10.28.16) in the same place.

The commemoration activities of HPS will lasted until Sunday (10.30.16) will be attended by President Widodo, who will open the activities by the rice harvest of Jarwo Super seed in Trayu village of Banyudono subdistrict of Boyolali district and the peak event in Boyolali Square.

While agricultural exhibition which will be open by Minister Sulaiman will attended by 205 participants from the ministries and government agencies, state-owned enterprises (SOEs), local governments, international organizations and private companies.

Agriculture ministry spokesman, Agung Hendriadi said agricultural technology exhibition carries the theme of ´innovation dryland agriculture to respond to climate change reached the sovereignty and self-sufficiency in Indonesia.´

"The exhibition will show the technological innovations increased production of food crops, plantation, horticulture, livestock, water management technology, appropriate technology, agricultural technology innovation, agribusiness clinics, and training," Mr Hendriadi said through written statement to the B2B last night.

Also held the contest and demonstrations such as processing a variety of nutritious and healthy menu of local food, drawing and processing of vegetables and fruits. While diplomatic tour will be held today, and will be attended by the ambassadors and representatives of international organizations.

The Climate Change
Agriculture played a strategic role for the supply of food and raw materials, as almost all farms are vulnerable to climate change, which is a major threat on food security of a country.

Mr Hendriadi said said in support the 2016 World Food Day in Boyolali, Indonesian government through the Agriculture Ministry
has initiated programs to increase production of rice and corn, and managed to encourage an increase of food production, and the next target is the self-sufficiency of beef is the self-sufficiency of beef encourage artificial insemination to increase the cattle population across the country (Upsus Siwab).

According to him, for Indonesia and the world, the 2016 World Food Day commemoration which falls on October 16 each year is the moment to remind the world that the power of each state is determined by its ability to meet the needs of sustainable food for its people.

The commemoration is to increase awareness and attention on the importance of sustainable food issues at the national, regional and global," Mr Hendriadi said, former of the Indonesia´s Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry (IAARD).

World Food Day History
Mr Hendriadi elaborate brief history of the World Food Day was initiated to face the food crisis in world was reminded by the UN food and agriculture agency, Food and Agriculture Organization (FAO) on World Food Conference in Rome in 1974.

Then the FAO through the 20th conference in Rome on November 1979 released Resolution Number 179 was approved by all member countries included Indonesia about annual commemoration of the World Food Day.

The World Food Day commemoration held since 1981 every October 16 refers to founding of FAO on October 16, 1945 in Quebec, Canada.